Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagai Pinang Dibelah, Lalu Jadi Piring Khas Musi Banyuasin

image-gnews
Pelepah pinang dimanfaatkan untuk dijadikan piring dan kotak nasi oleh warga desa Mendis, Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Satu piecenya di jual dengan harga Rp1.000-1.800. Parliza Hendrawan
Pelepah pinang dimanfaatkan untuk dijadikan piring dan kotak nasi oleh warga desa Mendis, Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Satu piecenya di jual dengan harga Rp1.000-1.800. Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Ini bukan soal peribahasa bagai pinang dibelah dua, untuk menggambarkan saudara kembar. Tapi pelepah pinang yang dibelah kemudian dijadikan piring dan perkakas lainnya.

Di Desa Mendis, Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, pinang dulunya kerap dianggap Pelepah pinang selama ini sering dianggap sampah.
 
Petani tidak memiliki pilihan lain selain membakarnya bila mulai tampak merusak pemandangan. Hanya beberapa lembar saja yang dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga semacam penutup tempayan. Namun saat ini warga yang bermukim di kawasan hidrologis gambut Sungai Merang, mulai memanfaatkannya untuk pembuatan piring, kotak nasi.
 
Piring-piring itu dibeli wisatawan sebagai buah tangan, sedangkan pemerintah setempat menjadikannya produk utama pengganti wadah plastik dan stereofoam. 
 
Untuk melihat tekad warga Mendis menangkap peluang pengayaan manfaat pelepah pohon pinang, pada Minggu, 15 Desember yang baru lalu, TEMPO menemui kelompok Koperasi Mendis Maju Bersama (MMB).
 
Warga Desa Mendis, sedang memotong pelepah pinang untuk dicetak menjadi piring. TEMPO/Parliza Hendrawan
 
Tiba di desa yang berjarak sekitar 8 jam perjalanan darat dari Kota Palembang ini, saya langsung disambut suara mesin pemotong pelepah pinang. Kebetulan saat itu menurut Supriyanto, ketua koperasi MMB ia dan rekan-rekannya tetap kerja meskipun di hari libur guna mengejar pemenuhan permintaan sebuah restoran di Jakarta.
 
"Pendatang sangat tertarik untuk oleh-oleh, bahkan mereka ada yang minta dikirim piring dan kotak nasi sebanyak 2.500 biji," kata Supriyanto. 
 
Untuk memproduksi peralatan makan dari pelepah pinang tidak terlalu sulit. Sebelum dicetak menggunakan mesin pres, pelepah dicuci bersih menggunakan air. Selanjutnya dikeringkan baik menggunakan pemanas elektrik maupun secara manual di bawah terik matahari.
 
Selanjutnya, dilakukan pemotongan sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Kemudian pelepah ditaruh di tempat penyimpanan bahan baku atau bisa langsung dicetak. "Sebelum cetak, pelepah harus dibasahi agar lebih lentur dan tidak gampang sobek," kata Supriyanto. 
 
"Tidak perlu dipelitur karena dia mengkilat secara alami," imbuhnya. Persedian bahan baku terbilang mencukupi dari sekitar Desa Mendis. Bila kekurangan, Supriyanto mendatangkan bahan baku langsung dari Jambi yang berjarak sekitar 2 jam dari Desa Mendis.
 
 
Pada tingkat petani, ia membelinya Rp300-400 per lembar berukuran lebar minimal 25 cm. Setiap lembar bahan bisa dijadikan maksimal 2 produk. Setelah melalui berbagai pentahapan produksi, piring dan sendok pelepah siap dipasarkan dengan harga mulai dari Rp1.500-1.800 setiap bijinya. "Kalau cuaca bagus kami bisa produksi hingga Rp50.000 biji sebulannya," ujarnya.
 
Sementara itu Wijaya Asmara, Comunity Bussines Development Specialist, Kelola Sendang ZSL Indonesia menjelaskan, pihaknya memberikan pendampingan dari hulu hingga hilir agar masyarakat tidak lagi memandang pelepah pinang sebagai sampah.
 
Produk dari pelepah pinang yang siap dikirim ke pemesan. Bahan baku diperoleh dari warga Desa Mendis hingga Jambi. TEMPO/Parliza Hendrawan
 
Selain itu, pendampingan berupa pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan dilakukan untuk mengurangi ketergantungan warga dari pemanfaatan hasil hutan secara ilegal seperti perambahan dan membuka dengan cara membakar. "Karya warga Desa Mendis sudah kami daftarkan patennya pada kantor Kementerian Hukum dan HAM," katanya. 
 
Ke depannya menurut Wijaya, pihak Kelola Sendang-ZSL Indonesia akan meningkatkan kemampuan pengrajin, dalam hal pengembangan produk dan usaha. Bila hari ini baru mampu memproduksi piring dan kotak nasi, tidak lama lagi warga bisa membuat sendok, gelas, dan mangkok. Sedangkan sisa potongan pelepah dipastikan bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak sapi dan kambing. 
 
