TEMPO.CO, Jakarta - Museum Louvre di Paris ditutup karena kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona COVID-19. Pemerintah Prancis melarang semua pertemuan dalam ruangan lebih dari 5.000 orang, yang diumumkan pada Sabtu, 29 Februari 2020. Larangan itu ditetapkan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, dikutip dari BBC, Minggu, 1 Maret 2020.
Menurut laporan BBC, sempat masih ada antrean di luar bangunan piramida ikon museum itu, pada Minggu 1 Maret, kemarin. Tetapi, antrean di depan museum itu akhirnya bubar, setelah pengumuman ditutup. Pihak pekerja museum juga membahas kewaspadaan terhadap virus corona.
"Pertemuan itu diatur untuk membahas keprihatinan pegawai," kata pejabat serikat pekerja CGT Christian Galani. "Museum Louvre adalah ruang terbatas yang menampung lebih dari 5.000 orang per hari."
Adapun penyataan di situs museum telah disampaikan tentang kajian situasi kesehatan masyarakat. Sebelumnya pun telah diadakan rapat kabinet darurat, yang melarang pertemuan dalam jumlah banyak di ruang terbatas.
Pertemuan para pegawai pun telah dilakukan untuk langkah lanjutan antisipasi virus corona. “Kami sangat khawatir karena memiliki pengunjung dari mana-mana,” kata Andre Sacristin, seorang pegawai Museum Louvre yang juga perwakilan serikat pekerja, dikutip dari New York Post.
Sacristin mengatakan ada 2.300 orang pekerja di Museum Louvre. Maka kecemasan itu segera disampaikan dalam pertemuan khusus, karena rentan penyebaran virus corona dalam hitungan waktu, "Risikonya sangat, sangat, sangat besar," ujarnya.
Museum Louvre sempat direncanakan untuk dibuka setelah pertemuan antara manajemen, personel dan pihak kedokteran. Tetapi pihak Museum Louvre mengumumkan bahwa mesti ditutup pada Minggu. Keputusan itu membuat pupus harapan pengunjung yang sempat mengantre untuk bisa masuk ke dalam museum yang menyimpan lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci itu.
"Kami menunggu sekitar 3 jam sebelum menyerah," kata pengunjung Singapura, Charles Lim. "Itu sangat mengecewakan."
Belum ada kepastian, museum akan dibuka kembali. Karena, ada pertemuan lagi perwakilan serikat pekerja dan manajemen untuk membicarakan langkah kewaspadaan ihwal virus corona.
BBC | NEW YORK POST