TEMPO.CO, Jakarta - Airbnb menghentikan semua pemesanan penginapan sampai akhir Februari 2020 di Beijing, Cina. Perusahaan jaringan penginapan online itu memutuskan menghentikan bisnis mereka di Ibu Kota Cina guna mengantisipasi persebaran virus corona.
Waktu check-in yang disetop adalah pada 7 sampai 29 Februari 2020. "Keputusan ini didasarkan imbauan pemerintah dan dalam upaya mengendalikan penyakit," tulis pernyataan resmi Airbnb seperti dikutip dari New York Post. Lagipula, menurut Airbnb, langkah itu dilakukan demi memberikan kenyamanan dan keamanan terhadap tamu dan pemilik penginapan.
Pelanggan yang telah memesan untuk menginap di jaringan Airbnb akan mendapatkan pengembalian uang. Perusahaan juga terus memantau perkembangan situasi pengendalian wabah virus Corona di Wuhan, dan Cina pada umumnya.
Selain Airbnb, platform penyewaan rumah dan apartemen, Xiaozhu juga menghentikan layanan mereka untuk sementara di Beijing selama Februari 2020. Sama seperti Airbnb, pemesan penginapan dari Xiaozhu juga akan mendapat pengembalian uang.
Otoritas kesehatan di Cina dan pemerintah seluruh dunia menerapkan pengecekan kesehatan secara ketat, terutama kepada mereka yang mengalami demam dan gejala mirip infeksi virus corona. Memang coronavirus ini bermula dari Wuhan di Provinsi Hubei, Cina. Namun imbas kekhawatirannya sampai ke Beijing yang termasuk destinasi wisata terpopuler di Cina.
Kecemasan terhadap virus corona juga membuat perhelatan Mobile World Congress yang berlangsung pada 24 - 27 Februari 2020 di Barcelona, batal. Sejumlah raksasa elektronik, seperti Sony, Amazon, LG, dan Ericsson menyatakan mundur dari pameran teknologi itu untuk mengantisipasi virus corona.
NEW YORK POST | FORTUNE