Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Yogyakarta Perpanjang Moratorium Hotel Baru

image-gnews
Pertumbuhan hotel di Yogyakarta yang pesat, membuat bisnis hotel di kota itu seret. Pada haris biasa, okupansi hanya 40 persen dari target 70 persen. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Pertumbuhan hotel di Yogyakarta yang pesat, membuat bisnis hotel di kota itu seret. Pada haris biasa, okupansi hanya 40 persen dari target 70 persen. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta menegaskan jika sepanjang 2020, masih tak akan mengeluarkan izin pembangunan hotel baru.

Moratorium yang sudah berlaku sejak 2014 itu terakhir kali diperbaharui melalui Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 111 Tahun 2019. Dan akan kembali diperbaharui melalui peraturan walikota baru 2020 ini.

"Kami masih perlu melakukan penataan dan pembenahan kota. Dengan cara selektif terhadap pembangunan hotel, agar kenyamanan warga kota dan wisatawan bisa terjaga," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi kepada TEMPO, Jumat, 10 Januari 2020.

Heroe menuturkan maksud selektif dalam moratorium hotel baru itu, tidak serta merta menyamaratakan untuk seluruh jenis hotel. Pemerintah kota, ujar dia, dalam moratorium itu hanya mengizinkan hotel bintang empat dan lima, serta homestay yang boleh didirikan. 

Pertimbangan masih diizinkannya hotel bintang empat dan lima itu karena pemerintah Kota Yogya ingin menyiapkan sarana dan prasarana serta infrastruktur lebih baik. Seiring dengan perkembangan wisatawan yang datang ke Yogyakarta di masa datang.

Moratorium tidak berlaku untuk hotel bintang empat dan lima. 

"Apalagi nantinya dengan banyaknya direct flight di bandara baru Kulon Progo. Maka kebutuhan turis asing pada masa itu harus kami siapkan, sejak sekarang," kata dia.

Selain itu, moratorium tetap diperpanjang hingga akhir Desember 2020 agar perkembangan industri perhotelan di Yogyakarta tetap sehat. Adapun perkembangan infrastruktur transportasi di Kota Yogyakarta serta lingkungan juga masih menjadi pertimbangan perpanjangan moratorium itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranawa Eryana menuturkan, untuk saat ini hotel di kawasan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman diakui dalam kondisi terlalu crowded atau padat, "Okupansi hari biasa baru sekitar 40 persen dari target 70 persen, akibat terlalu banyaknya hotel yang ada di wilayah perkotaan," ujar Deddy.

Deddy menambahkan di tengah upaya pelaku perhotelan mendongkrak okupansi pada hari biasa, mereka menghadapi tantangan baru yakni hotel virtual. Hotel virtual yang dimaksud bangunan-bangunan yang semestinya tak berfungsi sebagai hotel, namun oleh pemiliknya dijadikan hotel demi mereguk untung saat musim liburan.

PHRI pun mendesak penindakan tegas oleh pemerintah pada pelaku hotel virtual itu, "Pelaku hotel susah payah mengurus izin tapi harus bersaing dengan hotel virtual yang menggunakan bangunan tidak berizin,” katanya.

Sejumlah hotel di kawasan Yogyakarta. Pemkot Yogyakarta memutuskan memperpanjang moratorium hotel baru pada 2020, dengan alasan selektif serta untuk penataan kota. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Dari hasil pembahasan dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X pekan ini, ujar Deddy, pemerintah DIY juga meminta PHRI membantu investor agar tak salah kaprah asal membangun hotel baru di perkotaan Yogyakarta. Sultan mengingatkan, bahwa membangun hotel tak langsung untung.

Dengan situasi itu pihak PHRI merekomendasikan wilayah seperti Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo yang digarap serius untuk investasi perhotelan.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

8 jam lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

20 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

1 hari lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

1 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

1 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

1 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

2 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.