Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lezatnya Ikan Sembilang Disantap Secara Ngidang

image-gnews
Hutan Mangrove di Taman Nasional Sembilang terus diremajakan  Konservasi KELOLA Sendang. TEMPO/Parliza Hendrawan
Hutan Mangrove di Taman Nasional Sembilang terus diremajakan Konservasi KELOLA Sendang. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Perjalanan dari Palembang ke desa Sungsang IV, Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, memang melelahkan. Mengarungi sungai dan laut, membuat kami berpikir segera merebahkan diri begitu sampai di desa nelayan itu. 

Tapi keinginan itu menguap, saat kami berlabuh menjelang Mahgrib di Desa Sungsang IV yang lokasinya persis di Muara Sungai Musi. Warga dan tetua desa menyambut kami dengan ramah. Padahal sebelumnya, sepanjang hari saya bersama tim dari monitoring dan evaluasi kegiatan di area model III Kelola Sendang-ZSL Indonesia, mengunjungi desa Sumber Rejeki, Kecamatan Karang Agung Ilir. 
 
Usai bersih-bersih badan dari percikan air laut dan lumpur di sebuah Home Stay, Romi Adi Candra, Kepala Desa setempat mengundang kami bersantap malam di rumah orangtuanya. Makanan yang terdiri atas udang, ikan sembilang, kepiting rajungan disajikan dengan cara ngidang (Makan bersama dengan cara lesehan), membuat kami kian akrab. 
 
Semua hidangan khas masyarakat pesisir itu, disantap sembari duduk bersila mengelilingi hidangan yang membentuk lingkaran. "Kami menjaga tradisi ngidang ini sebagai salah satu daya tarik wisatawan datang ke sini," kata Romi, Senin malam, 16 Desember 2019.
 
Hidangan pindang ikan sembilang dan udang disajikan di lantai dan dimakan bersama-sama yang disebut ngidang, untuk mengakrabkan para tamu dengan tuan rumah. TEMPO/Parliza Hendrawan
 
"Hidangan ditata dengan cara ngobeng oleh orang pilihan," kata Haji Abdul Wahab, dari lembaga adat desa setempat. Keesokan harinya, perjalanan kami lanjutkan ke kawasan Solok Buntu yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Sembilang. Menaiki speed boat kecil sekitar 40 menit dari Sungsang, kami tiba di lokasi rehabilitasi ekosistem mangrove.
 
Dari muara sungai tampak mangrove berbagai jenis menghijau luas sepanjang mata memandang. Kawasan iu mulai menghijau dengan ribuan pohon mangrove yang baru ditanam. Di sela-selanya tedapat beberapa jenis ikan dan burung migran di tengah guyuran hujan. Turun dari speedboat, kami melepas alas kaki karena tanahnya tampak becek akibat diguyur hujan. 
 
Manajer Konservasi Kelola Sendang, Larissa Salaki menjelaskan Di kawasan tersebut sebelumnya pada bulan November lalu, ditanami bibit Propagul pada area bekas tambak seluas 50 Hektare. Akan tetapi 80 persen dari bibit tersebut harus disulam atau penggantian bibit ulang akibat dari musim panas yang berkepanjangan.
 
Dalam hitungan tim, seharusnya sudah hujan pada pertengahan bulan november sehingga mangrove muda bisa tumbuh dengan maksimal, tapi karena panas terik yang berlebihan membuat beberapa mangrove muda mati, "Bibitnya kami dapatkan dari warga sekitar sehingga mereka benar-benar kami libatkan," katanya, Selasa, 17 Desember 2019. 
 
PSU- PIU (Project Supervisory Unit - Project Implementing Unit) Kemitraan Pengelolaan Lanskap Sembilang-Dangku (KELOLA Sendang) telah melakukan kunjungan lapangan dalam rangka monitoring dan evaluasi (monev) terpadu di Area Model III.
 
Tim Monev terpadu Kelola Sendang-ZSL Indonesia, mengunjungi desa kawasan Solok Buntu di Sekitar Taman Nasional Sembilang, Banyuasin, Selasa 17 Desember 2019. Kunjungan dilakukan untuk melihat perkembangan rehabilitasi mangrove seluas 50 hektare di atas lahan bekas tambak. TEMPO/Parliza Hendrawan
 
Sekretaris Eksekutif PSU Syafrul Yunardi menambahkan, pihaknya akan menjadikan kawasan sungsang IV dan desa-desa lainnya di bufferzone Taman Nasional Sembilang, sebagai kawasan ekoeduwisata berbasis masyarakat.
 
