TEMPO.CO, Jakarta - Pusat perbelanjaan bebas-pajak terbesar di Korea Selatan, Shilla Duty Free Minggu, memutuskan untuk menutup sementara salah satu tokonya di pusat kota Seoul, setelah seorang yang terinfeksi virus corona dipastikan telah mengunjungi tempat itu dua kali bulan lalu.
Sebagaimana dikutip dari Antara, sang pasien, yang merepresentasikan kasus ke-12 virus corona di negara itu, mengunjungi toko yang ada di dalam Hotel Shilla tersebut pada 20 Januari dan Senin lalu (27/1). Tercatat sebanyak 15 kasus virus corona telah di konfirmasi di Korea Selatan, Minggu (2/2).
Pria asal Cina berusia 49 tahun yang bekerja sebagai pemandu wisata di Jepang itu, tiba di Seoul pada 19 Januari di Bandara Internasional Gimpo, Seoul.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengatakan pria itu berkenalan dengan orang Jepang yang terinfeksi virus di negaranya, yang menunjukkan kemungkinan kasus penularan manusia ke manusia.
Shilla Duty Free mengatakan telah melakukan operasi desinfeksi untuk mencegah kemungkinan terkontaminasi. Virus corona sejauh ini telah menewaskan lebih dari 300 orang di China, dengan jumlah yang terinfeksi hampir 15.000 orang.
Shilla Duty Free sebelumnya pernah menutup tokonya di Pulau Jeju pada 2015 di tengah wabah virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Virus corona, pertama kali dilaporkan pada 31 Desember 2019, pada awalnya diyakini ditularkan ke manusia dari hewan, tetapi sekarang diketahui menular dari manusia ke manusia. Korban diduga tertular virus dengan melakukan kontak, dibandingkan melalui faktor udara.
Selain Shilla Duty Free di Seoul, manajemen hipermarket itu, kembali menutup tokonya di Pulau Jeju. Sebagaimana diberitakan The Korea Herald, outlet Shilla Duty Free di Pulau Jeju mulai Minggu malam (2/2), setelah dikonfirmasi bahwa ada pasien Cina lain telah mengunjungi outlet bulan lalu.
"Kami baru saja mulai melarang pelanggan baru memasuki toko dan meminta pelanggan untuk meninggalkan outlet," kata seorang pejabat perusahaan Shilla Duty Free.