TEMPO.CO, Jakarta - Sungai sejak dulu menjadi sarana transportasi kota-kota tua di dunia. Tradisi ini sempat hilang, karena laju pertumbuhan penduduk dan sungai dianggap sebagai pembuangan limbah. Namun, kota-kota dunia cepat bertindak mengembalikan sungai sebagai bagian ekosistem kota, membuatnya bersih agar bisa dilayari. Dan tentu saja mengundang wisatawan. Berikut wisata susur sungai yang mendunia.
Chao Praya Cruise, Thailand
Menyusuri Sungai Chao Praya yang membelah kota Bangkok pada malam hari, benar-benar menghadirkan suasana urban yang kuat. Dua kapal pesiar yang membuat paket wisata susur Sungai Chao Praya adalaj Grand Chaophraya Cruise dan Chaophraya Cruise.
Kapal pesiar sungai ini terdiri dari dua dek: ruang ber-AC di bawah dan ruang terbuka di lantai dua. Makan malam yang lezat, dengan dapur terbuka dan hiburan saat makan malam, dari musik jazz hingga tarian tradisional Thailand, membuat wisatawan betah berlama-lama menikmati angin malam Sungai Chao Praya.
Kapal pesiar Chao Phrayan Cruise menyajikan pemandangan Bangkok. Di dek lantai atas, wisatawan bisa makan malam di area terbuka berteman musik jazz. Foto: chaophrayacruise.com
Malah hari, pemandangan kota Bangkok dari sungai, tenang namun meriah. Di sungai Asiatique The Riverfront, menyala-nyala dikelilingi pencakar langit yang memamerkan dekorasi lampu mereka. Sungai Chao Phraya menjadi sarana transportasi yang vital sejak kota Bangkok didirikan tahun 1782. Sungai ini merupakan pertemuan empat sungai kecil, Ping, Wang, Yom, dan Nan, di daerah Nakhon Sawan yang berada di wilayah utara Thailand.
Melaka River Cruise, Malaysia
Melaka River Cruise merupakan pengalaman berperahu menelusuri kota tua Melaka, dengan sungai yang tak terlalu lebar namun eksotik. Tur ini melewati kota-kota tua Mealaka di sepanjang sungai. Dimulai dari bangunan Stadthuys, yang didirikan oleh kolonial Belanda, bangunan itu berarsitektur Portugis.
Melaka River Cruise menjajikan wisata sejarah melalui susur sungai. Foto: melakarivercruise.my
Selain bangunan-bangunan Belanda yang ikonik, sepanjang sungai berhias perkampungan hasil akulturasi budaya Melayu dan China. Sungai ini merupakan saksi sejarah panjang Kota Melaka sejak kedatangan Belanda dari 1641-1795. Belanda tak fokus membangun Melaka, karena lebih menyukai Batavia.
Trang An, Ninh Binh, Vietnam
Trang An merupakan taman nasional di dekat Ninh Bình, Vietnam. Wilayah Trang An pada 23 Juni 2014, Kompleks Lansekap Trang An Scenic dicantumkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Hutan dan tebing-tebing di sepanjang Sunga Tran An, membuat wilayah itu populer dengan wisata susur sungai.
Bahkan, gua-gua di tebing yang dialiri sungai, menjadi obyek susur sungai. Wisatawan dengan perahu bisa menelusurinya hingga jauh ke perut bumi. Taman Nasional Trang An dengan luas 12.252 ha, merupakan kawasan berhutan, rawa, sungai dan danau. Namun, susur sungainya melebihi popularitasnya sebagai cagar alam.
Seorang wisatawan menikmati pemandangan dari jendela Singapore River Cruise. Kapal melintasi sungai yang menuju Marina Bay dengan melintasi tiga jembatan yakni Edin, Cavenagh, dan jembatan yang menghubungkan Patung Merlion dengan Esplanade. Tempo/Maria Rita
Clarke Quay, Singapura
Mirip-mirip dengan Melaka River Cruise, Singapura juga memiliki wisata sungai. Untuk melayarinya, wisatawan bisa menggunakan Singapore River Cruise, dengan tarif Sing$4. Kapal ini juga disebut taksi air, yang membawa wisatawan melihat sisi Singapura jadul, hingga sisi paling modern. Singapore River Cruise memiliki drop point Clarke Quay, Boat Quay dan Merlion Park.
Tombori River Cruise, Jepang
Kota Dontonburi yang padat dengan kehidupan urban Jepang yang khas, bisa dinikmati dari sisi Sungai Tombori. Wisatawan bisa berlayar di sungai yang sempit itu dengan Tombori River Cruise, dengan durasi sekitar 20 menit. Kapal berangkat dari dermaga di Jembatan Tazaemonbashi.
