TEMPO.CO, Batam - Dinas Pariwasata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menargetkan kunjungan wisawatan mancanegara (wisman) mencapai 100 ribu orang pada festival gerhana cincin matahari. Gerhana cincin akan melintasi beberapa kota di Kepri seperti Tanjungpinang, Kota Batam, Bintan dan Karimun.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar mengatakan, di Kepri terdapat beberapa tempat yang sudah disediakan untuk menyaksikan gerhana matahari, antara lain di Monumen Gongong, Kota Tanjungpinan (Ibu Kota Kepri), Dataran Engku Putri Batam Center, Bintan dan Karimun.
Tempat menyaksikan gerhana tersebut hasil kerja sama Pemda dengan asosiasi setempat. "Gerhana ini hanya berlangsung tiga menit, itu sesuatu sekali untuk wilayah yang menjadi tempat perlintasan," kata dia.
Buralimar mengatakan, bulan Desember 2019 target kunjungan wisman awalnya 300.000 orang, karena ada gerhana cincin matahari diperkirakan mencapai 400.000 wisman. "Semoga cuaca mendukung," kata dia.
Ia memperkirakan wisman akan banyak datang ke Kepri karena di Singapura, gerhananya tidak secara total. Selain itu, Buralimar akan berusahan menfasilitasi peralatan untuk melihat gerhana tersebut.
Seorang pria memakaikan kacamata khusus untuk kucingnya saat menyaksikan Gerhana Matahari di Hopkinsville, Kentucky, 21 Agustus 2017. REUTERS
"Kami akan rapatkan lagi, termasuk akan meminta bantuan kepada para fotografer untuk menyediakan alat tersebut," katanya.
Gerhana matahari cincin diperkiarakan terjadi pada tanggal 26 Desember 2019. Namun, tidak semua wilayah di Indonesia yang dilintasi, hanya beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan.
Kota-kota yang akan dilintasi gerhana matahari cincin itu adalah Siak, Sibolga, Padang Sidempuan, Duri, Tanjung Balai Karimun, Batam, Tanjung Pinang. Kemudian Singkawang, Pemangkat, Sambas, Entikong, Tanjung Selor, dan Derawan.
Mengutip laman langitselatan.com, waktu dimulainya gerhana matahari cincin di daerah yang masuk Wilayah Indonesia Barat (WIB) dari pukul 10.00-an. Puncaknya mulai pukul 12.00-an.
Sementara di Wilayah Indonesia Tengah (WITA), proses gerhana matahari cincinnya dimulai pukul 12.00-an dan masa puncaknya pukul 14.00-an. Sementara wilayah lain di Indonesia mayoritas hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian, seperti di seluruh Jawa hingga Nusa Tenggara, Sulawesi sampai Papua. Gerhananya berkisar 40-90 persen.
Sejumlah orang menguji kacamata surya khusus mereka sebelum gerhana matahari total di La Silla European Southern Observatory (ESO) di Coquimbo, Cile, Selasa, 2 Juli 2019. Gerhana matahari total hanya dapat diamati di Cile dan Argentina. REUTERS/Rodrigo Garrido
Gerhana matahari cincin 26 Desember 2019 akan dimulai dari Semenanjung Arab, berlanjut ke India, Sri Lanka, Indonesia, Singapura, Malaysia, sebagian kecil wilayah FIlipina, dan berakhir di Samudera Pasifik.
YOGI EKA SAHPUTRA