TEMPO.CO, Jakarta - Keindahan Indonesia Timur tak diragukan lagi, namun belum populer di kalangan wisatawan Eropa. Hal tersebut mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mempromosikan keindahan alam dan budaya Indonesia Timur.
Keindahan Indonesia Timur itu dibawa ajang F.re.e Munich yang berlangsung di kota Munich, Jerman, pada 19-23 Februari 2020. Kemenparekraf menggandeng sejumlah industri yang bergerak di bidang pariwisata.
Destinasi yang diperkenalkan antara lain Pulau Sumba, Pulau Komodo, Raja Ampat, juga Labuan Bajo -- yang merupakan salah satu dari lima destinasi superprioritas yang tengah dikembangkan pemerintah.
Selain itu, dalam F.re.e Munich ikut pula dipromosikan destinasi Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, yang menjadi rumah bagi orangutan.
Deputi Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), Nia Niscaya, mengatakan, F.re.e Munich 2020 merupakan ajang yang tepat, untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. JUga untuk memperkuat branding Wonderful Indonesia.
F.re.e Munich adalah pameran travel and leisure terbesar di Bavaria yang memfasilitasi pertemuan Business to Business (B2B) serta Business to Customer (B2C). Tahun lalu, F.re.e Munich diikuti lebih dari 1.300 peserta dari 70 negara, dan didatangi lebih dari 140.000 pengunjung.
“Kami akan terus memperkuat brand internasional, Wonderful Indonesia. Lewat event ini, kami akan mengajak publik Jerman untuk berkunjung ke Indonesia sebelum musim panas nanti," kata Nia Niscaya.
Nia mengatakan, F.re.e Munich adalah salah satu pasar wisata potensial dan menjanjikan, untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di Jerman. Terlebih, kunjungan wisatawan asal Jerman ke Indonesia terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), wisatawan Jerman yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2015 berjumlah 197.937. Jumlah ini meningkat menjadi 231.694 pada tahun 2016, dan kembali meningkat menjadi 267.823 pada 2017. Kemudian meningkat menjadi 274.166 pada 2018, dan 278.482 pada tahun 2019.
"Data tersebut memperlihatkan perkembangan yang sangat positif. Bahkan, menjadikan Jerman sebagai salah satu negara Eropa dengan kontribusi wisatawan terbesar untuk Indonesia," kata Nia Niscaya.
Pengunjung pameran mencicipi kopi dan makanan ringan khas Indonesia dalam F.re.e Munich. Dok Kemenparekraf
Di F.re.e Munich 2020, Paviliun Indonesia dihias dengan ragam topeng khas Indonesia. Sedangkan kesan Indonesia Timur diperkuat dengan elemen marine tourism, sekaligus mempertegas status Indonesia sebagai negara kepulauan.
Sejumlah industri yang dilibatkan dalam di F.re.e Munich 2020, yaitu Caraka Travelindo, Come2Borneo, Explore Sumba, Matahari Beach Resort & SPA, NTT DMC, dan Wise Steps Travel.