Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyelam di Labuan Jambu, Anda Bisa Bertemu Raksasa Langka Ini

image-gnews
Wisatawan snorkeling di sekitar bagan nelayan di Teluk Saleh untuk melihat hiu paus. Mereka bertolak dari pantai Desa Labuan Jambu sejak pukul 04.00. Dok. Desa Labuan Jambu
Wisatawan snorkeling di sekitar bagan nelayan di Teluk Saleh untuk melihat hiu paus. Mereka bertolak dari pantai Desa Labuan Jambu sejak pukul 04.00. Dok. Desa Labuan Jambu
Iklan

TEMPO.CO, Sumbawa Besar - Ingin merasakan sensasi berenang atau menyelam dengan hiu paus? Datangilah Desa Labuan Jambu di Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa. Waktunya adalah saat bulan gelap atau sepanjang tahun kecuali saat musim hujan.

Atraksi utama berenang di perairan Labuan Jambu memang menjumpai hiu paus, berukuran 8 - 9 meter bahkan ada yang 11 meter. Mereka berenang di sekitar bagang penjaring ikan. Lokasinya berjarak 90-an kilometer atau sekitar dua jam perjalanan dari ibu kota Kabupaten Sumbawa.

Di sana, BUMDes Labuan Jambu menyiapkan paket wisata yang diberi nama Whale Shark Tourism. Harga paketnya tergantung jumlah kelompok yang ingin melihatnya. Jika satu dua orang berbiaya cukup besar sekitar Rp 1,5 juta - Rp 3 juta per orang. Tetapi jika jumlahnya besar, biayanya bisa menjadi rendah hingga Rp 300 ribu per orang.

Menurut Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sumbawa, Muhammad Irfan, wisata hiu paus ini dirintis beberapa tahun terakhir ini. "Nikmatilah suasana bermain. Seperti turis asing itu bila tercengang mengatakan oh my God," ujar Muhammad Irfan kepada TEMPO, Ahad 5 Januari 2020 sore.

Yacht wisatawan di dekat bagan menurunkan para wisatawan. Dok. Desa Labuan Jambu

Umumnya wisatawan mancanegara senang melihat secara langsung dan berinteraksi dengan hewan langka ini. Namun untuk menjumpai ikan pau yang mirip hiu itu, wisatawan harus membelah Teluk Santong dari Pantai Labuan Jambu selama 90 menit, menuju bagan ikan milik para nelayan.

Sesampai di bagan, para nelayan telah menyiapkan pakan berupa ebi atau ikan kecil atau udang rebon sebagai makanan hiu paus. "Jika ada ebi dan pakan di dalam bagang. Tidak terlalu sulit melihatnya," kata Irfan.

Dalam bahasa lokal, warga Sumbawa menyebut ikan hiu paus dengan sebutan pakek torok. Pakek dari kata hiu dan torok adalah tuli (tidak bisa mendengar).

Muhammad Irfan menyebutkan bahwa wisata hiu paus ini disiapkan sejak kehadiran lembaga pegiat lingkungan Conservation International (CI) Indonesia hadir di sana. Kemudian mulai ditawarkan sebagai paket wisata setelah Sumbawa menjadi penyelenggara Sail Indonesia 2018. Di antara peserta Sail Indonesia tersebut mendatangi Labuhan Jambu.

Sekretaris Desa Labuhan Jambu, Muhaidin kepada TEMPO mengakui bahwa CI Indonesia memperkenalkan potensi kehadiran hiu paus tersebut, "Padahal sejak nenek moyang kami sudah mengetahui adanya ikan tersebut," ucapnya. Namun mereka tidak mengetahui spesies dari hiu paus totol (titik titik) tersebut jinak dan dilindungi.

Untuk menemui hiu paus tersebut dilakukan mulai pukul 04.00 pagi jarak tempuh sekitar 90 menit menuju lokasi bagang. Saat ini di perairan Labuan Jambu terdapat 83 buah bagang penjaring ikan. "Untuk mengetahui ada tidak hiu paus di suatu bagang, kami telpon dulu ke pemiliknya," kata Muhaidin.

