Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asyik, Toilet di Destinasi Wisata Yogyakarta Kian Nyaman

image-gnews
Toilet berstandar internasional yang kerap digunakan wisatawan mancanegara diterapkan pada toilet umum di permukiman penduduk di sekitar destinasi wisata. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Toilet berstandar internasional yang kerap digunakan wisatawan mancanegara diterapkan pada toilet umum di permukiman penduduk di sekitar destinasi wisata. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggencarkan program pembangunan toilet berkelas bintang lima dan berstandar internasional. Toilet ini menjadi sarana utama melengkapi destinasi wisata.

Jika pada 2018 lalu kawasan Malioboro sudah mendapat toilet bawah tanah senilai Rp5 miliar lebih, maka sepanjang 2019 ini Pemda DIY membangun dan merehabilitasi toilet.

Program tersebut dilaksanakan di destinasi unggulan seperti kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran di Kabupeten Gunungkidul, Hutan Mangunan di Bantul, kawasan Tebing Breksi Sleman dan kampung wisata Taman Sari Kota Yogyakarta.

"Di Nglanggeran tahun ini kami menyubsidi Rp 5 juta tiap homestay agar membangun toiletnya berstandar internasional. Tahap pertama sudah ada 80 homestay kami berikan bantuan itu," ujar Kepala Bagian Umum Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Rahmat Suabadi di sela meresmikan toilet yang menggandeng aplikasi Jamban, di kampung wisata Taman Sari Yogya Sabtu 14 Desember 2019.

Rahmat menuturkan, penerapan toilet berstandar internasional sudah menjadi kebutuhan utama. Toilet standar internasional yang dimaksud setidaknya sudah menggunakan closet duduk bukan jongkok, kering, wangi, serta dilengkapi pendukung seperti tisu, wastafel, shower, dan lainnya.

Sejumlah kasus wisatawan mancanegara yang kecewa dan tak nyaman saat hendak menggunakan toilet di area destinasi wisata, telah menjadi perhatian Dinas Pariwisata DIY beberapa tahun terakhir. Terlebih sejumlah destinasi itu lokasinya tak jarang berada di tengah atau dekat permukiman penduduk, sehingga usaha jasa toilet seadanya kerap menjamur tanpa pengawasan kualitas.

Rahmat mengungkapkan upaya mewujudkan toilet nyaman dan bersih di berbagai destinasi berbeda-beda langkahnya. Ada yang berbentuk subsidi langsung hingga menggandeng pengelolaannya dengan pihak ketiga.

Pintu toilet yang dibangun Dispar DIY bekerja sama dengan aplikasi Jamban, memiliki kunci bersandi. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Untuk kawasan Hutan Pinus Mangunan Bantul misalnya, penyediaan toilet internasional diintegrasikan dengan pembangunan sarana camping modern dan menggandeng pihak perhotelan bintang tiga hingga lima, untuk persewaan tempat tidur hingga kebutuhan camping lainnya.

Sedangkan di kampung wisata Taman Sari yang masih masuk area cagar budaya dalam kompleks Keraton Yogyakarta, Dinas Pariwisata DIY bersama Keraton Yogyakarta menggandeng penyedia operator aplikasi, untuk merehabilitasi sejumlah toilet yang ada di tengah permukiman penduduk.

Di kampung Taman Sari, Rahmat menuturkan tahap pertama ada dua toilet yang dibangun menggandeng operator aplikasi Jamban.

UntukTaman Sari, ujar Rahmat, pihaknya ingin menerapkan toilet umum yang tak sekedar berstandar internasional tapi juga didukung teknologi agar toilet di kampung yang paling sering dijejali turis Eropa saat bulan Juni-Agustus itu benar nyaman.

Toilet di tengah kampung Taman Sari itu, meskipun hanya berukuran tak lebih dari 2 x 2 meter dinilai sudah memenuhi standar internasional. Selain kering dan wangi, di dalam toilet yang bersebelahan dengan sanggar batik Kalpika Taman Sari tersebut menyediakan closet duduk, wastafel, jet shower, eco washer, sanitizer, dan exhaust. Selain itu, terdapat panel LCD yang menampilkan iklan seputar produksi kerajinan penduduk di Taman Sari.

"Secara bertahap, kami akan tata toilet di Taman Sari ini agar berstandar internasional dan nyaman bagi wisatawan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu pendiri aplikasi Jamban, Anggie Ariningsih mengatakan toilet yang digarap selain menerapkan standar kebersihan internasional juga sudah mengadopsi layanan berbasis teknologi.

"Toilet ini sudah menerapkan sistem pembayaran cashless bagi pengguna dan letak toilet-toilet itu dapat dilacak dengan mudah keberadaannya lewat aplikasi," ujar Anggie.

