TEMPO.CO, Jakarta - Harga tiket Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta dijual lebih murah di laman resmi mereka railink.co.id, yaitu Rp 50.000. Harga tiket KA Bandara ini lebih murah jika membeli secara offline di vending machine Stasiun Bandara BNI City. Bahkan masih lebih murah dibanding di Traveloka, yang dihargai Rp70.000.
Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Railink, Mukti Jauhari, belum bisa memastikan sampai kapan harga tiket Rp 50 ribu ini akan diberlakukan. "Sementara kami melihat demand ya, karena transaksi di online belum begitu banyak,” kata Mukti saat ditemui di Jakarta, Jumat, 30 Januari 2020.
Saat ini, Railink tengah berupaya meningkatkan okupansi atau tingkat keterisian penumpang kereta. Dari saat ini 32 persen, menjadi 40 persen. Namun di sisi lain, baru 20 persen penumpang yang membeli tiket secara online. Sedangkan 80 persen sisanya membeli secara offline.
Harga tiket KA Bandara Rp50.000 merupakan biaya untuk keberangkatan kereta dari titik terjauh, yaitu Stasiun Manggarai dan Stasiun Bandara BNI City. Namun untuk keberangkatan dari Stasiun Duri maupun Stasiun Batu Ceper, harga di laman Railink tetap lebih murah dibandingkan harga offline.
Dengan harga Rp50.000, harga tiket KA Bandara yang semula disebut mahal, kini telah menyerupai harga di moda lain, seperti bus Damri. Sebab beberapa waktu, Perum Damri menaikkan harga tiket di sejumlah rute, dari Rp40.000 menjadi Rp50.000. Salah satunya Bus Damri dengan titik keberangkatan dari Thamrin City misalnya, tak jauh dari stasiun bandara.
Namun demikian, Railink tetap akan memprioritaskan penjualan secara online. Sebab, kata Mukti, perusahaannya ingin membiasakan orang bepergian secara terencana. “Jangan terlalu banyak orang bepergian itu mendadak, makanya kami tekankan promo itu ada di reservasi,” kata dia.
Tampak dalam Kereta Bandara Soekarno-Hatta buatan PT Industri Kereta Api (INKA), 7 Oktober 2017. TEMPO / Alfan Hilmi.
Lalu pada 1 Februari 2020 nanti, Mukti mengatakan Railink juga kembali meluncurkan diskon parsial. Harga tiket untuk 10 dari 70 kereta bandara, akan dijual lebih murah di jam-jam tertentu. Harganya sekitar Rp 40 ribu. “Mau online, mau go show (offline),” kata dia.
FAJAR PEBRIANTO