TEMPO.CO, Batam - Provinsi Kepulauan Riau memiliki banyak destinasi wisata di setiap kota dan kabupatennya. Salah satunya ibu kota provinsi kepulauan tersebut yaitu Kota Tanjungpinang.
Kota Tanjungpinang dikenal dengan kota berhawa sejuk dan kondisinya tenang. Penduduknya juga lebih sedikit daripada Kota Batam. Pada 2017, jumlah penduduk Kota Tanjungpinang sebanyak 204.735 jiwa, sedangkan Kota Batam 1.062.250 jiwa. Saking antengnya, banyak yang tidak menyadari bahwa Kota Tanjungpinang adalah ibu kota provinsi.
Sebagai ibu kota provinsi, Kota Tanjungpinang memiliki sejumlah destinasi wisata menarik. Pelancong bisa melakukan wisata religi, wisata alam, dan tentunya wisata budaya di tempat ini.
Untuk sampai di Kota Tanjungpinang bisa ditempuh melalui jalur laut dan udara. Jika dari Kota Batam, perlu menyeberang menggunakan kapal ferry dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Setiap penumpang membayar ongkos menyeberang sekitar Rp 70 ribu.
Jalur laut juga dapat ditempuh dari Pelabuhan Punggur ke Pelabuan Sri Bintan Pura. Apabila wisatawan membawa kendaraan, harus naik kapal di Pelabuhan Roro Punggur menuju Pelabuhan Roro Tanjung Uban. Setelah itu pengunjung mengunakan kendaraan dari Pebauhan Roro Uban ke Tanjungpinang.
Satu-satunya jalur udara ke Kota Tanjungpinang adalah melalui Bandara Internasional Raja Ali Haji Fisabilillah. Letak bandara ini tak jauh dari pusat kota Tajungpinang. Setelah sampai di Tanjungpinang, wisatawan bisa langsung menunju objek wisata sesuai minat masing-masing.
Berikut 15 destinasi wisata di Kota Tanjungpinang:
- Pulau Penyengat
Pulau penyengat adalah destinasi wisata yang paling terkenal di Kota Tanjungpinang. Jika Anda sampai di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, pulau tersebut berada di sebelah kanan pelabuhan. Pulau penyengat merupakan destinasi wisata budaya dan religi. Ada cerita sejarah yang terdapat di pulau tersebut dan menjadi warisan dunia UNESCO. - Pulau Dompak
Pulau Dompak menjadi pusat pemerintahan. Di kawasan ini terdapat kantor Gubernur Kepulauan Riau, DPRD Kepulauan Riau, beberapa dinas terkait, dan lainnya. Jika ingin mengurus administrasi, Anda harus menyeberang ke pulau tersebut. Mulai dari jembatan hingga ikon-ikon yang terdapat di pulau tersebut sering dijadikan tempat destinasi baru oleh wisatawan. - Pulau Senggarang
Pulau Senggarang hampir sama seperti Pulau Penyengat. Bedanya di Pulau Penyengat kental dengan kebudayaan muslim, sementara di Pulau Senggarang didominasi keturunan Cina. Pulau Senggarang bersebrangan dengan Tanjungpinang dan sangat cocok untuk Anda yang ingin mencari ketenangan atau menjauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota. - Masjid Raya Sultan Riau
Masjid berkelir kuning dan hijau ini terletak di Pulau Penyengat. Salah satu tujuan wisatawan ke Pulau Penyengat adalah melihat Masjid Raya Sultan Riau yang konon terbuat dari putih telur. Masjid ini juga menyimpan berbagai peninggalan sejarah, mulai dari Al-Quran besar yang ditulis dengan tangan. - Masjid Raya Dompak
Masjid Raya Dompak berada di Pulau Dompak. Salah satu yang menarik di sini adalah wisatawan dapat melihat pemandangan Kota Tanjungpinang dari halaman masjid raya. - Vihara Seribu wajah (Patung Seribu)
