Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bertandang ke Taitung, Menikmati Udara Bersih dan Lanskap Indah

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Sepanjang jalan menunju pantai Xiaoyeliou di Provinsi Taitung, Taiwan. TEMPO | Nur Alfiyah
Sepanjang jalan menunju pantai Xiaoyeliou di Provinsi Taitung, Taiwan. TEMPO | Nur Alfiyah
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTaitung berada di bagian timur Taiwan. Jaraknya mencapai 367 km dari Taiwan. Wisatawan membutuhkan waktu empat jam dengan kereta ekspres atau tujuh jam menggunakan kereta regular. Bila dengan pesawat propeller, jarak Taiwan ke Taitung hanya 50-60 menit.

Taitung merupakan wilayah tingkat II atau setara dengan kabupaten. Setiba di stasiun kereta api Taitung, keadaan terbilang lengang. Dari stasiun itu, butuh sekitar 1,5 jam dengan bus kota atau sekitar 20 menit dengan kendaraan pribadi untuk sampai ke pusat kotanya.

Namun, bus umum tak tersedia setiap saat, pilihan paling praktis untuk menuju pusat kota dan berkeliling Kota Taitung adalah menggunakan kendaraan pribadi. Jika hanya pergi sendiri atau berdua menyewa motor adalah pilihan paling efektif. 

Mencari tempat penyewaan motor tidak sulit, begitu keluar dari stasiun, wisatawan dapat menemukan banyak tempat penyewaan motor dengan harga yang bervariasi. Berkisar 400-500 dolar Taiwan (Rp180 ribu - Rp289 ribu saat dikonversikan pada 25 Februari 2020) per hari. 

Surat izin mengemudi (SIM) internasional bisa digunakan untuk berkendara di Taitung, namun beberapa tempat penyewaan meminta pengendara untuk memiliki SIM lokal. Oleh sebab itu pelancong mancanegara perlu pandai mencari tempat penyewaan yang menerima SIM internasional.

Seorang masinis berpose bersama boneka Hello Kitty di depan kereta Taroko Ekspres yang bertemakan Hello Kitty di Taipei, Taiwan 21 Maret 2016. Kereta tersebut akan melakukan perjalanan perdananya dari Taipe ke Taitung. REUTERS

Taitung yang dikepung oleh gunung dan pantai memang tergolong daerah pedesaan, kebanyakan pelancong yang datang adalah wisatawan lokal. Tak heran kalau sebagian besar masyarakat di sana tidak bisa berbahasa Inggris.

Jadi bagi para pelancong dari luar Taiwan dapat mempersiapkan alat bantu komunikasi seperti aplikasi penerjemah agar dapat berkomunikasi dengan masyarakat lokal. Untuk menyewa motor, biasanya pemilik meminta fotokopi paspor, SIM internasional, dan nomor kartu kredit.

Nomor kartu kredit ini dibutuhkan, jika wisatawab melanggar lalu lintas, maka polisi setempat akan mengirimkan denda tilang ke pemilik motor. Setelah itu penyewa akan menagihkan denda itu lewat kartu kredit wisatawan.

Nah, agar tak mudah kena tilang atau denda, pelajarilah aturan berlalu lintas di Taiwan. Berkendara di Taiwan berbeda dengan di Indonesia, kendaraan di sana menggunakan sisi kanan jalan. Wisatawan – termasuk warga Taitung – tak diperkenankan  "Kendaraan juga tak boleh melaju di atas 60 km/jam. Selain itu tidak boleh masuk ke jalan yang bergaris kuning, karena dikhususkan untuk jalur mobil. Kemudian tidak boleh parkir di pinggir jalan yang garisnya berwarna kuning dan merah. 

Setelah menjelaskan semuanya, biasanya pemilik penyewaan meminta wisatawan mengenakan helm untuk mencoba kendaraan --  untuk memastikan kendaraan itu baik-baik saja.

Berjalan di jalur kanan butuh penyesuaian, tetapi tidak terlalu sulit karena selama perjalanan menuju pusat kota, tak banyak kendaraan berlalu-lalang. Hanya ada satu-dua yang melintas. Namun bukan berarti membuat perjalanan menjadi membosankan, sepanjang jalan mata dimanjakan dengan pemandangan gunung yang berjajar mengelilingi daerah itu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Taitung yang lokasinya di pegunungan popular dengan udara yang segar dan hawa yang sejuk. Emisi di wilayah itu juga terbilang minim. Lingkungan tersebut bisa terjaga, karena merupakan rumah bagi sekitar 35 persen masyarakat adat Taiwan. Persentase itu adalah yang paling besar jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah lain di Taiwan.

Objek wisata Pulau Sanxiantai di Taitung, Taiwan. TEMPO | Nur Alfiyah

Budaya masyarakat setempat dan pemandangan alam menjadi kekuatan dalam pariwisatanya. Namun bukan berarti, Taitung tak punya geliat kehidupan urban. Cobalah pergi ke staisun kereta tua Taitung yang diubah menjadi taman seni. Waktu yang paling tepat untuk menikmati taman ini adalah sore hari.

Di taman itu, ada rangkaian kereta berwarna jingga yang biasa menjadi spot berfoto bagi para wisatawan. Kota itu juga memiliki banyak instalasi seni yang dipajang di taman, yang menghadirkan spot instagenik untuk pengunjung. Di sana juga banyak toko kerajinan seni dan cafe-cafe unik yang dapat didatangi untuk menikmati secangkir teh.

