TEMPO.CO, Tabanan - Pariwisata Bali mengalami guncangan akibat virus corona. Kunjungan wisatawan mancanegara, terutama dari Cina menurun tajam. Pasalnya, sudah tak ada lagi penerbangan langsung dari dan menuju Cina ke Denpasar. Meskipun denyut pariwisata melemah, wisatawan masih berkunjung ke Bali.
Objek wisata Tanah Lot misalnya, masih didatangai 5.000 wisatawan setiap harinya, “Wisatawa asing paling banyak dari India,” kata manajer objek wisata Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, Minggu, 8 Maret 2020.
Selain India, wisatawan asal Australia masih banyak yang berkunjung ke Tanah Lot. “Wisatawan asing dan domestik perbandingannya imbang, 50 persen banding 50 persen,” ujarnya.
Sekitar 2.500 wisatawan asing yang datang ke Tanah Lot setiap harinya, 40 persen dari India, 60 persen dari Australia dan kawasan Eropa serta Amerika, "Hongkong dan Taiwan juga ada beberapa,” ujarnya.
Wisatawan mancanegara tampaknya tidak terlalu khawatir dengan virus COVID-19. Mereka mengutamakan kesehatan fisik sebelum menjelajah obyek wisata.
Ibrahim, 64 tahun asal India tampak tertawa gembira dengan lima orang rekannya. Ia telah lima hari ada di Pulau Bali untuk berwisata, “Tidak terlalu khawatir, yang penting jaga kesehatan dan tubuh bugar,” katanya di obyek wisata Tanah Lot, Minggu, 5 Maret 2020.
Ia juga selalu rutin membersihkan tangan setelah melakukan kegiatan di luar ruangan. “Guide kami menyediakan cairan pembersih tangan di dalam kendaraan,” ujarnya.
Hal sama juga diungkapkan oleh Emmanuel, 38 tahun asal Australia. Ia dan pasangannya bepergian ke Indonesia, meskipun dinyatakan positif adanya kasus virus corona. Tapi, ia dan pasangannya tetap datang ke Bali karena kasusnya di Jakarta.
“Bali masih aman,” ujarnya. Ia mengaku tidak terlalu khawatir dengan COVID-19 karena selalu berusaha menjaga kebersihan dan sebisanya menghindari kontak di tempat umum.
MADE ARGAWA