TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim gabungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Satuan Polisi Pamong Praja dan Balai Metrologi Yogyakarta mulai gencar menggelar inspeksi mendadak atau sidak di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menyongsong libur Natal dan Tahun Baru ini.
Inspeksi tersebut dilakukan, karena SPBU-SPBU di Kota Yogyakarta kian ramai didatangi kendaraan pelancong dari berbagai daerah. Hal itu untuk mengantisipasi upaya pemanfaatan momentum liburan, yang berpotensi mengganggu kenyamanan wisatawan.
"Sidak di SPBU ini untuk antisipasi dan melindungi hak konsumen dalam hal ini para wisatawan agar mendapatkan bahan bakar minyak sesuai dengan takaran yang mereka bayar," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono, 18 Desember 2019.
Yunianto menuturkan musim liburan Natal dan Tahun Baru ini, bakal diikuti lonjakan kunjungan wisatawan secara signifikan ke Yogyakarta, "Gejalanya sudah tampak pekan ini," ujar Yunianto.
Pihaknya mewanti-wanti, lewat sidak itu, jangan sampai kabar bohong tentang kecurangan takaran di SPBU yang beredar benar-benar terjadi. Sejumlah SPBU yang sudah disisir, terutama yang tak jauh dengan akses wisata seperti SPBU Timoho dan SPBU Lempuyangan. Dari SPBU yang disisir, sejauh ini menunjukkan hasil sesuai dengan takaran.
Warga mengantri BBM jenis Premium di SPBU Kentungan, kecamatan Depok, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Senin 17 November 2014. TEMPO/Suryo Wibowo
Yunianto mengatakan stok BBM untuk Kota Yogyakarta sampai akhir tahun aman karena ada ketersediaan 14 persen lebih dari kebutuhan biasanya. Kepala Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal Yogyakarta Muhammad Ashari menjelaskan uji takaran dilakukan dengan bejana. Hasilnya SPBU yang diinspeksi memang masih melakukan penjualan sesuai takaran.
“Misalnya kami uji 10 liter pembelian dan ada selisih sekitar 5 mililiter, ini masih jauh di bawah ambang batas toleransi penyimpangan yakni 0,5 persen dari total volume sehingga jika diisi 10 liter batas maksimal 50 mililiter,” ujarnya.
Terkait dengan potensi loncatan harga saat libur Natal dan Tahun Baru, Ashari juga memastikan hal itu tidak terjadi. Terbukti dari hasil uji inspeksi SPBU tersebut. Pihaknya mencoba membeli BBM sebesar Rp 76.500 untuk melihat apakah sesuai dengan jumlah jatah yakni sepuluh liter.
Lalu dicoba pembelian sebesar Rp 20.000 yang dilakukan tiga kali ditambah pembelian Rp 16.500 hasilnya juga sama takarannya, "Jadi warga dan wisatawan tidak perlu khawatir tentang kabar yang mengatakan ada lompatan harga,” ujarnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta Agus Winarto, mengatakan sidak tersebut merupakan salah satu langkah Pemerintah Kota Yogyakarta, untuk menyiapkan sarana dan prasarana saat liburan Natal dan Tahun Baru nanti.
“Kami ingin memastikan agar tidak terjadi kekurangan BBM maupun kecurangan yang dialami para wisatawan nanti,” ujarnya.
Wisatawan menikmati mobil yang menerabas Kali Kuning, Sleman, Yogyakarta. Foto: @rumahmurah.afifahbsg
Agus juga menghimbau masyarakat agar tidak percaya dengan berita palsu atau hoaks terkait dengan kecurangan yang dilakukan SPBU. “Jika ada indikasi dan bukti kecurangan silahkan laporkan ke kami, dan akan segera kami atasi,” ujar Agus.
PRIBADI WICAKSONO