TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa menutup semua perbatasan luar selama 30 hari, untuk mencegah pandemi virus corona (Covid-19). Kanselir Jerman Angela Merkel telah mengumumkan itu, dikutip dari The Verge, Selasa, 17 Maret 2020.
Seluruh warga dari 27 negara anggota Uni Eropa, masih bisa melakukan perjalanan di dalam antara negara tersebut. Pelancong yang akan kembali ke negara asal, akan diminta untuk karantina selama dua pekan. Namun untuk perjalanan tenaga medis, obat-obatan, dan barang tidak dibatasi.
Sebagian negara dalam Uni Eropa, termasuk Spanyol, Italia, Prancis, Jerman, adalah negara yang memiliki banyak kasus virus corona. Pandemi itu tidak hanya mendorong penerapan aturan saling menjaga jarak antar orang (social distancing). Tapi juga membatasi jumlah orang yang memasuki negara di Uni Eropa, sebagai strategi terbesar untuk menangkal penyebaran virus corona.
Ada pengecualian untuk penduduk jangka panjang Uni Eropa, anggota keluarga warga negara Uni Eropa, diplomat, serta dokter, pekerja medis, peneliti, dan pakar. Tenaga kerja di bidang pengangkutan barang, juga termasuk untuk persediaan obat-obatan dan makanan, dikutip dari Forbes.
Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen telah bertemu bersama para pemimpin Grup 7 (G7) -- tujuh negara ekonomi -- untuk mengumumkan kerangka kerja sementara. Hal itu untuk bantuan di 27 negara Uni Eropa, untuk urusan ekonomi, terkait jalur baru untuk layanan. "Prioritas pada transportasi penting, barang medis, makanan dan layanan darurat," katanya.
THE VERGE | FORBES