Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mencari "Si Manis" Hingga ke Tengah Rimba

image-gnews
Produk madu sialang dipetik dengan metode suntik, yang membuat sarang lebah cepat pulih. TEMPO/Parliza Hendrawan
Produk madu sialang dipetik dengan metode suntik, yang membuat sarang lebah cepat pulih. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Hampir belasan tahun, Nurdin, 27 tahun, menekuni profesi sebagai pemanjat pohon untuk mendapatkan madu sialang. Liku-liku “memetik” si manis itu membuat saya penasaran. Dari rumahnya di Lubuk Bintialo, saya pun tertarik mengajak Nurdin menelusuri tapak demi tapak perjalanannya.

Madu di Musi Banyuasin diperoleh di kawasan hutan lindung Meranti Sungai Merah, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan. Untuk mencapai desa Lubuk Bintialo, Kecamatan Batanghari Leko, dibutuhkan waktu sekitar 4 jam perjalanan darat dari Sekayu, ibu kota kabupaten Muba.

Jalan kadang beraspal dan tidak sedikit juga masih berupa tanah merah. Sesampai di desa yang masuk ke dalam area lanskap kesatuan pengelolaan hutan produksi (KPHP) Meranti, matahari mulai tampak makin tinggi.

Saya ditemani Wijaya Asmara, Comunity Bussines Development Specialist, Kelola Sendang ZSL Indonesia mengikuti ajakan Nurdin. Ia mengajak kami mendatangi beberapa batang pohon berukuran besar, yang ada di dalam hutan yang berada persis di Daerah Aliran Sungai Batanghari Leko.

Madu yang terdapat di pohon sialang. TEMPO/Parliza Hendrawan

Dari jalan raya, Nurdin mengarahkan jari telunjuknya pada beberapa pohon rengas yang berdiameter hingga lebih dari 1 meter dengan ketinggian di atas 20 meter. Di salah satu pohon itu tampak bergelayutan belasan sarang madu sialang. Turun dari kendaraan, kami berjalan kaki sekitar 10 menit untuk tiba persis di bawah pohon.

Dengan cekatan, ia menaiki pohon tersebut dan menunjukkan cara memanen madu secara berkelanjutan. Langkah pertama dia menancapkan paku pada batang pohon sebagai pijakan. Selanjutnya dengan menggunakan pakaian hingga tiga lapis, ia memanjat sampai ke paling ujung batang. "Panen kami pakai metode suntik yang artinya tidak semua sarang kami habisi," katanya, Sabtu, 14 Desember 2019.

Usai melihat Nurdin mempraktekkan cara mengambil madu dengan metode suntik. Caranya unik, sehingga tak merusak sarang madu. Bahkan, madu dengan cepat membangun sarang di pohon yang sama. Lalu, kami berteduh di sebuah pondok kayu. Wijaya Asmara, memaparkan metode suntik yang dimaksud Nurdin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Wijaya, pemanen harus menyisahkan sebagian kecil sarang sebagai rumah bagi ratu lebah dan anak-anaknya. Pemanen juga diingatkan untuk menyisahkan sekitar 5 cm sarang yang masih berisi madu sebagai pakan bagi anakan untuk tetap berkembang biak. "Ini terbukti pada 40 hari berikutnya akan ada panen lagi jadi siklusnya gak terputus," kata Wijaya.

Nur Rohim, ketua Gapoktan Meranti Wana Makmur menjelaskan usai diturunkan dari pohon, madu terlebih dahulu dipisahkan dari sarang dan kotoran lainnya dengan cara ditiriskan sebanyak tiga kali. Selanjutnya dilakukan penurunan kadar air untuk menghasilkan madu murni yang sehat, hegienis.

Berikutnya madu dikemas dalam botol biasa tanpa merek dan sebagian lainnya dijual dengan menggunakan nama dagang Wana dengan berbagai varian harga dan isi, “Sebulan kami bisa produksi hingga 2 ton madu murni," katanya.

