TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan yang melewatkan malam pergantian tahun baru di Yogyakarta, diimbau untuk mengantisipasi perubahan cuaca yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Selama beberapa hari terakhir sejak pertengahan Desember 2019, cuaca di Yogyakarta gampang berubah khususnya saat siang dan sore atau malam hari. Cuaca cerah di pagi hingga siang hari, bisa berubah menjadi mendung gelap, lalu hujan lebat saat sore hingga malam.
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Reni Kraningtyas memperkirakan cuaca di Yogyakarta saat malam pergantian tahun sebagian besar mengalami hujan ringan. Untuk hujan ringan intensitasnya 5 sampai 10 mm per jam, adapun hujan sedang intensitasnya 10-20 mm per jam.
“Sebagian besar di wilayah DIY saat sore sampai menjelang malam diprediksi terjadi hujan ringan hingga sedang,” ujar Reni pada Senin 30 Desember 2019.
Kawasan Tugu Jogja menjadi persinggahan sebelum wisatawan menyambangi Malioboro. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Reni menuturkan saat malam hari ketika menjelang pergantian tahun baru, hujan diperkirakan mulai mereda. Hujan ringan itu akan lebih banyak terjadi di beberapa titik dataran tinggi seperti kawasan Kaliurang, Kabupaten Sleman dan sebagian perkotaan.
Untuk pusat kota seperti kawasan Malioboro dan sekitarnya, BMKG memprediksi juga akan diguyur hujan dengan intensitas ringan terutama sore hingga malam hari. Jelang tengah malam atau pergantian tahun, baru hujan di Malioboro mulai mereda.
“Kami mengimbau kepada masyarakat yang merayakan tahun baru baik di lokasi pusat kota seperti Malioboro maupun tempat wisata lain di Yogya, tetap waspada adanya potensi bencana dan siaga meski potensi hujan ringan,” ujarnya.
Bagaimanapun, ujar dia, musim penghujan di Yogyakarta tahun ini datang terlambat dan Desember menjadi fase awal pembentukan awan hujan atau Cumulonimbus yang seringkali hujannya masih disertai petir.
Sejumlah wisatawan menikmati perjalanan mereka dengan menggunakan mobil jip pada reli wisata di kawasan Gunung Merapi, Yogyakarta, 12 November 2015. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
“Tetap siapkan payung dan jas hujan dan bila terjadi hujan disertai petir, di objek wisata yang banyak pepohonan sebaiknya menjauhi pohon,” ujarnya.
BMKG menyarankan saat hujan deras disertai petir wisatawan bisa berlindung di dalam gedung atau di dalam mobil yang tertutup. “Ketika memang sudah jalan-jalan dan ada petir, sebaiknya memperkecil area berpijak atau berjongkok,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO