Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aturan Wisata Jepang, Makan Nasi pun Ada Tuntunannya

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Murodo di atas ketiggian 2.450 meter merupakan jalur Alpine Route yang menjadi favorit wisatawan untuk menyaksikan salju abadi. TEMPO/Dian Andryanto
Murodo di atas ketiggian 2.450 meter merupakan jalur Alpine Route yang menjadi favorit wisatawan untuk menyaksikan salju abadi. TEMPO/Dian Andryanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pariwisata Jepang mengedukasi wisatawan yang berkunjung ke Negeri Sakura itu melalui video. Seperti diketahui, Jepang adalah negara yang menjunjung kedisiplinan dan ketertiban. Pemerintah Jepang ingin para wisatawan menerapkan pola hidup yang sama selama jalan-jalan di sana.

Dengan menggunakan pemeran ninja, sumo, dan geisa, Badan Pariwisata Jepang menyampaikan apa-apa saja yang boleh dan dilarang dilakukan oleh wisatawan selama berada di Negeri Matahari Terbit. Mengutip SoraNews 24, pada Selasa, 28 Januari 2020, Badan Pariwisata Jepang merilis sepuluh video panduan berwisata di sana.

Beberapa aturan wisata yang ada di dalam video itu meliputi cara mengantre, berfoto di tempat umum, naik kendaraan umum, sampai makan nasi. Ketentuan jika ingin berfoto di tempat umum antara lain, berhati-hati jika menggunakan tongkat selfie. "Jangan mengambil gambar dalam kelompok yang banyak di keramaian. Perhatikan orang-orang di sekitar Anda," tulis pesan dalam video.

Gambar pada video itu juga menunjukkan titik-titik terlarang mengambil gambar dan harus meminta izin dulu sebelum memotret orang lain atau di tempat tertentu. "Semua hal harus dihormati di semua tempat di Jepang," begitu tertera di video tersebut.

Ketika berjalan di tempat umum, karakter ninja mengingatkan tentang bahaya menggunakan ponsel sambil berjalan. Aktivitas seperti itu menyebabkan kecelakaan serta memicu kemarahan orang lain. "Mengapa tidak menaruh ponsel pintar Anda, dan menikmati pemandangan Jepang?" ucap sang ninja.

Saat naik kendaraan umum, ada video yang menjelaskan tentang sopan santun, cara naik dan turun kereta, informasi jadwal kereta, tips menyimpan koper agar tidak menghalangi jalan, dan memberikan kursi prioritas untuk wanita hamil dan lanjut usia (lansia). Ada pula tata cara memakai ransel, yakni dianjurkan digantung di bagian depan tubuh.

Bila berkunjung ke bangunan tradisional, wisatawan dilarang asal menyentuh benda atau bagian dari bangunan tersebut untuk mencegah kerusakan. Perilaku harus sesuai dengan norma kesopanan, terutama saat berada di tempat peribadatan, misalnya kuil dan ketika orang-orang sedang berdoa.

Sebelum berendam bersama di Jepang, wajib membersihkan tubuh lebih dulu. Sangat penting menjaga agar handuk tidak jatuh ke dalam air. Dilarang membawa barang apapun setelah menginap di hotel atau ryokan. Dan, alih-alih memberikan tip di Jepang, katakan saja arigato untuk berterima kasih kepada orang-orang atas pelayanan yang diberikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masyarakat Jepang terbiasa tertib mengantre. Wisatawan juga harus mematuhi kebiasaan tersebut. Bila bertemu teman yang baru mengantre kemudian ingin berbincang dengannya, maka keluar dari deretan sebelumnya untuk pindah ke barisan paling belakang. Antrean dimulai lagi bersama teman yang baru datang tadi.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah orang-orang Jepang diajari untuk bersyukur atas makanan. Maka, mereka hanya makan sebanyak yang dibutuhkan saat bersantap prasmanan. Setiap butir nasi dimaknai dalam simbol tujuh dewa keberuntungan. Kemudian mengucapkan 'gochisosama' untuk penghormatan makan.

Soal berkunjung ke restoran, pelancong bisa belajar tentang budaya pelayanan, misalnya menyediakan otoshi di bar-bar Jepang. Alasan otoshi dihidangkan karena di Jepang tidak boleh memberikan tip. Otoshi sebagai biaya untuk pengunjung yang suka duduk berlama-lama, meski hanya menikmati satu minuman saja. Maka otoshi menjadi semacam ongkos memakai meja.

Yang juga penting untuk dipatuhi adalah dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam restoran. Ketika ingin bersantap di restoran, umumnya lebih dulu melakukan reservasi. Demikian pula ketika membatalkan, penting untuk memberi tahu karena terkait dengan etika.

Saat berada di tempat umum, perokok hanya boleh merokok di area tertentu. Ketika membuang sampah harus ke dalam tempat sampah yang disediakan. Panggilan telepon dilakukan setelah turun dari kereta atau meninggalkan gedung. Waktu berada di kereta, jangan duduk di bagian bawah serta tidak berbicara dengan suara yang keras.

Jangan lupa rajin-rajinlah berucap 'arigato' atau terima kasih kepada orang lain. Sikap itu membuat orang lain tidak mudah marah atau membenci wisatawan asing bila melakukan kesalahan dalam kereta. Badan Pariwisata Jepang perlu menyampaikan video etika berwisata ke Jepang karena di tahun ini Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2020.

SORANEWS 24 | NHK

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mulai April 2024, Ini Pajak yang Harus Dibayar Turis Berkunjung ke Barcelona

3 jam lalu

Barcelona. Unsplash.com/Dorian D1
Mulai April 2024, Ini Pajak yang Harus Dibayar Turis Berkunjung ke Barcelona

Berapa pajak yang harus dibayar turis yang berkunjung ke Barcelona?


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

4 jam lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Tim Mahasiswa Kedokteran Unismuh Makassar Jadi Finalis Olimpiade Fisiologi di Jepang

4 jam lalu

 Perwakilan mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Makassar berhasil menjadi finalis dalam olimpiade fisiologi kedokteran tingkat Internasional. Foto : unismuh
Tim Mahasiswa Kedokteran Unismuh Makassar Jadi Finalis Olimpiade Fisiologi di Jepang

Ini pertama kali keikutsertaan Fakultas Kedokteran Unismuh, dan menjadi satu-satunya institusi yang berasal dari Indonesia.


Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

1 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI


Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

1 hari lalu

Tangkapan layar (kiri) salah satu suplemen kesehatan yang ditarik kembali oleh Kobayashi Pharmaceutical pada 22 Maret 2024. Beberapa produk lainnya, termasuk Mio Sparkling Sake Premium (Rose) (kanan), telah ditarik kembali sehubungan dengan meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan.  (Gambar dan foto: situs Kobayashi Pharmaceutical dan Singapore Food Agency
Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

Dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Jepang akibat mengonsumsi suplemen makanan angkak dalam waktu lama


Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

2 hari lalu

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, di Jakarta, Selasa (19 Maret 2024). (ANTARA/HO-Kemnaker)
Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.


PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

2 hari lalu

Wisata Bali (TEMPO/Mila Novita)
PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyebutkan libur panjang Lebaran 2024 berpotensi mendongkrak tingkat hunian hotel.


Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

2 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.


Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

3 hari lalu

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto
Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka


Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

3 hari lalu

Komunitas sepeda di Yogyakarta menggelar event saat masa ramadhan. (Dok.istimewa)
Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

Masa cuti bersama dan libur Lebaran berlangsung selama delapan hari, yaitu dari tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.