TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan bioskop terbesar di Amerika Serikat, AMC Theatres tutup selama tiga bulan karena wabah corona.
Pimpinan Eksekutif AMC Entertainment Holdings Inc, Adam Aron menyatakan kekecewaannya atas kebijakan pemerintah yang melarang berkumpul lebih dari sepuluh orang. Sebab itu, dia terpaksa menghentikan operasional bioskop untuk sementara.
"Kami akan terus memantau situasi ini, menantikan hari bisa kembali menyenangkan penonton bioskop," kata Aron seperti dikutip The Verge, Selasa, 17 Maret 2020. Sebelum bioskop dibuka, dia menyatakan, akan mengikuti panduan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau CDC Amerika Serikat.
Sebelum pemerintah Amerika Serikat menerbitkan larangan berkerumun lebih dari sepuluh orang, AMC Theatres sempat membatasi 50 penonton dalam satu studio untuk setiap pemutaran film. Mengutip laporan laporan Channel News Asia, aturan pembatasan jumlah penonton itu berlaku mulai Senin 16 Maret 2020. Namun setelah pemerintah mengeluarkan larangan tadi, bioskop terpaksa tak beroperasi.
Ilustrasi bioskop. Sumber: the straits times/asiaone.com
AMC Theatres mengoperasikan 1.004 bioskop dan 11.041 layar di 15 negara. Ada 636 bioskop dan 8.094 layar di Amerika Serikat. Jaringan bioskop dengan layanan streaming Netflix dan Disney+ juga menunda beberapa film. Berbagai studio di Hollywood telah menunda film No Time To Die, Mulan, dan Fast and The Furious 9.
Mengutip Fortune, beragam film Universal Pictures yang ada saat ini dan mendatang hanya tersedia untuk disewa. Langkah itu ditempuh untuk mendukung imbauan berada di rumah selama periode wabah virus corona.
THE VERGE | CHANNEL NEWS ASIA | FORTUNE