TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola objek wisata di Bali was-was terhadap virus corona bakal menggerus bisnis pariwisata di Bali. Pasalnya, penerbangan dari Cina ditutup mulai Rabu, 5 Februari 2020 hingga waktu yang belum ditentukan. Bisa dipastikan wisatawan Cina bakal berkurang yang ke Bali.
Turunnya kunjungan wisatawan asal negeri tirai bambu sudah terlihat di objek wisata Ulun Danu Beratan, “Sudah turun sekitar 20 persen,” kata Manajer Objek Wisata Ulun Danu Beratan, I Wayan Mustika, Senin, 3 Februari 2020.
Saat turunnya kunjungan wisatawan asal Cina, Mustika masih berharap pada wisatawan domestik yang bisa memenuhi target kunjungan pada 2020 sebanyak 1 juta wisatawan.
Setiap harinya sekitar 2.500 wisatawan asing dan domestik berkunjung ke objek wisata yang terkenal dengan pura di dalam danau -- dan menjadi gambar pada mata uang Rp50.000.
“Mudah-mudahan cepat berlalu, dan kunjungan wisatawan asal Cina kembali seperti semula,” ujarnya. Sementara itu, pengelola objek wisata Tanah Lot menyebutkan, masih ada wisatawan asal Cina yang berkunjung, “Sekilas tampak kunjungan masih normal. Belum ada pengaruh (virus corona),” kata Humas Objek Wisata Tanah Lot, Putu Erawan.
Pelancong asal Cina menempati urutan pertama yang paling banyak berkunjung ke Tanah Lot, sekitar 1.600 wisatawan setiap harinya. Putu Erawan menyebutkan masih ada wisatawan asal Cina berkunjung ke Tanah Lot, "Mungkin mereka wisatawan yang berada di bali sebelum merebaknya kasus virus corona," ujar Erawan.
“Beberapa minggu kedepan ini kami tidak bisa prediksi. Pasti akan berpengaruh terhadap target kunjungan pada 2020.” Rata-rata kunjungan ke obyek wisata Tanah Lot setiap harinya antara enam ribu hingga tujuh ribu wisatawan. Wisatawan asingnya sekitar 40 persen.
MADE ARGAWA