Anggie menuturkan wisatawan juga bisa mengetahui review tentang fasilitas yang disediakan toilet Jamban, serta memberikan penilaian kualitasnya sebagai masukan bagi pengelola.

"Pengembangan ke depan kami siapkan fasilitas wifi untuk toilet ini," ujar Anggie yang menyebut saat ini sudah ada sedikitnya 10 unit toilet Jamban dibangun bersama Pemerintah DIY, di sejumlah destinasi wisata Yogyakarta.

Selain tersebar di tempat wisata, toilet Jamban ini juga bisa ditemui di sejumlah akses jalur wisata padat Yogyakarta, seperti stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Jalan Wates yang menjadi pintu masuk wisatawan dari jalur barat Yogya.

Fasilitas toilet Jamban sendiri menerapkan tarif pembayaran secara cashless senilai Rp.3.000 per akses melalui pembelian koin Go-Pay.

Tokoh kampung yang juga Ketua RW 09 Kampung Taman Sari, Kecamatan Keraton Kota Yogyakarta, Sutantyo Tri Harso mengatakan di obyek wisata Taman Sari hanya ada sekitar 13 titik toilet umum. Sebagian besar menggunakan toilet warga setempat yang disewakan.

Sutantyo menuturkan dengan pengelolaan seadanya, selama ini toilet toilet yang ada memang butuh pembenahan menyeluruh agar sesuai standar yang diharapkan. Ia sering menemui turis mancanegara yang batal menggunakan toilet, karena  tak memenuhi standar mereka.

Toilet umum memungkinkan wisatawan mancanegara lebih nyaman untuk membersihkan diri. TEMPO/Pribadi Wicaksono

"Padahal kunjungan wisatawan dalam sehari pas ramai itu bisa 2.000 orang lebih, nah kalau separuhnya mau kencing, antrinya juga jadi lama dengan jumlah toilet yang terbatas itu, " ujar Sutantyo.

Menurut Sutantyo profil turis manca yang paling sering mendominasi kunjungan adalah rombongan asal Belanda. Sekitar 60 persen turis mancanegara yang datang, berasal dari negeri kincir angin itu, "Turis Belanda ke sini rata-rata alasannya ingin nostalgia," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


70 Persen Wisudawan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Tahun Ini Sudah Ditarik Perusahaan

5 jam lalu

Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Yogyakarta mewisuda 84 mahasiswa menjadi Sarjana Terapan di bidang Nuklir, di Hotel Sahid, Rabu, 11 September 2024. (Foto: Dok Poltek Nuklir)
70 Persen Wisudawan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Tahun Ini Sudah Ditarik Perusahaan

Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia mewisuda sebanyak 84 lulusan pendidikan sarjana dari tiga program studinya pada Rabu, 11 September 2024.


Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

8 jam lalu

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan menuju Masjid Agung pada perayaan Grebeg Sekaten 2019 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu 9 November 2019. Pihak Keraton menghadirkan dua pasang gunungan laki-laki dan perempuan untuk diperebutkan warga dalam puncak perayaan Sekaten 2019 dan Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

Upacara Sekaten Keraton Surakarta sempat ricuh, apa yang terjadi?


Jalan-jalan ke Desa Wisata di Borobudur, Cicipi Renyahnya Rengginang Bu Yatin di Wanurejo

13 jam lalu

Pengunjung mencoba membuat rengginang di Pawon Simbok, UMKM Rengginang Bu Yatin di Desa Wisata Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 28 Agustus 2024. TEMPO/Mila Novita
Jalan-jalan ke Desa Wisata di Borobudur, Cicipi Renyahnya Rengginang Bu Yatin di Wanurejo

Pengunjung tak hanya membeli oleh-oleh, tetapi juga mencoba membuat rengginang bersama para pekerja.


Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

2 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

Selain hujan lebat dan angin kencang, BMKG Yogyakarta ingatkan bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.


Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

3 hari lalu

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

Tim mahasiswa UGM menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah gigi dan tulang hewan sebagai filter air limbah yang diolah menjadi air irigasi sawah


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

4 hari lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

5 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Dok. Pemda DIY.
Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta


Sukses Kelola Potensi Keindahan Alam Jadi Pariwisata Unggulan, Desa Keciput Belitung Raih ADWI 2024

5 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno menyerahkan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 untuk Desa Keciput di Pantai Tanjung Kelayang, Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung, Kamis, 5 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Sukses Kelola Potensi Keindahan Alam Jadi Pariwisata Unggulan, Desa Keciput Belitung Raih ADWI 2024

Desa Keciput Belitung dulu dikenal dengan wisata bahari, kini menunjukkan perkembangan yang baik


Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

6 hari lalu

Prof Mubyarto. Foto : Wikipedia
Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila


Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

7 hari lalu

Bus Jogja Heritage Track (JHT) beroperasi dengan rute kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.