TEMPO.CO, Yogyakarta - Pihak pengelola Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta, menargetkan pengerjaan tahap kedua Zona Cakar yang dikhususkan untuk hewan karnivora dapat rampung sebelum libur Lebaran tahun ini.
Dengan rampungnya Zona Cakar tahap kedua itu, pengunjung yang sedang mudik Lebaran bakal menikmati lebih banyak dan beragamnya aneka satwa pemakan daging.
Pembangunan Zona Cakar tahap kedua ini sudah mulai dilakukan di area bekas kandang unta, kompleks Gembira Loka, sejak 13 Januari 2020 dan ditarget selesai 11 Mei 2020.
Luasan Zona Cakar tahap kedua ini sebesar 500 meter persegi. Dengan fokus meliputi pembangunan ruang pamer dan fasilitas kolam untuk harimau dan singa, serta kandang akomodasi berang-berang hingga fasilitas jalan untuk pengunjung.
“Pembangunan tahap kedua ini butuh biaya Rp3,9 miliar,” ujar Unit Bagian Perencanaan Kebun Binatang Gembira Loka, Mawan Noviyantara, Senin 10 Februari 2020.
Rampungnya Zona Cakar tahap kedua ini bakal melengkapi koleksi satwa karnivora, yang hendak didatangkan kebun binatang yang berada di pusat kota gudeg itu. Terutama karnivora yang habitatnya bukan berasal dari Asia.
Sejak awal merancang zona itu, Gembira Loka menargetkan bisa mendatangkan beberapa satwa dari berbagai benua, masing-masing sepasang bekerja sama dengan kebun binatang negara lain. Misalnya Hyena dari Eropa.
Selain itu zona ini juga dapat diisi satwa seperti macan tutul, macan kumbang, dan singa. Sementara Zona Cakar yang sudah rampung tahap pertama, telah diisi dengan beberapa koleksi kucing besar seperti serval, caracal, clouded leopard atau macan dahan juga beruang madu.
Zona Cakar diharapkan dapat diisi sekitar puluhan jenis hewan karnivora dengan perkiraan sekitar 30 ekor satwa.
Tak hanya dimanja Zona Cakar yang lebih lengkap, pengunjung libur Lebaran nanti juga bisa menikmati fasilitas baru Gembira Loka, berupa pusat penjualan suvenir.
Mawan menuturkan pembangunan pusat suvenir Gembira Loka ini digarap sejak akhir Desember 2019 dan ditargetkan rampung pada Mei 2020 mendatang. Nilai proyek pusat suvenir itu sendiri berkisar Rp1,9 miliar.
PRIBADI WICAKSONO