Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

MICE di Yogyakarta: Komputer Suram, Otomotif Masih Oke

image-gnews
Pengunjung mengamati motor modifikasi di ajang Kustomfest 2013, Jogja Expo Center (JEC), Bantul, Yogyakarta, (6/10). Pameran ini untuk memperkenalkan kreativitas dan kemampuan modifikasi otomotif anak-anak negeri. TEMPO/Suryo Wibowo.
Pengunjung mengamati motor modifikasi di ajang Kustomfest 2013, Jogja Expo Center (JEC), Bantul, Yogyakarta, (6/10). Pameran ini untuk memperkenalkan kreativitas dan kemampuan modifikasi otomotif anak-anak negeri. TEMPO/Suryo Wibowo.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Salah satu sektor pariwisata di Yogyakarta yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan tak lain MICE atau Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition atau pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran.

Kontraktor berbagai pameran yang juga Ketua Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Yogyakarta Syamsun Hasani menuturkan menggeliat tidaknya sektor MICE, diakui bergantung pada kebijakan yang diambil pemerintah.

Policy dari pemerintah akan berdampak pada menggeliatnya sektor MICE itu,” ujar Hasani Selasa 7 Januari 2020. Hasani menuturkan, jika pemerintah memfasilitasi sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk ajeg menggelar pameran tentu menjadi daya ungkit pergerakan MICE itu.

Sebaliknya jika tak ada bantuan pemerintah, industri kecil menengah tentu akan berpikir ulang untuk mengeluarkan modal besar demi pameran.

Hasani mengungkap pasang surut industri pameran di Yogyakarta yang paling mencolok bisa dicermati dari pameran komputer, yang sempat jadi ikon utama di Kota Gudeg satu dekade silam.

Ratu Denmark Margareth II (tengah) memilih batik pada stand pameran batik saat kunjungan di Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta, 24 Oktober 2015. TEMPO/Pius Erlangga

Saat itu, jika Yogyakarta menggelar pameran komputer yang seringnya dipusatkan di gedung Jogja Expo Center atau JEC, pengunjung yang datang bisa mencapai puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang.

Walau event pameran komputer saat itu digelar hampir sebulan sekali, pengunjung berbagai kota bisa dipastikan ikut berjubel demi berburu perangkat yang mereka cari.

Namun, Hasani mengakui, kurun beberapa tahun terakhir yang puncaknya terjadi sekitar 2018 silam, para pelaku industri pameran di Yogyakarta terus intens mengurangi kegiatan pamerannya. Saat ini, dalam sebulan bisa menggelar tiga kali pameran saja dinilai sudah capaian yang sangat bagus.

Hasani menggambarkan jika dulu saat sekali pameran pengunjungnya bisa 10.000 orang atau transaksi bisa mencapai Rp 2 miliar, saat ini kondisinya menurun jauh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kemarin saja pas ada pameran property besar di Ambarrukmo bulan Desember 2019 kabarnya teman teman waduh, dadah lah (melambaikan tangan),”  ujar Hasani menggambarkan sedikitnya pengunjung yang datang.

Penyebab utama pengurangan intensitas pameran itu tak lain turunnya peminat. Misalnya untuk pameran komputer atau sesuatu yang berbau teknologi informasi, Syamsun menduga peminatnya turun karena sudah terlalu banyak event serupa digelar di berbagai titik.

Selain itu faktor tren konsumen yang pasif dengan gempuran produk baru serta turunnya daya beli juga berpengaruh, “Hanya beberapa event yang bertahan karena peminatnya masih lumayan banyak, seperti otomotif,” ujarnya.

Ajang pameran otomotif di Yogyakarta memang masih menggeliat dan tak berfokus di satu titik meski JEC tetap jadi venue pilihan utama. Sebut saja, saban tahun atau dua tahun sekali ada Kustomfest, Indonesian Scooter Festival serta Jogja Volks Wagen Festival yang selalu dihelat di JEC.

Pengunjung melihat produk yang tampilkan dalam Pameran Jogja Istimewa di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 17 April 2018. Pameran kerajinan sangat berpeluang digelar di Yogyakarta. Bahkan Yogyakarta bisa menjadi pusat pameran kerajinan dunia. TEMPO/Tony Hartawan

Lalu ada pula Hot Rod Diningrat, Indonesian Heritage Motorcycles, serta Jogja Antique Day yang kerap berpindah pindah venue. Maraknya event otomotif di Yogya, tak bisa dilepaskan banyaknya perajin industri otomotif terutama rumah modifikasi. Keberadaan komunitas otomotif yang ada dan tersebar juga memungkinkan pergelaran pameran otomotif kerap digelar.

“Untuk tahun 2020 ini kami belum bisa melihat apakah kondisinya akan lebih baik dari 2019 lalu, “ ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

2 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

11 jam lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

15 jam lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

16 jam lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

19 jam lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

21 jam lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.


Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

1 hari lalu

Kendaraan antre memasuki kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.