Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wisata Sejarah Menelusuri Jejak Tjamboek Berdoeri

image-gnews
Para peserta wisata sejarah menelusuri jejak sejarah penulis Kwee Thiam Tjing dengan nama samaran Tjamboek Berdoeri. Mereka berada di SMAK Cor Jesu. Sekolah ini pernah luluh lantak dibumihanguskan para pemuda yang anti Belanda pada 1947. TEMPO/EKO WIDIANTO
Para peserta wisata sejarah menelusuri jejak sejarah penulis Kwee Thiam Tjing dengan nama samaran Tjamboek Berdoeri. Mereka berada di SMAK Cor Jesu. Sekolah ini pernah luluh lantak dibumihanguskan para pemuda yang anti Belanda pada 1947. TEMPO/EKO WIDIANTO
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Memperingati 120 tahun Kwee Thiam Tjing dengan nama pena atau samaran Tjamboek Berdoeri, para penggiat sejarah menelusuri perjalanan jurnalis asal Malang itu, pada Minggu, 23 Februari 2020.

Wisata sejarah itu diikuti 20 orang. Mereka menelusuri jejak sejarah  Tjamboek Berdoeri. Penelusuran ini sekaligus mengambil spirit seorang jurnalis, yang mengabarkan kerusuhan dan tragedi Mergosono 1947.

Tragedi Mergosono terjadi pada tanggal 31 Juli 1947 di kota Malang, tepatnya di daerah Mergosono. Kala itu terjadi pembantaian terhadap warga Tionghoa (laki-laki dan perempuan) di bekas pabrik pembuatan mie di Mergosono.

Mereka dibunuh dengan cara dibakar, dengan tuduhan menjadi mata-mata Belanda. Jenazah para korban baru dimakamkan secara massal pada tanggal 3 Agustus pada tahun yang sama. Peristiwa itu diliput dan diulas dengan detail oleh Kwee.

Kwee memang jurnalis yang gigih. Ia selalu risau dengan kondisi anak bangsa, yang ia tunjukkan melalui karya jurnalistiknya di sejumlah media. Laporannya tajam, menyampaikan kritik dan pesan yang mendalam.

"Mengajarkan kepada kita keledai tak terantuk ke batu yang sama. Seperti penyambutan berlebihan tentara Nipon di Malang dalam tulisan berjudul kalau Semprul Djadi Ratu," kata sejarawan JJ Rizal yang turut memandu penelusuran jejak Tjamboek Berdoeri.

Saat Jepang datang pada 1942, dan dielu-elukan warga Malang, ia mengkritisinya. Ternyata benar, Jepang juga berperilaku yang sama, datang untuk menjajah Indonesia. Pesan itu, kata JJ Rizal, relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Sejarah menjadi pelajaran bagi kita semua untuk menatap masa depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peringatan 120 tahun Tjamboek Berdoeri bertema "Kota Malang, Keadjaiban Revolusi dan Nasionalisme Sempit", diselenggarakan Komunitas Bambu dan Pusat Studi Budaya dan Laman Batas Universitas Brawijaya. Kegiatan ini juga menelurusi Balai Kota Malang, Wisma Tumapel, Klenteng Eng An Kiong, Rumah Sakit Panti Nirmala, SMAK Cor Jesu dan Hotel Shalimar.

FX Domini BB Hera dari Pusat Studi Budaya dan Laman Batas Universitas Brawijaya menjelaskan Malang memiliki banyak cerita sejarah. Salah satunya kisah Kwee Thiam Tjing. "Seharusnya Tjamboek Berdoeri menjadi muatan lokal sejarah di Malang," katanya.

Repro foto lawas gedung markas Freemason yang kini menjadi The Shalimar Boutique Hotel. TEMPO | Eko Widianto

Kwee terjun ke dunia jurnalisme dan menguasai  bahasa Belanda, Jawa,  Madura, dan Hokkian. Pada 1926  dikenai sembilan delik pers, sehingga mendekam selama 10 bulan di penjara Kalisosok, Surabaya dan penjara Cipinang, Jakarta.

Pada pertengahan 1947 Kota Malang terjadi bumi hangus. Kwee melaporkan kejadian itu dengan cermat hingga mewartakan tragedi Mergosono. Kwee meninggal usia 74 tahun pada akhir Mei 1974.