Nurdin memanjat pohon sialang, salah satu jenis pohon raksasa di pedalaman Sumatera. TEMPO/Parliza Hendrawan

Sementara itu Project Director Kelola Sendang, ZSL Indonesia, Damayanti Buchori menambahkan pihaknya juga mendampingi warga dalam penirisan, pengemasan hingga pemasaran madu. Melalui Kelola Sendang (Kemitraan pengelolaan Lanskap Sembilang-Dangku). Desa Lubuk Bintialo termasuk dalam area model 1 Kelola Sendang, yang terdiri atas lanskap KPHP Meranti hingga batas Suaka Margasatwa Dangku di Paling Timur.

Sejak dahulu hutan Meranti dikenal sebagai salah satu kawasan ekosistem hutan dengan kekayaan flora dan fauna tertinggi di dunia. Hingga kini lazim bagi warga di sana bertemu dengan harimau, gajah, tapir, beruang madu, beruk, burung enggang.

PARLIZA HENDRAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pj Bupati Apriyadi Bikin Gebrakan, Seluruh Desa di Muba akan Dialiri Listrik

33 hari lalu

Pj Bupati Apriyadi Bikin Gebrakan, Seluruh Desa di Muba akan Dialiri Listrik

Ditargetkan 100 persen Desa di Muba bisa mendapatkan aliran listrik dari PLN di tahun 2024


Polisi Bongkar 296 Penyulingan Minyak Mentah Milik Warga Musi Banyuasin

4 Februari 2024

Ilustrasi Minyak Mentah. REUTERS/Todd Korol
Polisi Bongkar 296 Penyulingan Minyak Mentah Milik Warga Musi Banyuasin

Aparat melakukan pendekatan persuasif agar warga Musi Banyuasin sukarela membongkar sendiri penyulingan minyak mentah milik mereka.


Cuaca Panas dan Polusi, Coba Tangkal Dampaknya dengan Madu Hutan

5 Oktober 2023

Ilustrasi madu. Holliejean.com
Cuaca Panas dan Polusi, Coba Tangkal Dampaknya dengan Madu Hutan

Zat antioksidan di dalam madu hutan lebih banyak sehingga bagus sebagai langkah pencegahan agar tidak terkena dampak buruk polusi atau cuaca panas.


Inovasi Muba Entaskan Kemiskinan

28 September 2023

Inovasi Muba Entaskan Kemiskinan

Penanganan kemiskinan ekstrem menjadi fokus kami dan menunjukkan tren positif.


Pj Bupati Apriyadi Paparkan Rangkaian Kegiatan HUT Muba ke-67

28 September 2023

Pj Bupati Apriyadi Paparkan Rangkaian Kegiatan HUT Muba ke-67

HUT Muba dimeriahkan dengan adanya Festival Randik, Muba Expo, yang akan menghadirkan para artis


Kado di HUT Ke-67 Kabupaten Musi Banyuasin

28 September 2023

Kado di HUT Ke-67 Kabupaten Musi Banyuasin

Kabupaten Musi Banyuasin merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-67, pada Kamis, 28 September 2023.


Penyuling Minyak Muba Siap Didata dan Minta Pendampingan

28 Juli 2023

Penyuling Minyak Muba Siap Didata dan Minta Pendampingan

Terdapat sebanyak 700 unit tungku tempat penyulingan yang tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Muba


Gambo, Kain Khas Muba yang Dikenakan Wapres Ma'ruf Amin

20 Juli 2023

Gambo, Kain Khas Muba yang Dikenakan Wapres Ma'ruf Amin

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenakan syal Gambo Muba usai membuka kegiatan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Rakernas Apkasi) dan Pameran Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2023, pada Kamis, 20 Juli 2023.


Strategi Pj Bupati Apriyadi Mahmud Terapkan Muba Sinergi

18 Juli 2023

Strategi Pj Bupati Apriyadi Mahmud Terapkan Muba Sinergi

Komitmen Prioritaskan Program yang Bersentuhan Langsung Dengan Masyarakat Muba


7 Madu Lokal Khas Indonesia, Salah Satu Superfood Terbaik di Dunia

11 Mei 2023

Anggota Kelompok Tani Hutan Bina Lestari memanen hasil budidaya lebah madu dari dalam sarangnya langsung atau madu murni. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
7 Madu Lokal Khas Indonesia, Salah Satu Superfood Terbaik di Dunia

Madu lokal Indonesia sangat beragam. Hal itu tak lepas dari keberagaman tumbuhan di hutan bumi nusantara.