Seorang wisatawan snorkeling untuk menyaksikan dari dekat hiu paus di Teluk Saleh. Dok. Desa Labuan Jambu

Lokasi bagang di Labuan Jambu merupakan titik kumpul terbanyak dari kawanan ikan hiu paus. Kadang-kadang lima sampai 10 ekor di satu titik lokasi. Jarak bagang yang berukuran panjang dan lebarnya sekitar 23 meter berjarak masing-masing sekitar 100 meter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Biasanya, demi kepuasan wisatawan melihat lebih dari satu ekor, diajak untuk melihat ke lokasi bagang yang lain. "Tidak pernah tidak ada hiu paus di sini," ujar Muhaidin. Hanya saja, layanan wisata hiu paus ini dberikan pada bulan bukan musim barat. Sebab, jika musim barat mulai Desember - Maret angin kencang sehingga tidak berani melaut.

Muhaidin menyatakan hasil paket wisata ini biasanya dibagi oleh BUMDes Labuan Jambu untuk kas desa dan nelayan pemilik bagang. Dari Rp 100 ribu yang diterima dari setiap wisatawan untuk kantor desa, disisihkan untuk konservasi Rp50.000, Rp 30.000 untuk pengelola ke BUMDES Labuan Jambu, dan Rp 20.000 untuk desa.

Dana konservasi disisihkan untuk nelayan jika jaring mengalami robek diberikan kompensasi Rp300.000. "Sebab jika hiunya masuk jaring, untuk mengeluarkannya harus dirobek," ucapnya.

Kehadiran wisata hiu paus di Desa Labuhan Jambu di Kabupaten Sumbawa yang pertama di Indonesia ini setelah Sail Moyo dan Tambora yang digelar tanggal 9-23 September 2018. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Conservation International (CI) Indonesia, Teluk Saleh kerap didatangi oleh hiu paus karena berasosiasi dengan bagan untuk mendapatkan masin atau ikan puri sebagai makanannya.

Selama periode September 2017 hingga Agustus 2018, jumlah hiu paus yang teridentifikasi adalah 49 ekor. Berdasarkan temuan ilmiah ini, CI Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Desa Labuhan Jambu dan masyarakat, mempersiapkan dan merencanakan pengembangan potensi wisata hiu paus yang berkelanjutan.

Wisata hiu paus adalah kegiatan rekreasi melihat hiu paus di habitatnya dengan variasi kegiatan pengamatan dari kapal, berenang/snorkeling dan menyelam bersama hiu paus. Wisata hiu paus ini merupakan wisata minat khusus yang bermuatan edukasi tentang konservasi biota laut, dan budaya masyarakat terkait hiu paus dan bagan.

Dalam rangka mendukung pelestarian hiu paus dan pengembangan wisata hiu paus yang berkelanjutan di Desa Labuhan Jambu, CI Indonesia melakukan pendampingan masyarakat, untuk meningkatkan ekonomi dan konservasi, agar berjalan secara sinergis untuk jangka panjang.

Pada pelaksanaan wisata perdana tanggal 12-13 September 2018, budaya masyarakat Bugis dan Sumbawa turut diperkenalkan melalui tur kampung pesisir, demo pembuatan makanan khas dan cinderamata, pertunjukan seni tari dan musik tradisional yang sarat pesan perlindungan hiu paus, serta kegiatan pengamatan hiu paus di bagan.

Hiu paus di Teluk Saleh selalu ada di sekitar bagan. Menurut warga Labuan Jambu, wisata untuk melihat hiu paus ada sepanjang tahun. Namun pada saat musim angin barat, nelayan tak melaut karena kondisi cuaca yang sering buruk. Dok. Desa Labuan Jambu

Senior Marine Program Director CI Indonesia Victor Nikijuluw, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif CI Indonesia di tingkat nasional, khususnya di Sumbawa, mendukung penguatan kelola wisata hiu paus berbasis masyarakat.

Program ini merupakan  bagian dari strategi besar program untuk upaya konservasi kelautan di bentang laut Sunda – Banda.

SUPRIYANTHO KHAFID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Populasi Hiu Paus di Taman Nasional Teluk Cenderawasih Bertambah 13 Ekor

37 hari lalu

Salah satu hiu paus yang berada di Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Nabire, Papua Tengah. (ANTARA/HO-Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih)
Populasi Hiu Paus di Taman Nasional Teluk Cenderawasih Bertambah 13 Ekor

Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) Provinsi Papua Barat berhasil mengidentifikasi 13 hiu paus baru sepanjang 2023 lalu.


KKP Kuburkan Hiu Paus Seberat Satu Ton

30 September 2023

KKP Kuburkan Hiu Paus Seberat Satu Ton

KKP melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Denpasar menguburkan hiu paus dengan berat sekitar satu ton yang didapati terdampar dalam kondisi mati di Pesisir Pantai Banjar Yeh Kuning.


10 Makhluk Raksasa di Laut, Ada Monster Laut

15 Mei 2023

Seorang fotografer majalah Alert Diver, Stephen Frink mengabadikan penemuan hiu putih terbesar di dunianya dari dekat dengan berada di dalam sebuah kandang besi yang khusus dibuat untuk memoto predator buas di laut lepas. dailymail.co.uk
10 Makhluk Raksasa di Laut, Ada Monster Laut

Beberapa dari makhluk laut sangat misterius karena tinggal di tempat yang belum sepenuhnya terjelajahi. Berikut 10 mahluk raksasa di laut:


Tidak Hanya Raja Ampat, Papua Barat Memiliki Banyak Wisata Unggulan, Cek Tempatnya

21 September 2022

Wisatawan berfoto di puncak Telaga Bintang Geosite Piaynemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, 26 Oktober 2021. Papua Barat menjadi provinsi dengan UMP 2022 tertinggi kelima di Indonesia, yaitu mencapai Rp 3.200.000. ANTARA/Olha Mulalinda
Tidak Hanya Raja Ampat, Papua Barat Memiliki Banyak Wisata Unggulan, Cek Tempatnya

Selain Raja Ampat, tidak hanya alamnya yang indah, Papua Barat memiliki banyak tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi. Cek daftarnya.


Sumbawa dan Konservasi Indonesia Kembangkan Ekowisata Hiu Paus di Teluk Saleh

10 Mei 2022

Seekor hiu paus sedang memakan ikan-ikan kecil yang lolos dari jaring di bawah bagan milik nelayan. Foto: @Shawn Heinrichs
Sumbawa dan Konservasi Indonesia Kembangkan Ekowisata Hiu Paus di Teluk Saleh

Populasi hiu paus tersebar di berbagai wilayah Indonesia, namun populasi kedua terbanyak berada di Teluk Saleh.


KKP dan Mitra Tangani Hiu Paus Mati di NTT

21 Februari 2022

KKP dan Mitra Tangani Hiu Paus Mati di NTT

Tim gabungan sepakat untuk menenggelamkan hiu paus tersebut menggunakan pemberat berupa karung pasir.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Hiu Paus Makin Sering Terjerat di Lampung, Omicorn

27 November 2021

Nelayan payang di pesisir laut di Sukaraja, Bandar Lampung, sedang melepaskan ikan hiu paus (Rhincodon typus) yang masuk dan terjaring jala, Kamis 25 November 2021. (ANTARA/Dian Hadiyatna)
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Hiu Paus Makin Sering Terjerat di Lampung, Omicorn

Topik tentang setiap tahun selalu ada kejadian ikan hiu paus terjerat nelayan di Lampung menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Semakin Sering, Ikan Hiu Paus Masuk Jaring Nelayan di Lampung

27 November 2021

Nelayan payang di pesisir laut di Sukaraja, Bandar Lampung, sedang melepaskan ikan hiu paus (Rhincodon typus) yang masuk dan terjaring jala, Kamis 25 November 2021. (ANTARA/Dian Hadiyatna)
Semakin Sering, Ikan Hiu Paus Masuk Jaring Nelayan di Lampung

Hiu paus adalah jenis ikan terbesar di dunia. Paling banyak dan sering masuk jaring di tahun ini dan di bulan ini. Kenapa?


Saat Sandiaga Uno Bertemu Hiu Paus di Papua Barat dan Memberinya Nama

27 Oktober 2021

Menparekraf Sandiaga Uno saat menyambangi Pulau Namatota di Papua Barat. Ia sempat melihat seekor hiu dan memberinya nama. Dok.Istimewa
Saat Sandiaga Uno Bertemu Hiu Paus di Papua Barat dan Memberinya Nama

Hiu paus yang dilihat Sandiaga Uno di perairan Teluk Triton itu ternyata dipelihara oleh seorang nelayan setempat.


KKP Tandai Kemunculan Hiu Paus di Kaimana

30 September 2021

Hiu paus terpantau dari bagan di perairan Kampung Maimai, Kaimana
KKP Tandai Kemunculan Hiu Paus di Kaimana

Hiu paus merupakan mamalia yang dilindungi undang-undang. Namun kemunculannya dapat menjadi acuan pengelolaan untuk meningkatkan nilai efektivitas pengelolaan kawasan konservasi dan efektivitas pengelolaan jenis ikan.