Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Saran Penting Agar Terhindar dari Virus Corona Saat Acara MICE

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Konferensi Pengembang Game (Game Developers Conference/GDC). Kredit: GDC
Konferensi Pengembang Game (Game Developers Conference/GDC). Kredit: GDC
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda business traveler atau mengikuti perhelatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE)? Tak bisa ditolak, Anda bakal berada dalam kerumunan massa. Begitu pula penggemar konser musik, pengguna transportasi massal, atau sekadar nongkrong di kafe, memang sebaiknya berhati-hati di tengah virus corona yang sedang mewabah. 

Virus corona sangat cepat menular, terutama pada kerumunan massa. Itulah yang menyebabkan Pemerintah Paris menutup Gedung yang bisa digunakan untuk menampung 5.000 orang sekaligus, dan Museum Louvre terimbas kebijakan tersebut – meskipun sudah beroperasi kembali dengan berbagai syarat.

Dinukil dari Majalah Travel and Leisure, Shanghai Disney Resort dan Tokyo Disneyland ditutup. Sementara itu, perdana menteri India Narendra Modi membatalkan Festival Holi di tengah kekhawatiran virus corona. Juga beberapa pertandingan Liga Italia ditunda dan turnamen tenis BNP Paribas Open juga dibatalkan.

Hidup memang tak harus berhenti karena virus corona. Wisatawan hanya perlu mengevaluasi kembali prioritas kegiatan. “Penting untuk tetap berhati-hati dan menentukan apakah benar-benar perlu untuk menghadiri pertemuan besar dan acara publik karena kekhawatiran yang meningkat baru-baru ini,” kata Dr. Adam Treitman, kepala bagian penyakit menular dan direktur medis pengendalian infeksi Advocate Christ Medical Center di Oak Lawn, Illinois. 

Wisatawan diusahakan tak menghadiri perhelatan besar atau MICE, apabila memiliki riwayat penyakit kambuhan atau sedang dalam kondisi sakit. Selebihnya, tubuh memiliki mekanis perlindungan tubuh terhadap virus. “Kecuali, jika Anda adalah bagian dari kelompok berisiko, seperti jika Anda immunocompromised atau memiliki kondisi kesehatan kronis, masuk akal untuk memikirkan kembali, untuk berada dalam kerumunan besar,” kata Dr. Kristin Englund, seorang anggota staf di departemen infeksius penyakit di Klinik Cleveland.

Seorang suporter berusaha mencium pipi idolanya pemain timnas Portugal, Cristiano Ronaldo meski dihadang petugas usai berlaga melawan Austria dalam Piala Eropa di Parc des Princes, Paris, Perancis, 18 Juni 2016. REUTERS/Charles Platiau

Bahkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyarankan kelompok-kelompok yang kondisi kesehatannya kronis, "menghindari sebanyak mungkin orang" dan menjauh dari orang-orang yang sakit ketika berada di ruang publik.

Tapi jika Anda memutuskan untuk pergi - menyaksikan festival, konser, kedai kopi, restoran cepat saji, atau MICE  - inilah yang perlu Anda ketahui, untuk mengurangi risiko terkena apa pun, termasuk virus corona – sebagaimana dinukil dari Travel and Leisure.

1. Hindari kontak dekat dalam acara reuni keluarga, pesta ulang tahun, atau perayaan lainnya.

Pertimbangkan kembali ciuman saudara di pipi untuk menyapa, saran Dr. Englund. Virus seperti corona dapat disebarkan melalui kontak dekat – dalam jarak 1,8 meter. Ini tidak berarti Anda harus menjaga jarak dari semua orang - yang hampir tidak mungkin terjadi dalam situasi dengan orang yang dicintai - tetapi pikirkan kembali kebiasaan yang meningkatkan risiko penyebaran, termasuk ciuman.

2. Saat mengendarai angkutan umum, jaga jarak dari orang yang bersin.

Beberapa kota berupaya menjaga kebersihan transportasi umum mereka. Misalnya, Metropolitan Transportation Authority (MTA) Kota New York, yang mendisinfeksi area-area tertentu, termasuk pintu putar dan pegangan tangan, setiap hari, dan akan membersihkan kereta bawah tanah dan bus setiap tiga hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itu berita bagus, tetapi Anda harus berbuat lebih banyak. Saran umum adalah untuk menghindari orang sakit, tetapi Anda tidak dapat selalu melakukan itu ketika berada dalam transportasi umum. Jika ada seseorang yang batuk atau bersin dalam jarak 1,8 meter dari Anda, maka palingkanlah wajah.

