Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini yang Didapati Turis Dalam Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta

image-gnews
Masyarakat menyaksikan wayang potehi saat pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke 15 di Kampung Ketandan, Yogyakarta, Minggu (2/2). TEMPO/Pribadi Wicaksono
Masyarakat menyaksikan wayang potehi saat pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke 15 di Kampung Ketandan, Yogyakarta, Minggu (2/2). TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta atau PBTY ke-15 telah dimulai. Event untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2571 ini, resmi dibuka pada Minggu petang, 2 Februari 2020.

Meski Yogyakarta pada siang hingga sore diguyur hujan deras dan membuat malam menjadi cukup dingin, toh tak menyurutkan ribuan masyarakat pelesiran ke Malioboro. Mereka menyemut, menyaksikan karnaval pembukaan PBTY yang penuh warna dan padat atraksi itu.

Seremoni perhelatan ini membuat kawasan jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer ditutup dari kendaraan bermotor, untuk perhelatan bertajuk "Malioboro Imlek Carnival" yang dimulai dari pukul 18.00 – 22.00 WIB.

Kepolisian Resort Kota Yogyakarta pun menutup ruas jalan di sepanjang Malioboro, juga akses ke Titik Nol Kilometer yang jadi pusat perhelatan karnaval itu.

Dalam karnaval yang dihadiri Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku Alam X itu, warga tak henti dihibur beragam atraksi. Mulai liong tradisional, barongsai, pertunjukkan wushu, marching band hingga tari reog.

Namun yang paling menarik dari pembukaan event itu tentu saja riuhnya kampung pecinan Ketandan, yang ada di ruas jalan Malioboro. Kampung yang ramai saat siang, malam itu berjubel ribuan warga dan wisatawan.

Kampung yang diapit Pasar Beringharjo di sisi selatan dan Komplek Kepatihan di sisi utara itu, penuh dengan stan kuliner. Tak hanya menu khas peranakan Tionghoa, tapi jajanan dan masakan Korea hingga Betawi pun ada. Tahun ini PBTY menyediakan lebih dari 140 stand kuliner dalam perhelatannya.

Puas jajan, beragam hiburan pun tak absen di kampung itu. Lagu-lagu berbahasa Mandarin terus menyertai harumnya aroma masakan dan jajanan, yang berderet di pinggir jalan kampung itu. Sedangkan di ujung timur, pertunjukan wayang potehi seolah hidup dengan kerumunan pecintanya.

Sedikit beda dengan tahun lalu, kampung Ketandan kali ini bersolek menyeluruh. Hal itu di setiap sudut, mulai akses menuju kampung dari arah timur, barat, utara dan selatan. Banyak atribut ucapan selamat datang dan sentuhan bernuansa imlek.

Pengunjung yang tak bisa melewati gerbang utama Ketandan di sisi barat atau dari Malioboro pun tak merasa masuk kampung Ketandan dari jalur belakang.

Ketua Umum PBTY ke-15 Tri Kirana Muslidatun mengatakan pagelaran PBTY dihelat sebagai satu penanda hidup, suburnya keberagaman di Yogyakarta dengan penuh guyup, rukun dan harmonis.

"Sesuai tema 'The Cultural Color of Wonderful Indonesia', event kali ini neneguhkan lagi semangat kebersamaan di Yogyakarta yang guyub, rukun, harmonis penuh warna," ujar Tri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tri memastikan walaupun event ini bertajuk pekan budaya Tionghoa, namun tak pernah hanya menjadi tempat perayaan budaya Tionghoa saja. Namun juga berbagai kebudayaan yang hidup di nusantara.

"Event ini ingin memberi edukasi tentang budaya Tionghoa yang menjadi bagian budaya di nusantara. Sekaligus meneguhkan semangat Yogya sebagai city of tolerance," ujarnya.

Pendongkrak Kunjungan Saat Sepi Turis

Wakil Gubernur DIY Pakualam X mengatakan PBTY memiliki nilai strategis dalam mendukung upaya pembangunan khususnya bidang kemasyarakatan dan budaya, serta bidang perekonomian dan pariwisata.

Ia berharap dengan perayaan PBTY dapat memberi dampak pada perekonomian masyarakat, sehingga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi di DIY.

"Setiap pekan budaya, hendaknya selalu diusahakan sebagai media integrasi sosial budaya dalam perspektif ekonomi. Semoga event ini bisa meluas dan berkontribusi mengurangi kesenjangan sosial ekonomi yang ada," ujar Paku Alam.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo sebelumnya mengatakan PBTY ini bisa tetap menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Yogyakarta.

Suasana Kampung Ketandan Yogyakarta saat menggelar Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Meski dari Januari sampai Maret merupakan masa low season kunjungan turis ke Yogyakarta, ditambah belakangan muncul wabah virus corona di Cina, namun ia optimistik event ini bisa jadi pendongkrak kunjungan wisatawan.

"Low season itu tidak banyak turis yang datang, tapi pasti ada juga yang sudah sampai Yogyakarta,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

1 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

5 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

16 jam lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

19 jam lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

19 jam lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

2 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

2 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

3 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.


Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

3 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

3 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.