Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Libur Akhir Tahun di Palembang, Ini Destinasi Wisatanya

image-gnews
Taman Nasional Sembilang memiliki hutan bakau yang digunakan untuk memantau burung air dan burung migrasi, dari Asia menuju Australia. TEMPO/Parliza Hendrawan
Taman Nasional Sembilang memiliki hutan bakau yang digunakan untuk memantau burung air dan burung migrasi, dari Asia menuju Australia. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Tidak lama lagi, liburan natal dan tahun baru akan segera tiba. Taman Nasional Sembilang dan desa Sungsang di Banyuasin, Sumatera Selatan bisa menjadi pilihan untuk mengisi libur akhir tahun.

Di sana wisatawan dapat mengenal budaya masyarakat pesisir serta mengenal lebih jauh ekosistem taman nasional: flora dan faunanya. Desa Sungsang ini dapat ditempuh melalui jalan darat dari Kota Palembang, berjarak sekitar 80 km ke arah utara. Homestay hingga hotel juga telah tersedia. 

Mengapa harus ke Taman Nasional Sembilang?
Taman Nasional Sembilang terletak di kawasan pesisir timur Sumatera Selatan. Secara administratif, Sembilang masuk bagian dari desa Sungsang IV.
 
Di sana merupakan salah satu ekosistem lahan basah yang masuk dalam situs ramsar yang diratifikasi pemerintah Indonesia. Di kawasan ini masih banyak ditemui ekosistem hutan mangrove yang masih alami dan merupakan salah satu tempat hidup berbagai jenis burung air.
 
Tempat ini juga menjadi salah satu Importance Bird Area yang ditetapkan oleh Birdlife International. Pada bulan Oktober-Februari tempat ini menjadi persinggahan burung-burung yang melakukan migrasi dari Asia Timur ke Australia.  Dengan demikian kawasan ini mempunyai ciri khas yang tidak dipunyai daerah lain.
 
Taman Nasional Sembilang berada di Desa Sungsang. Di desa itu, wisatawan bisa menyaksikan kehidupan para nelayan sekaligus menikmati budaya pesisir. TEMPO/Parliza Hendrawan
 
David Ardhian, Deputy Director Project KELOLA Sendang - ZSL Indonesia mengatakan, dengan alasan itulah pihaknya berkomitmen untuk menjadikan Sembilang dan Sungsang sebagai kawasan Eco-Edu Wisata berkelanjutan. Ia meyakini pengembangan Eco-eduwisata dapat menopang dan memberikan manfaat ekonomi maupun sosial bagi masyarakat yang hidup di sekitar kawasan.
 
Masyarakat setempat dilibatkan langsung sebagai pelaku layanan wisata dapat berupa  penyewaan perahu, pemandu, homestay, penjual oleh-oleh dan kuliner.
 
Selain itu masyarakat dapat dibina dan didampingi untuk senantiasa menjaga dan meningktkan kualitas lingkungan hidup di sekitarnya agar kegiatan pariwisata dapat berkembang, “Selain burung migran, wisatawan dapat juga melihat langsung lumba-lumba yang hidup bebas sekitar pulau Alangan Tikus,” katanya, Rabu, 11 Desember 2019. 
 
Mampir di Sungsang IV
Bila wisatawan datang dari arah Bandara SMB II, Palembang dengan menggunakan angkutan darat maka desa Sungsang IV terdapat di Paling ujung, di muara Sungai Musi. Terlebih dahulu, harus melewati Desa Marga Sungsang, Desa Sungsang I, Desa Sungsang II, Desa Sungsang III, dan Desa Sungsang IV. Sebagian besar rumah-rumah disana membelakangi sungai musi.
 
Menurut David proses penangkapan ikan hingga menjualnya di pelelangan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Kegiatan ini dapat dilakukan pada lokasi yang tidak terlalu jauh dari Desa Sungsang persisnya diujung desa Sungsang IV. Kegiatan ini katanya dapat berlangsung setengah hari baik pagi maupun sore hari. 
 
Kegiatan lain yang dapat dilakukan yang terkait dengan aktivitas nelayan adalah mengunjungi rumah bagan, Rumah bagan adalah bangunan di tengah laut dangkal yang digunakan untuk menangkap ikan dan menampung ikan. “Trip seperti ini bisa diikuti oleh kalangan pelajar mulai dari SD hingga para mahasiswa,”ujarnya.
 
Sementara itu Haji Abdul Wahab, tokoh adat dan tokoh masayarkat Sungsang IV menambahkan sebagian besar warganya merupakan warga asli dan keturunannya. Sebagian lainya merupakan pendatang dari Palembang, tanah jawa dan bugis.
 
Rumah-rumah bertiang kayu tampak berjejer di sepanjang sungai di Desa Sungsang di Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin. Sebagian besar masyarakat disana bergantung hidup dari hasil laut berupa ikan dan udang. TEMPO/Parliza Hendrawan
 
Meskipun hidup diantara berbagai etnis dan budaya, warga disana tetap guyup bahkan pendatang sekalipun tidak asing lagi dengan adat istiadat asli warga Sungsang. Dalam resepsi pernikahan katanya, tamu-tamu dikenalkan makan dengan  cara ngidang yaitu bersantap bersama mengelilingi nasi dan lauk pauk, yang ditata sedemikian rupa di lantai rumah.
 
