TEMPO.CO, Jakarta - Menurunnya bisnis pariwisata termasuk transportasi udara, membuat pemerintah harus mengandalkan kegiatan pelesiran wisatawan nusantara (wisnus). Untuk itu pemerintah turun tangan merespon dampak merebaknya wabah virus corona tersebut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan pemberian stimulus atau insentif bagi sektor pariwisata Indonesia, untuk merespon dampak wabah virus corona akan ditetapkan secepatnya.
Menparekraf Wishnutama Kusubandio seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, (17/2/2020) menjelaskan pihaknya berupaya untuk mengambil kebijakan yang komprehensif, yang melibatkan Kementerian/Lembaga lain yang terkait dan tidak parsial.
Wishnutama juga menjelaskan, besaran perhitungan diskon juga masih belum ditetapkan antara 25-30 persen ke destinasi-destinasi wisata di Indonesia, seperti Bali, Likupang, Sulawesi Utara, Bintan, Batam, Yogyakarta, Lombok, Labuan Bajo, dan destinasi wisata lainnya.
“Minggu ini kami tetapkan, Karena ada rapat lanjutan (Selasa, 18/2/20). Pemberian insentif ini ke seluruh industri pariwisata tidak hanya maskapai saja," ujar Wishnu.
Pesawat komersial maskapai Citilink mendarat di landasan Yogyakarta International Airport (YIA) saat "Proving Flight" di Kulon Progo, DI Yogyakarta, Kamis 2 Mei 2018. Diperkirakan pemerintah memberikan insentif kepada maskapai untuk menggairahkan pariwisata dalam negeri. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Menurut Wishnu, Kemenparekraf bakal berkoordinasi dengan kementerian terkait, agar diskon yang diberikan bisa efektif sehingga memberikan dampak pariwisata serta menggerakan pariwisata nusantara, "Kami juga mengimbau kementerian dan lembaga lain bisa menggelar rapat-rapat dan sebagainya di destinasi wisata,” katanya.
Wishnutama juga menjelaskan pemberian insentif juga berlaku bagi maskapai penerbangan, hal tersebut mendorong maskapai segera mengisi kekosongan slot penerbangan di sejumlah bandara.
“Itu juga salah satu yang kami lakukan. Misalnya memberikan diskon harga ‘landing fee’ yang lebih murah. Atau harga ‘fuel’ yang lebih murah atau kompetitif. Hal itu kamimasih bahas. Ini banyak sekali komponen untuk menyelamatkan industri pariwisata kita,” katanya.
Sebelumnya Wishnutama juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan 33 maskapai yang beroperasi di Indonesia. Kemenparekraf berencana memberikan bantuan promosi dengan membuat bundled package penerbangan, akomodasi, dan atraksi dengan harga yang kompetitif, bekerja sama dengan Online Travel Agent (OTA) dan juga Travel Agent/Tour Operator (TA/TO). Selain itu juga memberikan bantuan promosi dengan skema joint promotion.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga membahas mengenai upaya pemerintah untuk mengatasi dampak wabah virus corona terhadap sektor pariwisata. Salah satu upaya yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah adalah pemberian diskon atau insentif, baik untuk wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus).
Wisatawan berfoto di lokasi wisata Batu Sindu di kawasan Tanjung Senubing, Bunguran Timur, Natuna, Kepulauan Riau, Minggu, 16 Februari 2020. Tempat wisata ini menawarkan pemandangan batuan yang membentuk morfologi unik dan dikenal sebagai Tor granit. ANTARA
"Diskon atau insentif bagi wisman yaitu 30 persen dari tarif riil. Tapi nanti kami putuskan, ini belum diputuskan. Mungkin kami beri waktu selama tiga bulan ke depan, untuk destinasi-destinasi yang nanti juga akan kami putuskan," jelasnya.
Menurut Wishnu, diperkirakan diskon-diskon tersebut dapat menggairahkan kembali pariwisata, sekaligus mengisi ceruk yang ditinggal wisatawan Cina.