TEMPO.CO, Jakarta - Misfat al Abriyyin adalah pedesaan yang indah di dekat Nizwa. Bukan hanya sebuah desa biasa di lanskap Timur Tengah, desa itu yang terkenal karena arsitektur tradisional dan pertaniannya.
Dilihat dari kejauhan, desa pegunungan ini menampilkan pemandangan yang luar biasa, karena taman-tamannya yang hijau sangat kontras dengan lembah berbatu, terjal, dan kering.
Pertama-tama, Misfat al Abriyyin (juga dieja Misfat al Abriyeen) terdiri dari perpaduan yang menarik antara rumah-rumah lumpur tradisional yang berselang seling dengan perumahan yang lebih baru. Rumah-rumah yang saling berdempetan itu, berada di gang-gang sempit dan saling terhubung. Gang-gang diselingi dengan tangga yang tidak rata dan curam, dengan lorong-lorong sempit bercabang yang berujung ke sebuah rumah atau kebun.
Desa Misfat al Abriyyin hidup dari pertanian dan pariwisata. Foto: @michellewranikhicks
Warga desa adalah arsitektur yang jempolan. Mereka mampu membangun rumah bertingkat yang bertengger di atas batu besar. Meskipun beberapa bangunan tua ditinggalkan, Misfat al Abriyyin adalah desa yang hidup. Penduduk di sini mencari nafkah dari kebun, dan sedikit banyak, pariwisata.
Kebun-kebun korma menghiasi perbukitan yang gundul. Pertanian di desa ini telah berhasil selama berabad-abad berkat sistem irigasi tradisional Oman yang dikenal sebagai aflaj -- yang didukung oleh pemahaman bersama tentang sumber daya alam. Ada bukti arkeologis bahwa aflaj digunakan di Oman sejak 5.000 tahun yang lalu.
Ini adalah cara sederhana namun efektif untuk menggunakan air. Di mana sumber air yang ditemukan di atas bukit disalurkan melalui desa dan kebun di sekitarnya.
Untuk menyaksikan aflaj sekaligus menikmati Desa Misfat al Abriyyin, lokasinya terletak 55 km di barat laut Nizwa. Sebuah jalan beraspal mengarah ke desa, tetapi desa itu sendiri hanya dapat dijelajahi dengan berjalan kaki, karena terdiri dari lorong-lorong sempit di atas dan ke bawah lereng bukit yang curam.
Sistem pengairan aflaj yang berusia 5.000 tahun membuat Desa Misfat al Abriyyin menjadi desa yang subur. Foto: @jorrit.speaker
Di setiap pintu gerbang desa, para wisatawan diperingatkan agar tak memakai celana pendek dan kaos tanpa lengan. Wisatawan juga diminta untuk tidak merokok dan minum alkohol, dan serta tidak memetik buah tanpa izin. Akomodasi dan makanan tersedia di Misfat al Abriyyin. Sebuah toko di pintu masuk desa menjual produk lokal, seperti madu dan sirup kurma.