Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

New York Cafe: Untuk Orang Kaya, Penulis, dan Seniman Miskin

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
New York Cafe merupakan bagian dari Hotel New York Palace di Erzsbet krt, salah satu jalan utama ibukota Hongaria. Dok. New York Palace
New York Cafe merupakan bagian dari Hotel New York Palace di Erzsbet krt, salah satu jalan utama ibukota Hongaria. Dok. New York Palace
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - New York Cafe salah satu kafe tertua di Budapest, Hungaria, usianya mencapai 125 tahun. Ia merupakan bagian dari Hotel New York Palace. Dibangun dengan gaya renaisans Italia, dengan lampu gantung berkilau yang menjuntai dari langit-langit tinggi. Dindingnya dihiasi oleh lukisan klasik. New York Cafe lebih mirip istana mewah daripada tempat untuk mengambil sepotong kue dan kopi.

Kafe ini menciptakan pemandangan antrean di Erzsébet körút, salah satu jalan utama kota Budapest. Pada jam-jam sibuk, kafe ini dikunjungi 2.000 pelanggan. Bagi warga kelas atas Budapest mungkin sudah terbiasa dengan suasana kafe, tapi bagi pelanggan baru, perhatian mereka tersita untuk melihat ke atas, mengagumi kolom marmer, patung simbol malaikat, dan tentu saja, mengambil foto.

"Ini adalah perputaran cepat. Orang-orang datang ke sini, mengambil foto mereka dan pergi," kata Gabor Foldes, PR & Marketing Manager untuk Hotel New York Palace kepada CNN Travel.

Menu New York Cafe terdiri dari makanan penutup tradisional Hungaria, berjumlah sekitar 16 jenis kue. Dok. New York Palace

Kedai Kopi yang Dipengaruhi Amerika Serikat

New York Cafe menyajikan menu berupa hidangan penutup paling tradisional dari Hungaria, yang jenisnya mencapai 16 kue. Kafe ini dibuka sekitar 1894, ketika New York Life Insurance Company membuka kantor pusatnya di Budapest, untuk pasar Eropa. Mereka juga memutuskan untuk membangun rumah kopi di dalam kantornya.

Meskipun kopi pertama kali diperkenalkan ke Hungaria oleh orang Turki pada abad ke-16, tapi budaya kafe belum lazim saat Kekaisaran Austro-Hungaria terbentuk pada tahun 1867. Saat orang-orang di Wina, Austria, akrab dengan budaya kafe, barulah orang-orang di Budapest mengikutinya.

Diperkirakan 500 kedai kopi dibuka pada abad ke-19, dan New York Café menjadi salah satunya. Pemiliknya berniat menciptakan "kafe paling indah di dunia," dan berusaha keras untuk mencapai hal itu, "Ini bukan hanya tempat bagi orang kaya," kata kritikus makanan Hungaria Andras Jokuti. "Itu adalah titik pertemuan bagi seniman miskin.

Bagian atas New York Cafe dihuni para penulis dan seniman beken, sementara lantai bawah untuk seniman amatir. Kini hanya wisatawan yang mengunjunginya. Dok. New York Palace

"Mereka hanya pergi ke sana dengan harapan akan ada beberapa orang kaya yang baik yang akan menawari mereka makan, "Misalnya, untuk puisi yang bagus untuk istri mereka, atau layanan lain, atau hanya untuk membantu merumuskan surat."

Hal ini menyebabkan lahirnya gerakan sastra yang dikenal sebagai "Nyugat," yang mengambil namanya dari majalah yang menerbitkan puisi dan prosa oleh penulis Hungaria.

"Bagi kami, ini bukan hanya sebuah kafe, ini adalah titik awal sastra modern Hungaria," kata Foldes. Semua penulis dan penyair paling terkenal datang ke sini. Tempat itu penuh sesak dengan para penulis, “Kami sangat bangga akan hal itu," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan, surat kabar paling berpengaruh Hungaria diedit di lantai dua gedung tersebut. Menurut legenda, pada malam pembukaannya, sekelompok penulis, termasuk penulis terkenal Molnár Ferenc, begitu dibawa dengan tempat itu, mereka melemparkan kunci pintu utama ke Sungai Danube, sehingga bisa tetap terbuka sepanjang malam.

Bar Nyugat, yang terletak tepat di atas kafe, dipenuhi dengan foto-foto beberapa penulis terkenal yang memulai karir mereka dari kafe itu. Namun, sepertinya ada hierarki di antara para penulis. Mereka yang populer, bisa duduk di lantai atas saat mereka berada di dalam kafe, "Bagian terendah, kami menyebutnya Air Dalam karena seniman amatir selalu tinggal di sana," kata Tamas Fazekas, GM New York Palace Hotel.

"Para penulis dan seniman yang berada di lantai atas, kerap memberi makan kepada para seniman di lantai bawah ini. Dan mereka berkata, Oke, tuliskan aku cerita,” tutur Fazekas. Kafe ini selamat pada Perang Dunia I dan II, namun tak selamat pada era komunis.

New York Cafe selamat pada era Perang Dunia I dan II tapi ditutup pada era komunis. Dok. New York Palace

Selama bertahun-tahun, tempat tersebut beralih fungsi, beroperasi sebagai restoran pada satu titik dan bahkan toko olahraga.

