TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona mendorong maskapai penerbangan dan operator kapal pesiar bereaksi. Mereka kini menggunakan beberapa disinfektan dosis tinggi – seperti yang digunakan rumah sakit.
Dalam siaran pers, maskapai asal Amerika Serikat, Delta, merilis seperangkat pedoman baru untuk kebersihan armada pesawat mereka selama musim wabah virus corona.
“Untuk semua penerbangan Trans-Pasifik dan Trans-Atlantik, para kru pembersih diwajibkan untuk menyelesaikan daftar periksa 19-titik kabin yang ketat. Bagian dari 19 titik itu, termasuk disinfektan permukaan kabin dan area kontak pelanggan seperti kursi, sandaran tangan, meja dan lantai nampan,” ujar Maskapai Delta sebagaimana dinukil dari Majalah Travel and Leisure.
“Permukaan area untuk umum di dapur dan toilet juga di-disinfeksi menggunakan disinfektan tingkat tinggi yang terdaftar dalam Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) yang digunakan dalam semua prosedur pembersihan pesawat.”
Terlepas dari dugaan masyarakat, bahwa pesawat hanya mensirkulasi ulang udara yang sama, Delta mengatakan semua pesawat rute internasional dan domestik dilengkapi dengan "sistem sirkulasi udara canggih", dengan filter udara yang "mengekstraksi lebih dari 99,999 persen kandungan udara, bahkan virus terkecil, sekecil 0,01 mikrometer."
Untuk referensi, ukuran virus corona mulai dari 0,08 hingga 0,16 mikrometer dan mereka disaring oleh sistem sirkulasi pesawat.
Selain itu, semua peralatan makan dan peralatan dapur dibersihkan dan di-desinfeksi sebelum dicuci. Penumpang pada penerbangan internasional juga diberikan kit untuk membersihkan tangan atau handuk bersih. Dan semua penerbangan masuk dari Asia dan Italia sedang dipelihara dengan teknik fogging – dengan bahan desinfektan yang terdaftar EPA. Fogging sangat efektif untuk membersihkan seluruh kabin.
Menurut The Los Angeles Times, Singapore Airlines menggunakan teknik fogging serupa dengan bahan kimia yang disebut Calla 1452. Qantas mulai menggunakan disinfektan tingkat rumah sakit yang disebut Viraclean di kabinnya. Korean Air menggunakan jenis yang disebut MD-125.
United Airlines masih menerapkan proses pembersihan, yang pertama kali diperkenalkan pada saat wabah Ebola tahun 2014. Maraknya virus corona, membuat semua maskapai penerbangan internasional, membersihkan setiap permukaan keras yang disentuh oleh penumpang dengan disinfektan. Bahkan, armada milik United yang diketahui membawa pasien virus corona dikeluarkan dari layanan untuk fumigasi dan sterilisasi lengkap, termasuk pencucian karpet pesawat.
Peningkatan kebersihan juga dilakukan di kapal pesiar. Semprotan yang disebut Virox disemprotkan di atas kapal pesiar Carnival.
"Masing-masing brand kapal pesiar yang berada di bawah payung Carnival Corporation memiliki protokol sanitasi khusus, yang secara efektif digunakan di seluruh armada kami," kata Kepala Humas Carnival Corporation, Roger Frizzell, kepada Business Insider. "Protokol pembersihan dan sanitasi rutin kapal kami terus menggunakan disinfektan, yang diketahui dapat dengan cepat membunuh virus corona dalam 30 detik pada permukaan yang keras."
Seorang pria dengan pakaian pelindung terlihat di dek keenam kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang, 4 Februari 2020. Infeksi virus corona di dalam kapal mewah berbendera Inggris ini meningkat menjadi 621 orang pada Rabu. Twitter/@DAXA_TW/REUTERS.
Perlu dicatat bahwa manusia jauh lebih mudah tertular dan cenderung menyebarkan virus corona daripada benda-benda berpermukaan yang keras. Virus dapat hidup pada seseorang selama dua minggu tanpa gejala.
Meskipun The LA Times melaporkan, tidak diketahui berapa lama virus yang menyebabkan COVID-19 dapat hidup di permukaan keras, tapi penelitian menunjukkan virus corona dapat bertahan hidup di atas permukaan keras dalam beberapa hingga beberapa hari.