TEMPO.CO, Cirebon - Sebanyak delapan titik rawan bencana tersebar di jalur kereta api wilayah kerja Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon. Penyiagaan alat material untuk siaga (AMUS) dilakukan.
Vice President PT KAI Daop 3 Cirebon, Tamsil Nurhamedi, menjelaskan jika masa angkutan Libur Natal dan Tahun Baru yang dimulai sejak hari ini, Kamis, 19 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020 mendatang bertepatan dengan datangnya musim penghujan. “Di wilayah kerja kami ada 8 titik rawan,” ungkap Tamsil, Kamis, 19 Desember 2019.
Titik rawan tersebut tersebar antara Jatibarang hingga Haurgeulis sebanyak empat titik rawan, Tanjung Rasa hingga Cikampek sebanyak satu titik dan di perlintasan selatan ada di Sindanglaut-Ciledug dan Songgom-Larangan sebanyak tiga titik.
Titik-titik tersebut, lanjut Tamsil merupakan daerah yang selama ini rawan diterjang berbagai bencana. Mulai dari tanah labil, bergerak dan ambles hingga banjir. “Seperti Tanjung Rasa hingga Cikampek, itu rawan banjir,” ungkap Tamsil. Untuk mengantisipasinya, dua gerbong AMUS disiagakan, crane serta dua lokomotif yang disiapkan di Stasiun Cirebon dan Stasiun Haurgeulis.
Sedangkan untuk perlintasan, menurut Tamsil tahun ini pihaknya sudah menutup 24 perlintasan liar dari target 21 perlintasan. Sehingga saat ini ada 176 perlintasan, baik yang dijaga, resmi maupun liar.
Sejumlah penumpang kereta menunggu jemputan bus untuk diantar ke tujuan mereka di stasiun Cirebon, Jawa Barat, Jumat (23/2/2018). Akibat banjir luapan sungai Cisanggarung yang merendam perlintasan kereta api membuat jadwal keberangkatan kereta terganggu. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
“Dari jumlah tersebut 55 dijaga oleh PT KAI sedangkan sisanya ada yang dijaga oleh Pemda, terutama di Brebes hingga Tegal,” ungkap Tamsil. Di wilayah timur, terutama di Jawa Tengah menurut Tamsil, pemerintah daerah terlibat ikut menjaga perlintasan kereta api. Tapi untuk di wilayah Jawa Barat menurut Tamsil, pemerintah daerah belum ada yang terlibat menjaga perlintasan kereta api.
IVANSYAH