PARLIZA HENDRAWAN
 
 
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pj Bupati Apriyadi Bikin Gebrakan, Seluruh Desa di Muba akan Dialiri Listrik

10 hari lalu

Pj Bupati Apriyadi Bikin Gebrakan, Seluruh Desa di Muba akan Dialiri Listrik

Ditargetkan 100 persen Desa di Muba bisa mendapatkan aliran listrik dari PLN di tahun 2024


Polisi Bongkar 296 Penyulingan Minyak Mentah Milik Warga Musi Banyuasin

53 hari lalu

Ilustrasi Minyak Mentah. REUTERS/Todd Korol
Polisi Bongkar 296 Penyulingan Minyak Mentah Milik Warga Musi Banyuasin

Aparat melakukan pendekatan persuasif agar warga Musi Banyuasin sukarela membongkar sendiri penyulingan minyak mentah milik mereka.


UKM Tani Lampung Ekspor Pinang ke Arab Saudi Senilai Rp 542 Juta

31 Oktober 2023

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menghadiri acara ramah tamah bersama Kamar Dagang dan Industri Daerah Kota Madiun, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kota Madiun, dan asosiasi UMKM di Kota Madiun. Kegiatan ramah tamah tersebut digelar di Ngrowo Bening Edu Park, Madiun, Jawa Timur, Rabu 11 Oktober 2023
UKM Tani Lampung Ekspor Pinang ke Arab Saudi Senilai Rp 542 Juta

PT BUMR BiMU mengekspor pinang belah hasil produksi Komunitas Tani Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) Lampung ke Arab Saudi. Pinang yang diekspor sebanyak 18 ton dengan nilai mencapai Rp 542 juta.


Indonesia Ekspor 18 Ton Pinang ke Arab Saudi, Zulkifli Hasan: Dari Petani Binaan Muhammadiyah

31 Oktober 2023

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjawab sejumlah pertanyaan dari wartawan seusai memberikan pengarahan di acara Rakernas Perpadi di Diamond Solo Convention Center, Jawa Tengah, Selasa sore, 24 Oktober 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Indonesia Ekspor 18 Ton Pinang ke Arab Saudi, Zulkifli Hasan: Dari Petani Binaan Muhammadiyah

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas melepas ekspor komoditas pinang sebanyak 18 ton ke Arab Saudi. Dari petani binaan Muhammadiyah.


AirAsia Masih Promo Tiket Kursi Gratis ke Malaysia-Singapura Sampai 25 Oktober 2023, Begini Cara Mendapatkannya

19 Oktober 2023

Pesawat A330-900 AirAsia X
AirAsia Masih Promo Tiket Kursi Gratis ke Malaysia-Singapura Sampai 25 Oktober 2023, Begini Cara Mendapatkannya

Maskapai penerbangan AirAsia, masih menghadirkan promo Kursi Gratis dan terbang hemat ke berbagai destinasi internasional hingga 25 Oktober 2023.


Inovasi Muba Entaskan Kemiskinan

28 September 2023

Inovasi Muba Entaskan Kemiskinan

Penanganan kemiskinan ekstrem menjadi fokus kami dan menunjukkan tren positif.


Pj Bupati Apriyadi Paparkan Rangkaian Kegiatan HUT Muba ke-67

28 September 2023

Pj Bupati Apriyadi Paparkan Rangkaian Kegiatan HUT Muba ke-67

HUT Muba dimeriahkan dengan adanya Festival Randik, Muba Expo, yang akan menghadirkan para artis


Kado di HUT Ke-67 Kabupaten Musi Banyuasin

28 September 2023

Kado di HUT Ke-67 Kabupaten Musi Banyuasin

Kabupaten Musi Banyuasin merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-67, pada Kamis, 28 September 2023.


Mendag Zulhas Lepas Ekspor Pinang, Karet dan Kopra Asal Jambi, Berapa Nilainya?

24 September 2023

Menteri Perdagangan lepas ekspor komoditas asal Jambi ke beberapa negara tujuan, Sabtu, 23 September 2023. ANTARA/Tuyani
Mendag Zulhas Lepas Ekspor Pinang, Karet dan Kopra Asal Jambi, Berapa Nilainya?

Mendag Zulhas mengatakan bahwa ekspor mengalami surplus berturut-turut selama 40 bulan.


Mendag Zulkifli Hasan akan Perjuangkan Tingginya Bea Masuk Pinang di India

7 September 2023

Mendag Zulkifli Hasan akan Perjuangkan Tingginya Bea Masuk Pinang di India

Para pengusaha pinang menghadapi kendala serius untuk ekspor akibat kebijakan India yang memberlakukan pajak tinggi hingga 108 persen