TEMPO.CO, Jakarta - Cara terbaik untuk menjelajahi kota mana pun adalah dengan berjalan kaki. Dengan cara itu, wisatawan tak hanya memandang sebuah destinasi, tapi turut merasakannya. Disapa atau menyapa penduduk lokal, lalu lebih intens memandangi objek yang menarik, hingga merasakan kuliner lokal bersama warga setempat.
Bahkan, dengan tur jalan kaki, wisatawan bisa menikmati iklim setempat. Dan berkesempatan besar menjelajah sudut-sudut terpencil. Namun tak semua kota di dunia bisa dijelajahi dengan walking tour, karena persoalan pedestrian atau jalan yang tak bagus, sampai dengan masalah kriminalitas. Berikut kota-kota yang nyaman untuk wisata jalan kaki.
Sidney Australia
Sydney menjadi salah kota paling nyaman untuk walking tour. Destinasi utamanya adalah Sydney Harbour. Di wilayah itu terdapat Sydney Harbour Bridge dan Sydney Opera House – bangunan ikonik di Sydney. Coba pula Manly to Spit Bridge Coastal Walk di Sydney Utara, jalan setapak yang mengantar wisatawan ke pemandangan pantai dan teluk yang indah.
Seorang pejalan kaki mengambil gambar peserta yang bertelanjang dada saat mengikuti Santa Speedo Run ke-18 di Boston, Massachusetts, AS, 8 Desember 2018. Sekitar 700 orang berpartisipasi dalam lomba lari ini. REUTERS/Brian Snyder
Boston, Amerika Serikat
Kota Boston bukanlah metropolitan yang hiruk pikuk, namun lebih tenang dibanding kota-kota besar lain di Amerika Serikat. Rute walking tour-nya yang terkenal berupa Freedom Trail sepanjang 4 km, melintasi 16 landmark utama kota bersejarah, termasuk Rumah Paul Revere, Monumen Bunker Hill, dan Gereja Tua Utara.
Singapura
Singapura dengan pedestrian yang lebar, merupakan tempat yang paling pas untuk berjalan kaki. Jaringan kereta bawah tanahnya juga membantu para wisatawan untuk memulai walking tour. Beberapa area yang paling unik termasuk Gardens by the Bay, taman fantastik, dan Jembatan Helix, yang memberikan pemandangan indah Marina Bay Sands— terutama di malam hari.
Seorang wanita melakukan selfie di depan Pohon Natal yang berada di sebuah mall di Orchard Road, Singapura, 21 Desember 2017. REUTERS/Edgar Su
Paris, Prancis
Pedestrian Paris merupakan perpaduan ruang pejalan kaki dari masa modern dan abad pertengahan. Pedestriannya bisa saja sangat lebar, namun mengecil melewati gedung-gedung bersejarah. Wisatawan kerap berjalan kaki menyusuri Champs-Elysees ke Arc de Triomphe hingga ke Basilika Sacre-Coeur.
Venice, Italia
Berperahu menyusuri kanal-kanal Venice atau Venesia dengan gondola memang menyenangkan. Tapi lupakan dulu wisata air, dan cobalah Venesia dengan berjalan kaki. Santo Basilika dan rumah-rumah tua di Venesia kian menarik dijelajahi dengan berjalan kaki.
Kota Hoi An dulunya merupakan destinasi wisata massal yang gaduh, kota ini meyulap diri menjadi destinasi wisata yang nyaman dan berkelas. Foto: @patriciome
Hoi An, Vietnam
Dulunya merupakan pelabuhan perdagangan yang penting, Hoi An sekarang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Pengunjung dapat berjalan-jalan di Kota Tua peninggalan Prancis. Di wilayah Kota Tua itu, terdapat berbagai restoran dan kedai makanan yang buka hingga tengah malam, dengan lampion di sana-sini.