Vihara seribu wajah atau sering disebut patung seribu juga menjadi destinasti favorit di Tanjungpinang. Di sana terdapat ribuan patung yang bersusun rapi dan membentuk pemandangan indah. Vihara Ksitigarbha Bodhisattva terletak di sebelah barat Kota Tanjungpinang dan dapat ditempuh selama 20 menit dari kota.IklanScroll Untuk Melanjutkan - Vihara Terbesar Asia Tenggara (Avalokitesvara Graha)
Avalokitesvara Graha disebut sebagai vihara terbesar se-Asia Tenggara. Dibangun oleh sebuah yayasan komunitas Tionghoa di Tanjungtinang untuk dijadikan tempat memperdalam ilmu agama, berguru, dan belajar para bhiksu, sangha. Vihara ini sering dikunjungi wisatawan dari Tiongkok, Singapura, dan Malaysia. - Klenteng Sun Tekong
Kelenteng Buddha Sun Te Kong berada di pesisir Senggarang, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Konon usianya diperkirakan sudah lebih dari 300 tahun, yang sekaligus menandakan hubungan antara etnis Tionghoa dengan Melayu sudah terjalin sejak itu. - Monumen Gongong Raksasa
Salah satu wisata kuliner yang tak boleh dilewatkan saat ke Kota Tanjungpinang adalah siput gonggong. Saking terkenalnya, pemerintah mendirikan Monumen Gongong di Laman Boenda Kota Tanjungpinang. Kawasan ini menjadi 'jendela' Kota Tanjungpinang dan berada tepat di samping pintu keluar Pelabuhan Sri Bintan Pura. - Tugu Pensil
Kota Tanjungpinan memiliki berbagai macam monumen. Selain monumen gongong raksasa, ada juga monumen pensil atau yang sering disebut penduduk setempat sebagai Tugu Pensil. Tugu ini menjadi simbol pemberantasan buta huruf dan penghargaan bagi Kepulauan Riau yang dapat membebaskan daerahnya dari buta huruf melalui program Pemberantasan Buta Huruf (PBH) pada tahun 1960-an. Tugu Pensil terletak di Jalan Haji Agus Salim dan di dekatnya ada Taman Tugu Pensil. - Tugu Proklamasi Riau
Masyarakat dulu Kota Tanjungpinang sangat menghargai sejarah. Beberapa kejadian penting dibuatkan tugu. Salah satunya tugu proklamasi. Tugu tersebut menjadi lokasi pertama dikibarkan bendera merah putih dan pembacaan teks proklamasi RI. - Pantai Tanjung Siambang
Selain memiliki destinasi budaya dan religi, pemandangan alam Kota Tanjungpiang juga tak kalah mempesona. Salah satu adalah Pantai Tanjung Siambang di Pulau Dompak, tepatnya di belakang kantor Gubernur Kepulauan Riau. Pantai Tanjung Siambang memiliki pasir putih dan indahnya menyaksikan matahari terbenam dari sana. - Pantai Impian
Pantai Impian memiliki nama lain Pantai Bandar Pinang dan terletak di Kecamatan Tanjung Pinang Barat, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Tidak menawarkan pasir yang putih ataupun air yang jernih, melainkan khusus untuk wisata kuliner atau sekadar bersantai di tepi pantai. Di sepanjang pantai ini terdapat kedai kopi. Pengunjung sering menikmati pantai ini ketika matahari terbenam. - Istana Kantor Kerajaan Melayu
Salah satu peninggalan sejarah budaya Melayu di Kota Tanjungpinang adalah Istana Kantor Kerajaan Melayu. Bangunan ini berwujud rumah yang terletak di Pulau Penyengat dan dulunya adalah kantor sekaligus tempat tinggal Raja Ali. - Balai Adat Indra Perkasa
Balai Adat Indra Perkasa termasuk peninggalan sejarah Melayu. Pada masanya, di balai ini para tamu Kerajaan Melayu disambut. Balai yang berada di Pulau Penyengat tersebut masih terawat dan acap kali menjadi tempat diadakannya acara pemerintahan.