TEMPO.CO, Jakarta - Mongolia telah menutup perbatasannya dengan Cina, untuk mencegah penyebaran virus corona. Namun kedekatan Mongolia dan Cina, justru membuat pemerintah Turki membuat langkah pencegahan dengan memberi peringatan perjalanan kepada warganya, agar tak menyambangi negeri Jengis Khan itu.
Dilansir kantor berita Anadolu, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan dalam keterangan resmi, bahwa mengingat jarak antara Cina dan Mongolia yang dekat, risiko wabah virus corona di Mongolia juga tinggi. Kementerian menegaskan sumber daya di institusi dan organisasi kesehatan Mongolia terbatas, juga memperingatkan masyarakat untuk mempertimbangkan rencana perjalanan mereka.
Kementerian menambahkan banyak aktivitas sosial, termasuk restoran, bioskop, teater dan pusat hiburan juga dibatasi oleh pemerintah Mongolia untuk mencegah penyebaran wabah. Virus ini jadi fokus dunia semenjak merebak dari Wuhan, Cina pada Desember 2019.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga saat ini virus corona telah merenggut 910 nyawa dan menginfeksi 40.484 orang di 25 negara. WHO telah menetapkan virus corona sebagai situasi darurat global.
Deklarasi darurat global mendorong rekomendasi bagi semua negara berupaya mencegah atau mengurangi penyebaran penyakit lintas batas, seraya menghindarkan campur tangan yang tak perlu dalam perdagangan dan perjalanan.
WHO juga akan mengadakan forum penelitian dan inovasi global para ilmuwan dunia di Jenewa pada hari Selasa dan Rabu sebagai tanggapan terhadap epidemi tersebut.