EKO WIDIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemprov DKI Sediakan Mudik Lebaran Gratis ke 19 Kota, dari Palembang sampai Malang

16 hari lalu

Salah satu bus yang mengangkut peserta Program Mudik Gratis Lebaran 2023 untuk kembali ke Jakarta dan sekitarnya diberangkatkan dari Terminal Tirtonadi Solo, Jumat, 28 April 2023.
Pemprov DKI Sediakan Mudik Lebaran Gratis ke 19 Kota, dari Palembang sampai Malang

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan bus mudik Lebaran 1445 Hijriah gratis dengan tujuan 19 kota di 6 provinsi mulai Palembang sampai Malang


Polresta Malang Kota Selidiki Dugaan Perundungan Pelajar SMP

27 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Polresta Malang Kota Selidiki Dugaan Perundungan Pelajar SMP

Kepolisian Malang telah mendapatkan informasi awal dari video perundungan yang terekam CCTV milik warga dan tersebar di media sosial.


Kronologi Bullying di Pondok Pesantren Malang, Senior Siksa Adik Kelas Pakai Setrika

34 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Kronologi Bullying di Pondok Pesantren Malang, Senior Siksa Adik Kelas Pakai Setrika

Ahmad Firdaus, 19 tahun, santri di Malang melakukan bullying. Ia menyiksa adik kelasnya menggunakan setrika


Polisi Tetapkan Santri di Pondok Pesantren Malang Jadi Tersangka Bullying ke Adik Kelas

35 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Polisi Tetapkan Santri di Pondok Pesantren Malang Jadi Tersangka Bullying ke Adik Kelas

Korban yang merupakan santri kelas IX disebut telah berulang kali menerima bullying dari tersangka yang duduk di kelas XII.


Surat Suara Kurang di TPS Pandanwangi Malang, Pemungutan Molor

44 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Surat Suara Kurang di TPS Pandanwangi Malang, Pemungutan Molor

KPU Kota Malang turun mengatasi masalah kekurangan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pandanwangi, Blimbing, Kota Malang.


Akademisi dan Masyarakat Sipil Malang Sampaikan Seruan Luhur, Angkat Isu Penyalahgunaan Kekuasaan

53 hari lalu

Juru Galang Seruan Luhur Akademisi dan Masyarakat Sipil Malang menyerahkan secara simbolis Seruan Luhur kepada pemulung Kota Malang, Sunarto. TEMPO/Eko Widianto
Akademisi dan Masyarakat Sipil Malang Sampaikan Seruan Luhur, Angkat Isu Penyalahgunaan Kekuasaan

Seruan luhur itu ditandatangani 80 orang terdiri atas akademisi, seniman, dan pegiat pro demokrasi di Malang.


7 Wisata Petik Apel Malang di Kota Batu dan Harga Tiket Masuknya

54 hari lalu

Daftar wisata petik apel Malang di Kota Batu, di antaranya Kusuma Agrowisata, Wisata Petik Apel Agro Rakyat, dan Wisata Petik Apel Malang KTMA.  Foto: Canva
7 Wisata Petik Apel Malang di Kota Batu dan Harga Tiket Masuknya

Daftar wisata petik apel Malang di Kota Batu, di antaranya Kusuma Agrowisata, Wisata Petik Apel Agro Rakyat, dan Wisata Petik Apel Malang KTMA.


Kampung Palm Exo Green Village Malang, Asri Berkat BRInita

57 hari lalu

Kampung Palm Exo Green Village Malang, Asri Berkat BRInita

Keasrian tanaman hijau dan kreasi mural dari area Kampung Palm Exo Green Village seolah menyambut pengunjung yang datang menyusurinya.


PT KAI Daop 9 Jember Buka Relasi Baru Malang, Jakarta, dan Bandung

26 Januari 2024

Pemudik bersiap menaiki Kereta Api di Stasiun Banyuwangi Baru, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 21 Desember 2018. PT KAI Daop 9 Jember memprediksi, jumlah penumpang selama masa angkutan natal dan tahun baru di wilayah Daop 9 meningkat sekitar tiga persen dibanding periode tahun lalu sebanyak 146.176. ANTARA/Budi Candra Setya
PT KAI Daop 9 Jember Buka Relasi Baru Malang, Jakarta, dan Bandung

PT KAI Persero segera membuka relasi baru yakni Malang, Jakarta dan Bandung.


Tim Mahasiswa UB Kembangkan Alat Deteksi Kebutuhan Nitrogen dan Penyakit pada Tanaman Padi

3 Januari 2024

Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, Malang, Selasa, 17 Juli 2012.
Tim Mahasiswa UB Kembangkan Alat Deteksi Kebutuhan Nitrogen dan Penyakit pada Tanaman Padi

Tim mahasiswa Universitas Brawijaya atau UB mengembangkan perangkat deteksi kebutuhan nitrogen dan penyakit tanaman padi.