TEMPO.CO, Jakarta - Dengan 90 persen wilayah terdiri dari lautan, Kepulauan Riau (Kepri) memiliki beragam kuliner dan destinasi wisata bahari. Bahkan, mengudap hasil laut merupakan tradisi masyarakat Kepri. Berbagai hewan laut dimasak dengan citra rasa khas melayu. Sajian masakan seperti itu bertahan sampai saat ini.
Jika hendak makan di tempat ini, pengunjung dianjurkan memesan makanan sebelum datang. Karena antrian yang begitu panjang, apalagi ketika masuk waktu akhir pekan. "Jadi bagusnya pesan dulu baru kesini, karena orang ramai," kata Riri salah seorang pengunjung kepada Tempo, belum lama ini.
RM Kampung Melayu 2 menjual makanan dari hewan laut yang segar. Mulai dari ikan, kepiting, kerang dan lainnya. Penampungan hewan laut tersebut berada di sekitar rumah makan. Bahkan sebagaian keramba terdapat di sekeliling tempat makan.
Bagi pengunjung yang memesan dapat memilih langsung ke kolam penampungan yang sudah disediakan. Di kolam tersebut terlihat hewan laut yang masih hidup siap untuk dimasak. "Kami jual yang segar-segar aja," kata Ando salah seorang pelayan RM Kampung Melayu 2 itu.
Ia mengatakan setiap hidangan laut yang disajikan, dihargai per kilogramnya. Resto terapung ini menyediakan rupa-rupa masakan sari laut seperti gongong, sotong tepung, udang stim, kakap asam pedas dan lainnya. Harganya bervariasi, menu kakap asam pedas Rp144.000, sementara sotong tepung Rp55.000.
Sementara untuk minuman, yang paling disukai tetamu berupa kelapa muda atau kelapa keruk, begitu sebutan para pelayan restoran. Saking populernya hidangan laut, setiap wisatawan dan artis yang menggelar pertunjukan di Batam, tak lupa menikmati hidangan laut khas Batam itu.
YOGI EKA SAHPUTRA