Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini 5 Perintah Sultan HB X Soal Virus Corona di Yogyakarta

image-gnews
Raja Belanda Willem Alexander dan Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X berfoto bersama setelah melakukan pertemuan tertutup di Keraton Yogyakarta, Rabu, 11 Maret 2020. Dalam kesempatan tersebut, Sultan HB X mengenakan pakaian kebesaran baju takwa surjan motif kembang warna merah muda dan topi atau kuluk kebesaran Kanigoro.  ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Raja Belanda Willem Alexander dan Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X berfoto bersama setelah melakukan pertemuan tertutup di Keraton Yogyakarta, Rabu, 11 Maret 2020. Dalam kesempatan tersebut, Sultan HB X mengenakan pakaian kebesaran baju takwa surjan motif kembang warna merah muda dan topi atau kuluk kebesaran Kanigoro. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X (Sultan HB X) memanggil lima kepala daerah kabupaten/kota se Yogyakarta. Mereka berkumpul di Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Kepatihan Yogyakarta, pada Minggu, 15 Maret 2020.

Pemanggilan para kepala daerah itu untuk merespon dan mengambil sikap, terkait kondisi di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menghadapi wabah virus corona atau Covid-19. Dalam pertemuan itu, terdapat lima pokok hasil evaluasi dan imbauan, sebagai tindak lanjut respon kasus virus corona tersebut.

Pertama, terdapat 17 pasien terindikasi virus corona berdasarkan data dari rumah sakit rujukan COVID19 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito DIY. Data tersebut per hari Minggu (15/3) pukul 11.30 WIB. Dari jumlah tersebut, 12 orang dinyatakan negatif, 1 orang dinyatakan positif, dan 4 orang lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium pusat.

Kedua, soal tindak lanjut penanggulangan pasien. Untuk pasien yang dinyatakan positif atau pasien dalam pengawasan (PDP), akan ditindaklanjuti dan dibiayai oleh pemerintah pusat. Sedang para pasien yang dinyatakan negatif atau orang dalam pemantauan (ODP), akan ditindaklanjuti dan dibiayai oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.

Ketiga, soal kebijakan sterilisasi wilayah. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan situasi yang terjadi, status DIY belum dinyatakan sebagai daerah dengan Kejadian Luar Biasa (KLB). Demikian halnya pemberlakuan skema lock down atau isolasi wilayah untuk DIY masih belum dapat dilakukan.

Menurut Sultan HB X, tiga hal tersebut bersifat dinamis dengan mempertimbangkan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi. Sekaligus memberikan waktu untuk semua pihak, baik masyarakat, dunia usaha, maupun pemerintah untuk mempersiapkan diri.

Sedangkan kegiatan pariwisata, kunjungan, atau sejenisnya masih berjalan seperti biasanya. Namun, tetap diobservasi dan kebijakan disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi faktual. Tentunya dengan tetap mempertimbangkan beberapa sektor, termasuk sektor ekonomi yang berdampak terhadap pendapatan masyarakat.

Keempat soal keberlanjutan proses belajar mengajar di sekolah. Sultan mengatakan bagi sekolah menengah atas/kejuruan yang akan menjalani Ujian Nasional mulai Senin (16/3), diharapkan untuk tetap melanjutkan ujian nasional di sekolah masing-masing.

"Untuk proses belajar mengajar di tingkat universitas swasta maupun negeri atau di tingkat sekolah yang tidak sedang menjalani ujian nasional, masih perlu pembahasan lebih lanjut dan akan diputuskan pada Senin (16/3) siang," ujar Sultan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sultan menjelaskan, jika sistem belajar online yang dilakukan, sejatinya lebih baik dilakukan hingga seminggu setelah libur lebaran. Hal tersebut menjadi salah satu antisipasi sekitar 300.000 mahasiswa yang menuntut ilmu di Yogyakarta pulang ke kampung halaman dan kembali lagi ke Yogyakarta. Tenggat waktu tersebut ditakutkan sebagai waktu yang sama dengan masa inkubasi virus COVID19.  

Kelima soal antisipasi dan kegiatan preventif. Seluruh kabupaten/kota di DIY, diimbau untuk dapat menggerakkan masyarakatnya agar senantiasa hidup sehat. Misalnya selalu menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan dan wajah, dengan menggunakan sabun cuci tangan biasa atau tisu basah.

Sultan menuturkan dari informasi yang diterima pihaknya dari pakar mikrobiologi, produk pencuci tangan (hand sanitizer) hanya akan menghalau bakteri, namun tidak dapat menangkal virus.

Sultan mengatakan pemda bersama masyarakat harus saling bahu-membahu, untuk menyelamatkan dan menangani yang sakit, serta menjaga yang sehat agar jangan sampai sakit.

Gubernur DIY Sultan HB X saat memberi pernyataan terkait Corona di Kantor Kepatihan DIY. (Tempo/Pribadi Wicaksono)

Masyarakat, ujar Sultan, bukan hanya merupakan objek, namun juga diharapkan bisa berperan sebagai subjek yang turut aktif mencegah penyebaran virus.

Secara garis besar, Sultan berharap bahwa masyarakat DIY dapat menyikapi pandemik virus ini dengan bijak, tetap waspada, dan tidak berlebihan. Keputusan dan tindak lanjut yang diambil hendaknya tidak membuat kejutan-kejutan pada publik dan memunculkan disinformasi. 

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

8 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

14 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

18 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

1 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

3 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

3 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

3 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.


Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

3 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.