Tak jauh dari taman bekas staisun kereta, ada taman musik bernama Desa Musik Tiehua, mungkin dibutuhkan perjalanan sekitar lima menit dengan berjalan kaki. Waktu terbaik untuk mengunjungi Desa Musik Tiehua adalah malam hari. Pengunjung bisa menikmati cahaya dari lentera-lentera kertas yang tergantung di sepanjang jalan Desa Musik Tiehua. Lentera-lentera itu dibuat oleh anak-anak Taitung.

Saat malam hari, para musisi menampilkan kebolehannya memainkan instrument. Mereka bermain biola, bernyanyi sambil memainkan gitar hingga memainkan musik dengan siulan. Meski tak hiruk-pikuk, suasana di Desa Musik Tiehua cukup semarak. Tempat ini juga menjadi tempat terbaik jika ingin membeli oleh-oleh dari Taitung.

Arsitektur toko-toko di sana dikonsep modern dan minimalis dengan menggunakan kontainer bekas. Toko cinderamata di sana banyak menjual kerajinan tangan suku-suku asli Taiwan. Setiap toko menjual barang-barang khusus buatan tangan, sehingga satu dengan lainnya tidak menjual produk yang sama.

Objek wisata Pulau Sanxiantai di Taitung, Taiwan. TEMPO | Nur Alfiyah

Sepintas motif dari karya-karya suku-suku Taiwan mirip dengan suku-suku yang ada di Indonesia, seperti anyaman, kerajinan dari manik-manik dan lainnya. 

Taiwan, secara antropologi sejarah, merupakan penutur bahasa Austronesia, yang menjadi salah satu nenek moyang bangsa Indonesia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

1 hari lalu

Komunitas LGBT Thailand berpartisipasi dalam Parade Hari Kebebasan Gay di Bangkok, Thailand, 29 November 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis


Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

2 hari lalu

Komunitas sepeda di Yogyakarta menggelar event saat masa ramadhan. (Dok.istimewa)
Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

Masa cuti bersama dan libur Lebaran berlangsung selama delapan hari, yaitu dari tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.


Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

3 hari lalu

Ilustrasi Kursi Pesawat atau bangku pesawat (Pixabay)
Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

Barisan kursi pesawat ini memiliki ruang yang cukup lega untuk kaki tapi menurut pramugari tidak semua orang bisa duduk di situ


Hong Kong Gelar Pertunjukan Kembang Api dan Drone Setiap Bulan

3 hari lalu

Pesta kembang api menghiasi Pelabuhan Victoria dan Hong Kong Convention and Exhibition Centre saat perayaan malam Tahun Baru 2019 di Hong Kong, 1 Januari 2019. REUTERS/Tyrone Siu
Hong Kong Gelar Pertunjukan Kembang Api dan Drone Setiap Bulan

Pertunjukan yang merupakan acara utama untuk mempromosikan Hong Kong itu akan dimulai pada Mei 2024.


10 Kota Ramah Vegan di Dunia dari London Hingga Lisbon

4 hari lalu

Salah satu restoran yang menyajikan makanan vegan di London, Itadaki Zen. Instagram.com/@itadakizen.london
10 Kota Ramah Vegan di Dunia dari London Hingga Lisbon

Wisatawan yang menjalani atau ingin mencoba pola makan vegan tidak akan kesulitan menemukan restoran yang ramah vegan saat bepergian


Posisi Tempat Duduk Ternyaman untuk Penerbangan Jarak Jauh

5 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Posisi Tempat Duduk Ternyaman untuk Penerbangan Jarak Jauh

Selain posisi tempat duudk ada beberapa tips yang disarankan untuk penerbangan jarak jauh


Penduduk Lokal Malaga Protes Overtourism Mengganggu Kehidupan Pribadi

5 hari lalu

Malaga, Spanyol. Unsplash.com/Tabea Schimpf
Penduduk Lokal Malaga Protes Overtourism Mengganggu Kehidupan Pribadi

Penduduk lokal Malaga di Spanyol menyuarakan keresahannya melalui poster-poster di pintu dan dinding tempat penginapan


Kota di Portugal Ini Jadi Destinasi Pariwisata Berkembang di Eropa

5 hari lalu

Braga, Portugal. Unsplash.com/Julia Koblitz
Kota di Portugal Ini Jadi Destinasi Pariwisata Berkembang di Eropa

Selain Lisbon dan Porto, Braga juga dilirik wisatawan yang mengunjungi Portugal. Destinasi apa yang menarik di sana?


Permudah Wisatawan, Sumsel Luncurkan Calendar Of Event South Sumatra 2024

6 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur  Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni saat meninjau objek wisata Punti Kayu beberapa waktu yang lalu. Terbaru, Pemda setempat meluncurkan Calendar Of Event South Sumatra 2024. TEMPO/Parliza Hendrawan
Permudah Wisatawan, Sumsel Luncurkan Calendar Of Event South Sumatra 2024

Sumsel siap menyambut wisatawan sepanjang tahun ini. dengan meluncurkan Calendar Of Event South Sumatra 2024.


7 Destinasi Wisata Gratis di Hong Kong

6 hari lalu

Big Budha, Lantau, Hong Kong. Instagram.com/Nadine Marfurt
7 Destinasi Wisata Gratis di Hong Kong

Kalau merencanakan perjalanan dengan tepat, wisatawan dapat merasakan banyak hal di Hong Kong dengan gratis.