TEMPO.CO, Batam - Fenomena langka gerhana matahari cincin akan terjadi tiga hari lagi. Beberapa daerah sudah mulai menggelar kegiatan dan melakukan persiapan menyaksikan gerhana tersebut.
Persiapan juga tampak di Kota Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau, yang juga dilintasi gerhana matahari cincin.
Beberapa rangkaian kegiatan juga dilaksanakan untuk menyambut gerhana Matahari tersebut. Dimulai hari ini Senin, 23 Desember 2019, kegiatan workshop tentang gerhana matahari.
"Kami mengundang Tim Bosscha ITB, dan beberapa orang pakar ilmu falaq," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang, Surjadi kepada TEMPO, Senin 23 Desember 2019.
Setelah itu pada hari kedua Rabu 25 Desember 2019 akan dilaksanakan kegiatan bazaar, pentas seni anak sekolah, dan pertunjukan musik, "Acara kami pusatkan di Pelantaran Gedung Gongong," katanya.
Sedangkan pada hari H, 26 Desember 2019 opening ceremony mulai dari pembukaan dan lainnya. Setelah itu terdapat acara lomba mewarnai gerhana, lomba mengambar gerhana, live mural, pangung puisi, joget dangkong, dan salat gerhana, "Selain itu kami sediakan doorprize juga," kata dia.
Sujadi melanjutkan, pihaknya menyediakan 300 kacamata khusus untuk melihat gerhana matahari, "Ini kami pinjamkan kepada pengunjung," ujar dia. Selain itu di beberapa titik juga disediakan teropong bagi masyarakat untuk melihat gerhana matahari.
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKG) DIY melakukan pengamatan gerhana matahari menggunakan teropong di halaman kantor BMKG, kecamatan Gamping, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Selasa (29/4). Gerhana matahari cincin ini memiliki luasan perpotongan bulan dan matahari 0,2% (Yogyakarta) hingga 6,1% (Kupang). TEMPO/Suryo Wibowo
"Alat yang kami sediakan khusus untuk melihat gerhana matahari," katanya.
Festival gerhana matahari, menurut Surjadi, menargetkan kehadiran 3.000 hingga 4.000 wisatawan. "Baik wisatawan mancanegara, maupun wisatawan nusantara," katanya.
YOGI EKA SAHPUTRA