TEMPO.CO, Jakarta - Nama Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, hangat diperbincangkan. Pulau ini rencananya akan menjadi tempat observasi 188 warga Indonesia yang menjadi anak buah kapal World Dream.
Para anak buah kapal yang terdiri dari 172 laki-laki dan 16 perempuan, itu diperkirakan tiba di Pulau Sebaru pada Jumat, 28 Februari 2020. Kendati tidak terinfeksi virus corona, wabah penyakit tersebut membuat anak buah kapal yang bekerja di kapal World Dream dipulangkan.
Pemerintah memilih Pulau Sebaru sebagai tempat observasi karena itu adalah pulao kosong dan jauh dari permukiman penduduk Kepulauan Seribu. Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad mengatakan Pulau Sebaru pernah menjadi tempat rehabilitasi para pengguna narkoba.
Nama Pulau Sebaru mulai dikenal masyarakat pada tahun 1980-an. Pulau ini terdiri dari Pulau Sebaru kecil yang masuk wilayah Kelurahan Pulau Kelapa. Ada pula Pulau Sebaru Besar yang masuk wilayah Pulau Harapan. Luas dua pulau pun berbeda. Pulau Sebaru Kecil seluas 16,60 hektare, sedangkan Pulau Sebaru Besar seluar 6,38 hektare.
Foto areal Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin, 26 Februari 2020. Pulau tersebut akan menjadi lokasi observasi 188 WNI ABK World Dream suspect virus corona. ANTARA
Pulau Sebaru kecil dan Pulau Sebaru besar letaknya berdampingan, di lingkaran pulau-pulau tak berpenghuni di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Beberapa pulau terdekat dari Pulau Sebaru antara lain Pulau Lipan, Pulau Bunder, Pulau Nyamplong, Pulau Kapas, Pulau Pantara Timur, dan Pulau Pantara Barat.
Dari pulau-pulau yang ada di sekitar Pulau Sebaru, hanya Pulau Pantara Timur yang memiliki fasilitas wisata privat plus landasan helikopter atau helipad. Taman Nasional Kepulauan Seribu mencatat perairan di Pulau Sebaru merupakan zona pemanfaatan wisata taman nasional atau bagian kawasan taman nasional yang dijadikan sebagai pusat rekreasi dan kunjungan wisata.