Objek Wisata

Saat Grup Boscolo memperoleh bangunan itu pada tahun 2001 dan memulai proyek restorasi lima tahun, dipimpin oleh arsitek kreatif Maurizio Papiri dan Adam D. Tihany. Bangunan utama diubah menjadi hotel mewah dan kafe – sepenuhnya dikembalikan kepada masa kejayaannya.

Beberapa detail kecil baru ditambahkan. Sebagai contoh, salah satu lukisan dinding sekarang berisi Patung Liberty, yang tidak ada sampai bertahun-tahun setelah kafe pertama kali dibangun.

Meskipun interiornya kurang lebih sama dengan aslinya, Anda tidak akan menemukan penulis Hungaria bekerja di sini hari ini, "Ini lebih untuk objek wisata sekarang, jadi kami tidak mendapatkan banyak pelanggan Hungaria," tambah Foldes.

Interior renaisans gaya Italia yang diadopsi New York Cafe. Dok. New York Palace

"Bahkan pada hari-hari paling sepi, kami memiliki sekitar 1.300 pengunjung," ujarnya. Para pelanggannya pun berbeda. Tapi orang-orang yang datang ke New York Cafe tertarik karena alasan yang sama, dengan para penulis Hungaria pada tahun 1894. Mereka mengagumi New York Cafe dan menyebutnya sebagai kafe paling indah di dunia. Begitu kata Foldes.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

3 jam lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

7 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Jenis-jenis Restoran di Italia dari Osteria, Trattoria hingga Ristorante

16 hari lalu

Trattoria di Italia. Unsplash.com/Marialaura Gionfriddo
Jenis-jenis Restoran di Italia dari Osteria, Trattoria hingga Ristorante

Setiap jenis restoran di Italia terdapat perbedaan dari jenis tempat usaha hingga makanannya


Mengintip Restoran Louis Vuitton di Bangkok, Pertama di Asia Tenggara

42 hari lalu

LV The Place Bangkok (louisvuitton.com)
Mengintip Restoran Louis Vuitton di Bangkok, Pertama di Asia Tenggara

Restoran Louis Vuitton menerapkan aturan ketat bagi tamu, tak boleh pakai sandal jepit.


Tren Kafe di Tokyo, Menikmati Minuman Ditemani Kapibara

44 hari lalu

Cafe Capybay di Tokyo, Jepang, memungkinkan para  pengunjung menikmati teh dan kopi ditemani dua kapibara. Instagram.com/@cafe_capyba
Tren Kafe di Tokyo, Menikmati Minuman Ditemani Kapibara

Di Tokyo, Jepang, kafe yang menawarkan pengalaman khusus dengan kapibara sedang diminati


Yogyakarta Garap Pasar Tradisional Jadi Tempat Nongkrong Seru Layaknya Kafe

15 Februari 2024

Pengunjung menikmati wisata kuliner di rooftop Pasar Prawirotaman Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Garap Pasar Tradisional Jadi Tempat Nongkrong Seru Layaknya Kafe

Pasar tradisional di Yogyakarta yang telah digarap antara lain Pasar Prawirotaman, Pasar Kranggan, dan Pasar Sentul. Kini jadi tempat nongkrong.


Turki Akhirnya Menerima Swedia Menjadi Anggota NATO

24 Januari 2024

Presiden Turki Tayyip Erdogan bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Presiden Finlandia Sauli Niinisto dan Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson menjelang KTT NATO di Madrid, Spanyol 28 Juni 2022. Murat Cetinmuhurdar/Turkish Presidential Press Office/Handout via REUTERS
Turki Akhirnya Menerima Swedia Menjadi Anggota NATO

Ketika Swedia dan Finlandia meminta untuk bergabung dengan NATO pada 2022, Turki mengajukan keberatan karena dukungan terhadap kelompok teroris


Anies soal Anak Muda Lebih Tertarik Kelola Kafe daripada Bertani: Selama Tidak Menguntungkan, Tak Akan ke Situ

11 Januari 2024

Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, ketika ditemui usai Acara Dialog Capres bersama Kadin di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat pada Kamis, 11 Januari 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Anies soal Anak Muda Lebih Tertarik Kelola Kafe daripada Bertani: Selama Tidak Menguntungkan, Tak Akan ke Situ

Capres Anies Baswedan mengatakan anak muda di Indonesia lebih tertarik untuk mengelola restoran atau cafe daripada mengelola pertanian.


7 Kafe Unik di Jepang yang Membuat Bersantap jadi Pengalaman Tak Terlupakan

1 Januari 2024

Kafe Sumo Yokozuna Tonkatsu Dosukoi Tanaka di Jepang (Instagram/@dosukoi_tanaka)
7 Kafe Unik di Jepang yang Membuat Bersantap jadi Pengalaman Tak Terlupakan

Restoran dan kafe bertema unik di Jepang memberikan pengalaman kuliner yang lebih dari sekedar rasa.


7 Tempat Nongkrong di Tangerang, Ada Movie Night hingga Piknik

21 Desember 2023

Ada banyak tempat nongkrong di Tangerang yang bisa Anda kunjungi saat akhir pekan atau liburan. Ada yang menyediakan paket piknik hingga movie night. Foto: Canva
7 Tempat Nongkrong di Tangerang, Ada Movie Night hingga Piknik

Ada banyak tempat nongkrong di Tangerang yang bisa Anda kunjungi saat akhir pekan atau liburan. Ada yang menyediakan paket piknik hingga movie night.