TEMPO.CO, Jakarta - Badan Otorita Borobudur (BOB), lembaga di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mulai menjamah pengembangan kawasan Borodubur Higland ke arah sport tourism.
“Akhir pekan ini, 7-8 Maret kami akan menggelar perhelatan sport tourism berupa Kejurnas Indonesia Enduro Championship Seri Pertama di kawasan perbukitan Menoreh DeLoano, Purworejo,” ujar Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB), Indah Juanita Rabu 4 Maret 2020.
Kegiatan bersepeda sejenis downhill yang digelar di titik bernama Pinus Bike Park itu, menjadi salah satu cara memperkenalkan wajah lain Borobudur Highland, "Kami mengambil area baru dari luasnya kawasan penyangga wisata itu," ujar Indah.
Pemilihan sport tourism ini, menjadi kelanjutan dari konsep camping mewah atau glamorous camping (glamping) yang diluncurkan di kawasan perbukitan Menoreh tahun lalu.
Kawasan Borodubur Higland sendiri merupakan area penyangga destinasi wisata superprioritas Candi Borobudur, yang meliputi tiga kabupaten Magelang, Kulonprogo, dan Purworejo atau dikenal sebagai Gelang Projo.
Indah menuturkan selama ini banyak yang mengira lembaganya sebatas mengelola Candi Borobudur. Padahal, Borobudur hanya satu titik dalam luasnya wilayah yang dikelola Badan Otorita Borobudur.
"Dengan sport tourism ini kami berharap kawasan itu mencapai positioning, sebagai venue pilihan para komunitas penggemar kegiatan outdoor nasional dan internasional untuk menyelenggarakan event," ujar dia.
Pinus Bike Park di Kawasan Borobudur Highland dipilih menjadi venue pembuka tiga rangkaian seri kejurnas MTB (mountain bike) itu, tidak lepas dari keindahan alamnya. Wilayah tersebut juga dikenal memiliki suasana alam yang sejuk, dan kontur tanah yang cocok untuk olahraga ekstrim enduro itu.
"Terdapat banyak rintangan baik alami dan buatan, yang menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta. Dan ini menjadi hal unik dari Kawasan Borobudur Highland ini," ujar koordinator penyelenggara dari Mata Rantai, Andreas Josh.
Andreas menjelaskan, kurang lebih 300 peserta bakal ambil bagian. Indurocs Race sendiri mengacu pada peraturan Enduro World Series (EWS), di mana lomba dilakukan dengan multi Special Stage (SS).
Pemandangan matahari terbit dilihat dari Punthuk Mongkrong, Giri Tengah, pada saat matahari terbit. Dari dataran ataran Tinggi di Bukit Menoreh ini terlihat Gunung Merapi dan Candi Borobudur. TEMPO/Subekti
Diawali sesi kualifikasi pada Sabtu (7/3) dan Final Race keesokan harinya (8/3). Nantinya akan ada tiga Leason Stage (LS) dan tiga SS yang wajib dilalui. Masing-masing LS dan SS mempunyai karakteristik tersendiri dan jarak yang berbeda-beda dengan total jarak lebih dari 3,2 km. Ada sembilan nomor lomba, untuk kerjunas yang dihitung adalah nomor men elite dan women elite.
"Elevesi panjangnya mencapai 400 meter dimana peserta bisa melakukan speed sejauh 3,3 m. Ini jadi elevasi di sebuah trek MTB paling curam se-Indonesia," ujar atlet Enduro asal Yogya, David Iskandar yang akan berpartisipasi dalam perhelatan itu.
PRIBADI WICAKSONO