“Tamu makannya duduk bersila bukan model prasmanan. Penyajiannya pun tidak sembarangan ada tatanannya juga.” Nah, libur akhir tahun tentu menjadi menarik. Ada pengalaman yang bisa dipetik, tak sekadar gaduh di malam pergantian tahun baru.
 
PARLIZA HENDRAWAN
 
 
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus PTBA Akuisisi SBS, Pengacara Tanggapi Replik Jaksa

2 hari lalu

Mantan Direktur Utama PT Bukit Asam (PTBA) Tbk periode 2011-2016 Milawarma (kedua kiri bawah) bersama Mantan Direktur Pengembangan Usaha PTBA tahun 2013 Anung Dri Prasetya (kiri atas), Mantan Direktur Utama PT Satria Bahana Sarana R Tjahyono Imawan (kanan bawah), Ketua tim akuisisi saham Syaiful Islam (kanan atas), Wakil Ketua tim akuisisi Nurtimah Tobing (kiri bawah) menjalani sidang lanjutan kasus dugaan tindak pidana korupsi akuisisi saham milik PT Satria Bahana Sarana (SBS) di Pengadilan Tipikor PN Palembang Klas 1A khusus, Sumatera Selatan, Senin, 19 Februari 2024. ANTARA/Nova Wahyudi
Kasus PTBA Akuisisi SBS, Pengacara Tanggapi Replik Jaksa

JPU meminta Majelis Hakim menolak pledoi dari terdakwa dan penasehat hukum PTBA.


Mudik Lebaran, PT KAI Divre III Palembang Siapkan 52.228 Tempat Duduk

2 hari lalu

Calon penumpang kereta api Divre III Palembang menunggu saat keberangkatan. TEMPO/Parliza Hendrawan
Mudik Lebaran, PT KAI Divre III Palembang Siapkan 52.228 Tempat Duduk

PT Kereta Api Indonesia Divre III Palembang pada musim mudik lebaran 2024 ini menyiapkan 52.228 tempat duduk untuk berbagai jurusan.


Pemprov DKI Sediakan Mudik Lebaran Gratis ke 19 Kota, dari Palembang sampai Malang

15 hari lalu

Salah satu bus yang mengangkut peserta Program Mudik Gratis Lebaran 2023 untuk kembali ke Jakarta dan sekitarnya diberangkatkan dari Terminal Tirtonadi Solo, Jumat, 28 April 2023.
Pemprov DKI Sediakan Mudik Lebaran Gratis ke 19 Kota, dari Palembang sampai Malang

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan bus mudik Lebaran 1445 Hijriah gratis dengan tujuan 19 kota di 6 provinsi mulai Palembang sampai Malang


Pertamina Rehabilitasi Mangrove di NTT

17 hari lalu

Pertamina Rehabilitasi Mangrove di NTT

Pertamina melalui Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Hutan Pertamina, pulihkan lingkungan melalui rehabilitasi mangrove di Nusa Tenggara Timur (NTT).


KLHK Lepas Liar Elang Bondol di Taman Wisata Alam di Kota Palembang

20 hari lalu

Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK, Laksmi Wijayanti dan Plh Sekda dan Ketua DPRD Sumsel melakukan pelepasliaran Elang Bondol di Taman Wisata Alam Punti Kayu, Palembang, Kamis, 7 Maret 2024. Elang Bondol masuk dalam kategori dilindungi. TEMPO/Parliza Hendrawan
KLHK Lepas Liar Elang Bondol di Taman Wisata Alam di Kota Palembang

Pelepasliaran seekor elang bondol itu dilakukan bersamaan dengan penanaman 400 pohon serentak di taman wisata alam itu.


Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

21 hari lalu

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan penghijauan di sejumlah hutan wisata di Sumsel. Selain tanam pohon di Taman Wisata Punti Kayu, sebelumnya dilakukan hal serupa di Taman Nasional Berbak dan Sembilang. TEMPO/Parliza Hendrawan
Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

Sejumlah kawasan hutan wisata dan taman nasional yang ada di Sumatera Selatan dilakukan penghijauan.


Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

27 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.


Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

27 hari lalu

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan


Fakta-fakta Soal Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Ortopedi ke Istri Pasien, Versi Terlapor dan Korban

28 hari lalu

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Fakta-fakta Soal Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Ortopedi ke Istri Pasien, Versi Terlapor dan Korban

Kuasa hukum terlapor dokter spesialis ortopedi membantah soal suntik bius ke istri pasien. Pengacara korban mendetailkan dugaan pelecehan seksual itu


Dokter di Palembang Diduga Cabuli Istri Pasien Usai Suntik Bius

28 hari lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Dokter di Palembang Diduga Cabuli Istri Pasien Usai Suntik Bius

Seorang istri pasien di sebuah rumah sakit di Palembang diduga mengalami kekerasan seksual oleh dokter yang memeriksa suaminya.