3. Saat mengunjungi restoran cepat saji atau kedai kopi, cuci tangan sebelum makan.

Di tempat-tempat umum, ada “area sentuhan tinggi,” yang pada dasarnya adalah hal-hal yang dilakukan oleh semua orang, seperti pegangan pintu, pagar, kios pesanan-sendiri, dan pembaca kartu kredit. 

Jika seseorang memiliki virus di tangan mereka, maka virus bisa menempel pada permukaan. Jadi, cuci atau bersihkan tangan Anda sebelum makan atau menyentuh wajah Anda. "Anda tidak ingin mengambil kuman-kuman yang dapat bertahan pada benda selama beberapa jam hingga ke hidung, mata, atau mulut Anda," kata Dr. Englund.

Sebagian besar masyarakat tidak mencuci dengan benar. Anda harus menggunakan sabun dan air dan menggosok setidaknya selama 20 detik, kata Dr. Treitman. Jika menggunakan pembersih tangan, pilih yang mengandung alkohol setidaknya 60 persen. 

Hadir dalam konser musik upayakan Anda dalam keadaan sehat. Dok. Kemenparekraf

4. Jika naik pesawat terbang, abaikan masker

Banyak orang ingin memakai masker bedah, terutama saat bepergian. "Tidak disarankan untuk memakai masker wajah karena masker tidak mencegah Anda dari sakit," kata Dr. Treitman. Terlebih lagi, masker secara teoritis dapat berkontribusi untuk Anda menangkap sesuatu: "Mengenakan masker wajah dapat meningkatkan peluang Anda untuk sakit, karena secara alami tangan menyentuh wajah ketika merasa ada sesuatu (dan virus pun menempel pada wajah)," tambahnya.

5. Jika Anda memiliki tiket konser atau festival, dan sedang sakit, usahakan tinggal di rumah.

Ini adalah nasihat bijak selama musim dingin dan flu juga. Jangan bepergian saat sakit, saran Dr. Treitman. Karena bukan hanya Anda yang bergelut dengan virus, tetapi juga orang lain - orang tua, dan mereka yang memiliki masalah medis - yang harus Anda perhatikan juga.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


eL Hotel Bandung Raih Penghargaan Bergengsi dalam ASEAN Tourism Forum 2024

34 hari lalu

Penyerahan penghargaan ASEAN Tourism Forum oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  Sandiaga Uno kepada GM eL Hotel Bandung Iyok Supriatna.
eL Hotel Bandung Raih Penghargaan Bergengsi dalam ASEAN Tourism Forum 2024

Mereka berhasil tampil menonjol dan meraih penghargaan bergengsi dalam ASEAN Tourism Forum (ATF) 2024.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

41 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

42 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

47 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Nusa Dua Bali jadi Tuan Rumah Dua Acara, Festival Seni dan Pertemuan Pakar Kanker

50 hari lalu

Joyland Festival 2024 di Nusa Dua Bali (Dok. ITDC)
Nusa Dua Bali jadi Tuan Rumah Dua Acara, Festival Seni dan Pertemuan Pakar Kanker

Nusa Dua dengan 21 hotel dan resor menjadi tuan rumah dua acara dalam satu waktu, festival seni dan budaya serta pertemuan pakar kanker payudara.


Keunikan Arsitektur Golo Mori Convention Center, Fasilitas MICE Baru di NTT

9 Februari 2024

Golo Mori Convention Center di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (Dok. ITDC)
Keunikan Arsitektur Golo Mori Convention Center, Fasilitas MICE Baru di NTT

Keunikan Golo Mori Convention Center (GMCC) salah satunya dibangun di antara dua bukit, yang secara harfiah memiliki arti sebagai jembatan bilateral


Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.


Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Para penumpang bus duduk disebelah tanda silang guna menerapkan social distancing saat hari pertama pelonggaran lockdown di Manila, Filipinw, 1 Juni 2020. REUTERS/Eloisa Lopez
Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.


Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Orang-orang yang memakai masker berpergian sebelum pemberlakuan lockdown di Singapura, 14 Mei 2021. Singapura kembali menerapkan lockdown setelah ditemukan 24 kasus Covid-19 penularan lokal untuk hari kedua berturut-turut, jumlah harian tertinggi sejak September tahun lalu. REUTERS/Caroline Chia
Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.


Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Pengendara melintas di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Kasus positif covid-19 kembali meningkat. Hal ini terlihat dari data kasus positif yang sebelumnya tercatat 30-40 pasien dalam sepekan, sekarang kasus mingguannya mencapai 267 pasien di periode 28 November sampai dengan 2 Desember 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.