Dalam waktu dekat ini pihaknya akan menyusul kalender wisata dan juga membuat paket-paket wisata dengan sasaran semua kalangan dan tanpa batasan usia. "Disini hotel dan homestay juga sudah tersedia," katanya. 
 
PARLIZA HENDRAWAN
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


HUT ke-22 Banyuasin, Pemkab Gelar Upacara Peringatan

2 hari lalu

HUT ke-22 Banyuasin, Pemkab Gelar Upacara Peringatan

Sederet penghargaan di berbagai sektor berhasil diraih Kabupaten Banyuasin.


Rayakan Hari Jadi, Pemkab Banyuasin Gelar Pasar Murah dan Pelayanan Kolaboratif

2 hari lalu

Rayakan Hari Jadi, Pemkab Banyuasin Gelar Pasar Murah dan Pelayanan Kolaboratif

Pasar murah bertujuan memudahkan masyarakat memperoleh bahan pokok.


HUT ke-22 Banyuasin, Pj Bupati Beberkan Capaian Pembangunan

2 hari lalu

HUT ke-22 Banyuasin, Pj Bupati Beberkan Capaian Pembangunan

Dalam beberapa tahun terakhir Pemkab Banyuasin berhasil menurunkan angka kemiskinan dan mengurangi pengangguran terbuka.


3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

15 hari lalu

Taman Nasional Berbak Sembilang, Banyuasin, termasuk salah satu destinasi wisata alam yang diunggulkan. Pada Oktober hingga Desember, wisatawan dapat menyaksikan ribuan burung migrasi. TEMPO/Parliza Hendrawan
3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

Di Banyuasin, Sumatra Selatan, terdapat beberapa wisata bahari yang menarik dikunjungi bersama dengan keluarga saat libur Lebaran.


Pj Bupati Banyuasin Tutup Kegiatan Safari Ramadan dengan Berbagi Bantuan

20 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Tutup Kegiatan Safari Ramadan dengan Berbagi Bantuan

Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin, Erwin Ibrahim, menutup Safari Ramadhan 1445 H di Masjid Al-Amir, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Kamis, 4 April 2024.


Pemkab Banyuasin Gelar Operasi Pasar dan Pangan Murah

22 hari lalu

Pemkab Banyuasin Gelar Operasi Pasar dan Pangan Murah

Jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Pemerintah Kabupaten Banyuasin bersinergi bersama Kejaksaan Negeri Banyuasin dalam melaksanakan Operasi Pasar Murah (OPM) dan Gerakan Pangan Murah (GPM) 2024


Penjabat Bupati Banyuasin Pimpin Apel Operasi Ketupat

22 hari lalu

Penjabat Bupati Banyuasin Pimpin Apel Operasi Ketupat

Dalam persiapan mengamankan perjalanan arus mudik dan balik selama momentum Hari Raya Idul Fitri, Polres Banyuasin bersama seluruh stakeholder terkait melaksanakan operasi kepolisian terpusat dengan sandi Ketupat-2024.


Pemkab Banyuasin Gelar Peringatan Nuzulul Quran

23 hari lalu

Pemkab Banyuasin Gelar Peringatan Nuzulul Quran

Bupati Hani mengajak masyarakat memanfaatkan Ramadan untuk mempelajari Quran lebih dalam.


Tim Penguji Inspektorat Jenderal Kemendagri Puji Kinerja Penjabat Bupati Banyuasin

35 hari lalu

Penjabat Bupati Banyuasin, H. Hani Syopiar Rustam, SH kembali hadir di Gedung Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri RI guna mengikuti Kegiatan Evaluasi Kinerja Triwulan II, Selasa (19/03/24).
Tim Penguji Inspektorat Jenderal Kemendagri Puji Kinerja Penjabat Bupati Banyuasin

Pj Bupati Hani secara keseluruhan telah menunjukkan kinerja yang baik


Transmigrasi Swakarsa Mandiri Hadir di Kabupaten Banyuasin

35 hari lalu

Transmigrasi Swakarsa Mandiri Hadir di Kabupaten Banyuasin

Transmigrasi dilakukan dengan biaya sendiri, namun berdasarkan bimbingan dan juga fasilitas yang diberikan oleh pemerintah