TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona terus menyebar dengan hampir 100.000 kasus yang dikonfirmasi. Sementara di Amerika Serikat, terdapar 100 kasus yang telah dikonfirmasi. Banyak yang menanyakan apakah virus corona bisa ditularkan melalui makanan?
Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan (droplet) yang dikeluarkan dari hidung atau mulut ketika seseorang batuk, bersin atau menghembuskan napas. Penularan penyakit mungkin terjadi ketika seseorang menghirup droplet ini atau menyentuh mata, mulut atau hidung.
Apakah Virus Corona Dapat Menular Lewat Makanan?
"Kami tidak mengetahui adanya laporan pada saat ini, COVID-19 dapat ditularkan melalui makanan atau kemasan makanan. Sampai sekarang, tidak ada bukti penularan COVID-19 melalui makanan," kata juru bicara dari Layanan Keamanan dan Inspeksi Makanan USDA kepada HuffPost.
Benjamin Chapman, seorang profesor dan spesialis penyuluhan keamanan makanan di North Carolina State University, menjelaskan bahwa virus corona menginfeksi terutama melalui pernapasan. Dan kemungkinan sangat rendah, yang ditularkan melalui makanan.
Karena tidak ada penyebaran COVID-19 melalui makanan, Anda tidak perlu khawatir untuk menghindari makanan apa pun secara khusus. Namun berhati-hatilah saat berbelanja karena risiko penularan virus corona lebih tinggi.
Seorang pria menggunakan laptopnya setelah bersantap di sebuah restoran yang sepi pada jam makan siang, ketika negara itu dilanda wabah virus corona baru, di Beijing, Cina,Kamis, 6 Februari 2020. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Jika seseorang yang terinfeksi COVID-19 berdiri tepat di samping Anda dan bersin saat kalian berdua mencari bahan makanan, droplet dari orang yang terinfeksi tersebut akan mendarat di makanan yang Anda sentuh. Kemudian tanpa sadar tangan Anda menyentuh bagian wajah sebelum mencuci tangan.
Ini bukan berarti Anda harus berhenti berbelanja, tetapi harus berhati-hati dan mengikuti langkah-langkah perlindungan sederhana, seperti mencuci tangan secara teratur, tidak menyentuh hidung dan mulut jika tangan Anda tidak bersih.
Lalu usahakan berada di rumah jika Anda sakit, menutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin, jaga jarak dari orang yang batuk atau bersin. Dan pergi ke dokter jika Anda demam, batuk dan sulit bernapas.
Apakah Aman Makan di Restoran?
Tidak ada alasan untuk menghindari restoran karena takut terhadap penyebaran COVID-19. Jika virus corona ada di dalam makanan, virus itu akan hancur dengan cara memasak yang benar.
Ada beberapa tempat di restoran yang dapat menyimpan virus, seperti permukaan meja, pintu, buku menu, dan dapat diantisipasi dengan mencuci tangan memakai sanitizer berbasis alkohol.
Perhatikan Hal Ini Saat Menyiapkan Makanan di Rumah
Hal yang perlu diingat saat memasak di rumah adalah mencuci tangan sesering mungkin. Dan jangan menyiapkan makanan untuk orang lain jika Anda mengalami gejala sakit. Saat menyiapkan makanan, pemerintah merekomendasikan untuk mengikuti praktik standar keamanan pangan, seperti sering mencuci tangan, memisahkan daging mentah dari makanan lain dan memasak makanan pada suhu yang sesuai.
Para pelayan restoran di Jalan Haji menanti pembeli. Virus corona membuat wisatawan mengurangi pelesiran ke Singapura atau negara-negara lainnya. Foto: Reuters/Edgar Su
Perlukah Menimbun Makanan untuk Kemungkinan Karantina?
Banyak makanan dan pembersih tangan telah habis di rak-rak supermarket karena banyak orang khawatir, jika virus corona berlanjut dan ada kemungkinan mereka di karantina. Para peneliti sepakat bahwa bukan ide buruk untuk menyediakan pasokan makanan di rumah.
Mungkin baik untuk memiliki beberapa minggu persediaan tambahan, agar Anda tidak harus sering mengunjungi supermarket jika ada kasus virus corona yang muncul. Jika Anda memutuskan untuk menyimpan makanan, pastikan untuk bersikap bijak dan masuk akal dengan jumlah makanan yang Anda beli.
ALFI SALIMA PUTERI | HUFFPOST