TEMPO.CO, Jakarta - Museum Louvre yang sebelumnya sempat ditutup karena mewaspadai penyebaran virus corona COVID-19, kini dibuka lagi. Museum Louvre itu kembali dibuka untuk turis pada, Rabu, 4 Maret 2020, seperti dikabarkan oleh Associated Press (AP). Museum itu dibuka lagi dengan pertimbangan ketentuan keselamatan pegawai.
Pihak manajemen museum, menerapkan sistem pergantian pegawai yang lebih sering. Tujuannya, agar pegawai rutin mencuci tangan. Para pegawai juga telah diberikan cairan pembersih tangan.
Para pegawai juga tidak memandu kerumunan pengunjung di ruangan lukisan Monalisa, karya Leonardo da Vinci. Langkah itu merupakan salah satu pedoman keselamatan yang diterapkan pihak Museum Louvre, dikutip dari New York Post. Pegawai hanya berdiri di depan pintu ruangan untuk antisipasi peluang penyebaran virus corona, karena pengunjung yang datang dari berbagai negara.
Menurut laporan France 24, pegawai juga tidak mengurusi uang tunai di kasir. Cara itu dianggap pihak pengelola museum sebagai tindakan ekstra untuk upaya keselamatan.
Museum Louvre adalah tujuan wisata kenamaan di Paris. Tahun lalu, Museum Louvre menerima 9,6 juta pengunjung. Namun pemerintah setempat pekan lalu meminta pembatalan semua acara dalam ruangan, yang dihadiri lebih dari 5.000 orang. Langkah itu sebagai tindakan pencegahan merebaknya wabah virus corona.
Keputusan itu pula menyebabkan pembatalan pameran buku tahunan, Livre Paris. Acara itu diperkirakan akan dikunjungi 160.000 orang pada Maret.
Museum Louvre ditutup, pada Minggu, 1 Maret. Penutupan itu karena kekhawatiran pegawai terhadap wabah virus corona. Saat penutupan waktu itu, dikabarkan bahwa masih ramai antrean di luar bangunan piramida, ikon museum itu.
ASSOCIATED PRESS | NEW YORK POST | FRANCE 24