Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Negara yang Pernah Berubah Nama

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Wisatawan lokal berjalan-jalan di antara kuil yang berada di Bagan, Nyaung-U, Myanmar, 24 Juni 2018. Bagan merupakan salah satu kota dari Kerajaan Pagan, yang memiliki 10 ribu kuil Budha. AP
Wisatawan lokal berjalan-jalan di antara kuil yang berada di Bagan, Nyaung-U, Myanmar, 24 Juni 2018. Bagan merupakan salah satu kota dari Kerajaan Pagan, yang memiliki 10 ribu kuil Budha. AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama-nama negara yang kita ketahui sekarang belum tentu nama negara itu sejak awal berdiri. Ada beberapa negara yang pernah berubah namanya karena berbagai hal.

Perubahan nama suatu negara dipengaruhi situasi politik, pergantian periode kolonialisme, dan sebab lainnya. Dikutip dari berbagai sumber, ada lima negara yang pernah mengalami berubah nama. Berikut ini ulasannya:

  1. Myanmar
    Kekuasaan junta militer mengubah nama Burma menjadi Myanmar pada 1989. Perubahan nama itu terjadi setahun setelah ribuan orang tewas dalam penindasan ketika pemberontakan rakyat. Nama kota Rangoon juga berubah menjadi Yangon. Perubahan nama itu diakui oleh Perserikatan Bangsa-bangsa, tetapi tidak bagi Amerika Serikat dan Inggris. Dua negara itu masih menggunakan Burma sebagai nama resmi.

  2. eSwatini
    Raja Mswati III Swaziland mengganti nama negara menjadi Kerajaan eSwatini pada April 2018. Raja mengumumkan perubahan resmi nama itu di sebuah stadion ketika peringatan 50 tahun kemerdekaan Swazi. Perayaan itu juga menandai ulang tahun sang raja yang ke-50.

    eSwatini berarti tanah Swazis. Meski perubahan itu tidak terduga, Raja Mswati telah menyebut Swaziland selama bertahun-tahun sebagai eSwatini. Raja menjelaskan nama Swazisland menyebabkan kebingungan ketika berkunjung ke luar negeri. Nama Swazisland dianggap Swiss (Switzerland).

  3. Makedonia Utara
    Sebelum menyandang nama Makedonia Utara, negara itu bernama Makedonia. Perubahan nama untuk mengakhiri perselisihan dengan Yunani, ihwal klaim menggunakan nama Makedonia untuk wilayah provinsi bagian utara. Setelah hampir tiga dekade sengketa diplomatik, diselingi dengan Yunani, negara dengan nama baru Makedonia Utara akhirnya mengambil tempat di peta negara-negara Balkan barat pada 2019. Sebagai hasil dari nama baru, Makedonia Utara bisa bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  4. Sri Lanka
    Negara Sri Lanka sebelumnya bernama Ceylon. Setelah 39 tahun namanya berubah, pemerintah Sri Lanka memutuskan mengubah nama semua lembaga negara yang masih memakai nama kolonial Inggris pada 2011. Rencana pemerintah waktu itu untuk resolusi tahun baru yang menghilangkan bekas penjajahan.

  5. Benin
    Dulu kala, Benin bernama Dahomey. Letaknya di Afrika Barat. Benin adalah nama kerajaan di Teluk Guinea yang mencapai puncak kejayaan pada abad ke-17. Dahomey merdeka 1960 setelah lebih dari setengah abad dijajah Prancis. Dahomey kemudian berubah nama menjadi Republik Rakyat Benin pada 1975, setelah 15 tahun merdeka dari Prancis.

BBC | THE GUARDIAN | THE NEW YORK TIMES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

6 jam lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

10 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

23 jam lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

1 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

1 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

2 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

3 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


10 Negara Terpencil di Dunia, Ada yang Luasnya Hanya 21 Kilometer Persegi

3 hari lalu

Paro Taktsang atau Tiger's Nest di Bhutan (Pixabay)
10 Negara Terpencil di Dunia, Ada yang Luasnya Hanya 21 Kilometer Persegi

Berikut deretan negara terpencil di dunia, ada yang terpisah sejauh 4.654 kilometer, setara dengan jarak dari London ke Nova Scotia, Kanada.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

3 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

4 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976