TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Imlek dan Cap Go Meh (CGM) di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, selalu menyuguhkan hal yang unik dan menarik. Tahun ini, sebuah replika pagoda raksasa dibangun dan akan dinilai oleh Museum Rekor Indonesia.
"Pagoda ini tingginya 20,20 meter, dibangun menggunakan rangka baja," ujar Ketua Panitia CGM, Tjhai Leonardi, Jumat, 24 Januari 2020. Pagoda terdiri dari delapan lantai, dengan dua lantai di bawahnya dapat dinaiki.
Perayaan ini dibuka oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, pada Kamis malam 23 Januari 2020, di lapangan Stadion Kota Singkawang.
"Kami sangat mengapresiasi (kinerja) Ibu Wali Kota dan seluruh Masyarakat Tionghoa di Kota Singkawang, yang telah berpartisipasi dalam perayaan Imlek, termasuk adanya Pagoda terbesar ini," kata Ria, dalam sambutannya. Ria membacakan sambutan pembukaan perayaan Imlek di dalam pagoda raksasa tersebut.
Adanya atraksi menarik ini menjadi salah satu daya tarik Kota Singkawang. Selama 15 hari ke depan, warga Kota Singkawang dan para pengunjung yang berasal dari luar kota, bahkan mancanegara akan disuguhkan dengan serangkaian kegiatan. Tak terkecuali atraksi Tatung yang tersohor.
"Masyarakat Tionghoa Kalbar harus tetap melestarikan budaya, namun juga menjaga persatuan dan kesatuan. Tetap damai untuk Indonesia," pesan Ria lagi. Dia menambahkan, Pemprov Kalbar selalu mendukung setiap etnis di daerah untuk mengembangkan adat dan budayanya.
Bahkan, perayaan budaya setiap etnis di Kalimantan Barat menjadi perayaan semua etnik yang ada. Untuk perayaan Imlek kali ini, Pawai Tatung akan digelar pada awal Februari 2020. Sebanyak 813 tatung yang terdaftar sebagai peserta. Bahkan, tatung dari negara Malaysia dan Taiwan juga turut mendaftar.
Festival Cap Go Meh di Singkawang (Dok. Kemenpar)
Secara terpisah, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, menambahkan, perayaan Imlek tidak melulu dengan kemewahan dan suka ria semata. "Seperti tahun-tahun sebelumnya, kalau pergantian tahun, kita melakukan evaluasi dan introspeksi agar ke depan lebih baik lagi," tukasnya.
Kata dia, tahun ini adalah tahun tikus logam yang mempunyai makna tahun yang kuat, dan makmur. Diyakini tahun ini akan membawa keberuntungan bagi siapa pun untuk berbuka usaha berbisnis. "Maka dari itu kami harapkan seluruh masyarakat di manapun berada untuk bisa berinvestasi di Kota Singkawang khususnya," tambahnya.
ASEANTY PAHLEVI