TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno-Hatta dan PT Angkasa Pura II meningkatkan kewaspadaan, mengantisipasi masuknya virus corona ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Kepala Kesehatan Pelabuhan Soekarno-Hatta Anas Ma'ruf mengatakan peningkatan kewaspadaan dilakukan dengan cara menambah SOP (standar operasional prosedur) penanganan penumpang pesawat dari negara-negara yang ditemukan kasus Covid-19 seperti Korea Selatan, Singapura dan Cina.
"Kami memeriksa penumpang lebih maju lagi dengan mendatangi mereka ketika di dalam pesawat," kata Anas kepada Tempo, Senin 2 Maret 2019.
Anas mencontohkan, seperti penanganan penumpang pesawat dari Korea Selatan, yang kini menjadi salah satu negara yang terpapar virus itu. Petugas melakukan pengawasan penumpang langsung ke dalam kabin sesaat setelah pesawat mendarat.
Setiap harinya, kata Anas, sebanyak 30-40 petugas dilibatkan untuk memindai suhu tubuh penumpang satu persatu menggunakan thermo gun di dalam kabin pesawat.
“Petugas kami melakukan pemeriksaan di atas pesawat untuk menemukan secara dini orang yang perlu diawasi atau penumpang yang harus mendapat perhatian,” kata Anas.
Setelah diperiksa suhu tubuh secara manual, penumpang pesawat dari negara negara yang terpapar virus corona berjalan melalui Thermol Scanner, mesin penindai suhu yang terpasang permanen di Terminal 3 dan 2 F kedatangan internasional. "Jadi ada dua kali tahap pemeriksaan suhu tubuh," kata Anas.
Menurut Anas, sedikitnya 11.000 penumpang dari berbagai negara diperiksa setiap harinya di Bandara Soekarno-Hatta. Apabila ditemukan penumpang yang dicurigai seperti suhu tubuh tinggi, atau penumpang yang harus dengan perhatian akan diperiksa lebih lanjut oleh petugas.
“Kami melakukan pengamatan tanda dan gejala apakah ada orang yang demam, sesak atau batuk akan diperiksa lebih lanjut oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan. Kemudian penumpang yang sehat diberikan kartu kewaspadaan kesehatan,” tutur Anas.
JONIANSYAH HARDJONO