TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mulai merasakan imbas wabah virus corona. Permintaan paket wisata ke Yogyakarta menurun.
"Permintaan paket wisata untuk bulan-bulan ini menurun dibanding sebelumnya karena kekhawatiran virus corona," ujar Ketua ASITA DIY Udi Sudiyanto kepada Tempo Ahad 15 Maret 2020.
Udi menyebut penurunan permintaan paket wisata ke Yogyakarta itu lebih dari 20 persen. Sejumlah wisatawan yang paling banyak menunda atau membatalkan perjalanan berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, Italia dan juga wisatawan dalam negeri.
Walaupun permintaan paket wisata anjlok, namun Udi memastikan
pelaku usaha perjalanan wisata belum ada yang memutuskan menutup akses perjalanan wisata dari negara tertentu.
"Sampai hari ini belum ada yang menutup paket perjalanan, karena trennya hanya terjadi penurunan traffic wisatawan. Tidak hanya dari negara yang terjangkit, tapi juga dari negara lain karena kekhawatiran mereka terhadap virus corona," ujarnya.
ASITA DIY berharap situasi akibat wabah virus corona segera normal, sebelum Yogyakarta memasuki masa high season atau padat kunjungan -- yang biasanya dimulai bulan Juni.
ASITA DIY mendesak, dalam situasi wabah virus corona saat ini, pemerintah pusat dan daerah bisa memberikan informasi yang jelas dan transparan kepada publik serta kalangan usaha, "Sehingga masyarakat tidak perlu menduga-duga yang pada akhirnya menimbulkan kepanikan," katanya.
Menurutnya, pemerintah daerah juga perlu siap siaga dengan mengantisipasi, wabah virus corona dengan membentuk pos-pos informasi dan penangan di beberapa tempat. Udi menyatakan dalam bertindak, ASITA DIY selalu mengacu pada informasi yang disampaikan oleh pemerintah.
"Kami selalu berusaha untuk menghindari informasi yang bersifat hoaks (kabar bohong)," ujarnya.
Pihaknya juga tetap menginformasikan kepada semua biro perjalanan di luar negeri, tentang perkembangan situasi yang ada di Yogyakarta sesuai dengan fakta yang ada.
Dengan demikian pihaknya berharap biro perjalanan luar negeri pun bisa mendapat informasi yang terkini dan benar.
"Kami dalam waktu dekat akan membicarakan kembali perkembangan yang terjadi sampai saat ini, dan akan mengambil langkah yang cukup hati-hati sehingga tidak menimbulkan kepanikan di dunia biro perjalanan," ujarnya.
ASITA DIY menyatakan, saat ini sudah sepakat dengan semua anggota untuk mengurangi kegiatan dan aktivitas orang banyak. Untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
"Kami akan lebih intens untuk berkomunikasi melalui e-communication tanpa harus bertatap muka. Disamping itu pada kesempatan ini kebetulan pas low seasson, kami akan mencoba meng-upgrade produk-produk wisata yang kami miliki," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO