Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Dinyana, Ini Alasan Anak-Anak Amerika Suka Berkemah di Rusia

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Anak-anak peserta Artek, 95 persen adalah anak-anak Rusia, lima persen lainnya adalah anak-anak mancanegara. Foto: Artek Global
Anak-anak peserta Artek, 95 persen adalah anak-anak Rusia, lima persen lainnya adalah anak-anak mancanegara. Foto: Artek Global
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Secara teknis, Rusia dan Amerika Serikat (AS) masih terlibat ketegangan sebagai warisan Perang Dingin antara Uni Sovyet dan AS. Namun, dua negara berdamai di luar angkasa. Dan satu lagi, ada perdamaian di kamp kemah musim panas di Krimea.

Dinukil dari Atlas Obscuraanak-anak Amerika secara rutin berkemah di Krimea. Salah satunya Anton Belaschenko, yang berusia 11 tahun dari Bethesda, Maryland. Ia berenang di laut, berlayar, mendaki gunung, dan menyanyikan lagu-lagu kamp. Dia menjalin pertemanan baru dan makan "pancake paling menakjubkan di dunia."

Di kamp kemah musim panas itu, anak-anak itu memiliki beberapa kolam renang, lapangan tenis, studio film dan musik, armada perahu layar, komputer dan printer 3D, dan sebuah ampiteater yang dapat menampung 7.000 orang. Anton bisa mengobrol video di WhatsApp dua kali sehari dengan ibunya, Anna, di Maryland. Perkemahan abad ke-21 memang tak lengkap bila tak ada Wi-Fi.

Perkemahan Anton, berada di Artek. Perkemahan itu lebih dari sekadar tempat bagi anak-anak untuk membangun kepercayaan diri dan mengasah keterampilan outdoor. Didirikan pada tahun 1925, Artek adalah yang pertama dan paling elit di kamp-kamp Pionir Muda Soviet. Pada era Perang Dining, kamp musim panas ini ditujukan khusus untuk ribuan remaja dari seluruh Blok Timur.

Berlokasi di Krimea dengan luas 540 hektar di pantai Laut Hitam yang berkerikil, Artek adalah tujuan musim panas eksklusif untuk anak-anak elit Soviet hingga 1956. Ketika pemimpin Soviet, Nikita Khrushchev memperkenalkan sesi internasional yang terbuka untuk anak-anak dari seluruh dunia, segera, Artek menampung sekitar 30.000 anak setiap tahun. Sekitar 1,5 juta anak-anak dari lebih dari 150 negara telah berkemah di sana pada abad yang lalu.

“Selama Perang Dingin, kamp musim panas ini ditujukan untuk melahirkan generasi muda aktivis perdamaian dunia yang dipimpin Soviet," kata Matthias Neumann, seorang associate professor dalam sejarah Rusia modern di University of East Anglia di Inggris.

Era Uni Soviet mungkin sudah lama berlalu, tetapi Artek sebagai lambang pengaruh Rusia tidak. Kamp itu jatuh pada masa-masa sulit pada 1990-an, tetapi sejak 2014, ketika Rusia menginvasi Ukraina dan mencaplok Semenanjung Krimea, Moskow telah menuangkan lebih dari US$200 juta untuk merenovasi kamp perkemahan musim panas itu.

Kamp kemah Artek direnovasi dengan biaya mencapai US$200 juta. Foto: Artek Global

"Bangunan-bangunan itu baru dan berkilau dan indah," kata Elle Amant, pendiri Artek Global, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di AS yang mempromosikan Artek dan menghubungkan Artekovsky-nya, atau alumni perkemahan. Amant, seorang warga Metro-DC, membawa Anton dan sembilan anak Amerika lainnya ke Artek musim panas ini. Yang tidak banyak diketahui adalah bahwa sejak 1960-an hingga 1980-an, sebanyak 400 anak-anak dari AS berkemah di Artek sebelum runtuhnya Uni Soviet pada 1991.

"Perkemahan tersebut tidak berharap anak-anak asing akan berubah menjadi komunis, tetapi mereka membentuk pandangan simpatik terhadap Uni Soviet dan kebijakan luar negeri Soviet," kata Neumann.

Kehidupan sehari-hari di Artek adalah campuran olahraga, kegiatan, dan acara politik yang diatur. Anak-anak Amerika kadang-kadang dihadang oleh anak-anak dari Vietnam, Nikaragua, dan negara-negara lain yang mengatakan mereka mengalami kekerasan dan kehilangan karena kebijakan luar negeri AS.

Dalam diskusi-diskusi politik yang diatur dalam kamp perkemahan itu, para peserta dari Amerika Serikat, bakal dihadapkan dengan anak-anak dari berbagai negara. Mereka berdiskusi mengenai kebijakan luar negeri. Sebagian anak-anak Amerika Serikat itu akhirnya memahami kebijakan negara mereka terhadap negara lain, namun sebagian lagi menganggap diserang secara tak adil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alumni Artek pada 1980-1990-an, sekarang berusia 40-an-60an. Mereka kini bekerja dalam berbagai berprofesi. Salah satu Artekovsky dari Amerika yang terkenal adalah Samantha Smith. Pada tahun 1982, pada usia 10 tahun, menulis surat kepada pemimpin Soviet Yuri Andropov yang mengungkapkan rasa takutnya terhadap perang nuklir dan mempertanyakan mengapa “Anda ingin menaklukkan dunia atau setidaknya kita negara.”

Setelah surat itu diterbitkan di Pravda, surat kabar resmi Partai Komunis Uni Soviet, Andropov mengundang Smith ke Uni Soviet. Turnya yang dipublikasikan pada tahun 1983 termasuk tinggal di Artek, di mana ia mengenakan syal dan seragam Pionir Muda.

Sekembalinya ke AS, ia menjadi reporter untuk Disney Channel, mewawancarai kandidat Demokrat George McGovern dan Jesse Jackson selama kampanye presiden 1984. Hanya satu tahun kemudian, Samantha Smith dan ayahnya meninggal dalam kecelakaan pesawat. Baik Ronald Reagan maupun Mikhail Gorbachev, yang menggantikan Andropov, mengirimkan belasungkawa kepada ibunya, Jane, yang segera setelah mendirikan Yayasan Samantha Smith.

Smith masih pahlawan lokal di Artek. Sebuah jalur pohon di dekat Laut Hitam dinamai menurut namanya, pintu masuknya ditandai oleh batu besar. Musim panas yang lalu, para peserta perkemahan memasak hidangan Rusia favoritnya — potongan daging ayam dengan kentang tumbuk.

Biaya Berkemah di Artek

Saat ini 95 persen perkemahan Artek disediakan untuk anak-anak berprestasi di Rusia. Mereka gratis memakai fasilitas perkemahan. Sementara sisanya, atau lima persen, bisa berkemah setelah ikut berkompetisi. Lowongan lainnya, bisa diperoleh dengan membayar sekitar US$ 1.200 (sekitar Rp15 juta) selama 21 hari.

Artek memang tak asal menerima peserta, "Bahkan jika Anda membayar, Anda harus membuktikan kepada mereka bahwa Anda pandai dalam sesuatu," kata Amant salah satu peserta yang kini berusia 34 tahun. Anak-anak diminta untuk mengunggah portofolio ke situs web Artek, yang kemudian diberi skor.

Hari di Artek dimulai pukul 8 pagi dengan tiga lagu "ceria, bahagia", Amant berkata: Satu untuk bangun, satu untuk berpakaian dan menyikat gigi, dan satu untuk membuat tempat tidur dan berlari ke bawah untuk latihan pagi. Kamp masih menawarkan campuran olahraga, kegiatan, dan acara internasional.

Perkemahan Artek didirikan sejak 1940-an diikuti oleh anak-anak Blok Timur dengan tujuan untuk menciptakan agen-agen perdamaian di bawah pimpinan Uni Sovyet. Foto: Artek Global

Tradisi wajib lainnya adalah mendaki Bear Mountain untuk menyaksikan matahari terbit. Dia mengunjungi museum kamp di tempat untuk melihat catatan sejarah. Dia mewawancarai staf, beberapa di antaranya telah bekerja di kamp sejak zaman Soviet.

Dia juga mengambil denyut politik Arteks. Dibandingkan dengan manuver geopolitik terang-terangan masa lalu, "Saya dikejutkan oleh ketiadaan ideologi," katanya. “Ada banyak kegiatan seperti pramuka tentang membangun tim, kepercayaan diri, dan disiplin. Para pendidik kamp sangat peduli dengan anak-anak itu — dan mereka suka banyak investasi yang dimasukkan ke dalamnya.”

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

2 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

4 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

5 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

5 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

5 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

10 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

11 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

12 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

13 hari lalu

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. REUTERS/Christopher Pike
3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

Ramzan Kadyrov menyatakan bahwa 3.000 eks tentara Wagner akan bergabung dengan pasukan Chechnya.