"Jalan-jalan" yang menyenangkan di sepanjang jalur itu, menjadi sensasi tersendiri. Lalu lintas sungai yang tenang, lalu memandangi sisi kota yang riuh oleh pertokoan, pejalan kaki, dan mobil-mobil yang merayap, menjadi pengalaman yang unik.
Tombori River Cruise menikmati suasana urban kota dari sungai. Foto: osaka-info.jp
Sungai Kapuas, Pontianak
Pontianak dikenal sebagai Kota Khatulistiwa, mempunyai wisata susur Sungai Kapuas. Susur sungai ini dimulai dari dermaga di Alun-Alun Kapuas, Pontianak. Sebelum naik perahu, wisatawan bisa menyaksikan air mancur bergoyang yang berada tepat di pintu masuk Alun-Alun Kapuas.
Kapal berwarna-warni ini baru berangkat sekitar 15 menit, dengan durasi perjalanan selama sekitar 30 menit. Penumpang dikenai bayaran saat kapal berlayar dengan harga Rp 15 ribu saja. Sebagai hiburan, pengelola kapal mengalunkan lagu-lagu romantis ala Bruno Mars yang dinyanyikan para pemuda Pontianak.
Sejumlah warga Tionghoa bermain air saat menjalankan tradisi mandi Peh Cun bersama di Sungai Kapuas, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat, 7 Juni 2019. Tradisi mandi Peh Cun rutin dilakukan setiap tanggal 5 bulan 5 tahun Imlek di Sungai Kapuas. ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Sydney Harbour, Australia
Sydney Harbour berada di Teluk Sydney yang biasa dilayari feri maupun yacht. Teluk yang sangat dalam menembus dataran Sydney ini, serasa seperti sungai raksasa. Ia menjadi area bermain akuatis bagi Sydneysider (penduduk Sydney), dengan garis pantai yang membentang lebih dari 240 kilometer, berhias pantai yang belum terjamah, taman yang indah, serta berbagai padang belukar alami. Lokasi ini juga menaungi sejumlah tujuan wisata kenamaan Australia, termasuk Sydney Opera House dan Sydney Harbour Bridge.
Warna warni kembang api menghiasai Sydney Harbour Bridge saat merayakan tahun brau di Sydney, 1 Januari 2015. Lebih dari 10.000 kembang api menghiasi Sydney Harbour Bridge. REUTERS/Jason Reed
Circular Quay merupakan awal yang tepat untuk menjelajahi Sydney Harbour. Kapal feri berangkat dari Circular Quay dan menghubungkan kota dengan perairan pinggiran kota Sydney. Circular Quay juga merupakan pusat penghubung transportasi utama untuk taksi air, kapal pesiar pelabuhan, bus, kereta, dan taksi.
Di Sydney, Museum of Contemporary Art dan Customs House yang bersejarah terletak di satu sisi Circular Quay. Sedangkan, Sydney Opera House dan Royal Botanic Gardens terletak di sisi lainnya.
Venice River Cruise, Italia
Mungkin menyusuri perairan sempit dengan perahu, tak ada yang melebihi keindahan kota Venice atau Venesia. Kota ini merupakan laguna raksasa yang terdiri dari 120 pulau, dengan 400 jembatan. Pelayaran dengan gondola – perahu dayung tradisional Venice -- bisa dimulai dari Dermaga San Basilio ke pusat bersejarah kota.
Kota “terapung” ini dibentuk oleh seniman, pematung, pelukis dan arsitek terkenal di dunia termasuk da Vinci, Michelangelo, Botticelli dan Tintoretto, menjadikan Venice seperti galeri seni terbuka. Jalur air yang akan Anda tempuh, Po, adalah sungai terpanjang di negara itu sepanjang 400 mil yang bermata air dari pegunungan Alpen dan bermuara di Laut Adriatik.
Steenwijk Giethoorn, Belanda
Di sisi utara Belanda, tepatnya di Provinsi Overijssel, terdapat Desa Giethoorn, desa kecil yang tersohor dengan wisata kanal dan danaunya. Masuk wilayah Weerribben-Wieden National Park, ratusan jembatan tradisional membelah kanal dan menjadi jalur lalu lintas utama warga sekitar.
Desa Giethoorn memiliki jalan-jalan sungai yang mengelilingi seluruh desa. Foto: holland.com
Di desa ini, penduduk menggunakan perahu – terutama motor listrik – untuk kehidupan sehari-hari. Seperti ke kantor, sekolah, bahkan ke rumah tetangga. Dengan penduduk yang ramah, pelayaran ini seperti bersepeda menyusuri pedesaan.