TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Israel dan Korea Selatan mengimbau warganya untuk menunda perjalanan ke Singapura, terkait wabah virus corona. Saran perjalanan itu juga telah dikeluarkan oleh Kuwait dan Qatar untuk Singapura, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 11 Februari 2020.
Mengutip Haaretz, Kementerian Kesehatan Israel pada Minggu, pekan lalu telah memperluas daftar tujuan perjalanan yang perlu dibatasi di Asia, termasuk Singapura. Pemerintah Israel mengimbau warganya mempertimbangan kembali, untuk bepergian ke Singapura, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Makau, dan Hong Kong.
Sedangkan Korea Selatan menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Jepang dan Taiwan, menurut laporan The Korea Times. "Langkah itu adalah bagian dari upaya untuk mencegah masuknya virus corona," kata Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan Kim Gang-lip.
Imbauan perjalanan itu setelah peningkatan sistem respons wabah penyakit (DORSCON) Singapura menjadi warna oranye pada Jumat, pekan lalu. Di Singapura terdapat temuan baru 45 kasus virus corona. Penularan virus di Singapura, diduga terjadi saat pertemuan bisnis di hotel Grand Hyatt.
Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, bahwa pertemuan di Grand Hyatt Singapura tak menularkan virus secara luas. "Tidak, saya pikir ini terlalu dini dan berlebihan untuk menganggap acara konferensi Singapura sebagai 'acara super-penyebaran'," kata dokter Mike Ryan, selaku Kepala Program Darurat WHO.
Seorang pria dan anak-anak mengenakan masker, melihat rak-rak makanan kaleng dan mie instan yang kosong ketika orang-orang membeli persediaan makanan, setelah Singapura menaikkan tingkat peringatan wabah Virus Corona menjadi status oranye, di sebuah supermarket di Singapura 8 Februari 2020. REUTERS/Edgar Su
Kepala Eksekutif Singapore Tourism Board, Keith Tan juga menganggap tak ada alasan pasti mengenai saran perjalanan (travel advisories) untuk tidak berkunjung ke Singapura.
"Membuat keputusan berdasarkan desas-desus itu tidak benar. Kami ingin memastikan bahwa pemerintah lain yang mempertimbangkan tindakan ini memiliki pemahaman penuh tentang fakta, dan langkah-langkah yang telah kami lakukan," ujarnya.
CHANNEL NEWS ASIA | HAARETZ | THE KOREA TIMES