Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Temple Church, Gereja Kesatria Templar yang Jadi Perpustakaan

image-gnews
Temple Church atau Gereja Kuil salah satu peninggalan Ksatria Templar yang masih utuh di Eropa. Foto: JZA/Atlas Obscura
Temple Church atau Gereja Kuil salah satu peninggalan Ksatria Templar yang masih utuh di Eropa. Foto: JZA/Atlas Obscura
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kesatria Templar nama yang melegenda dalam Perang Salib. Berkuda dengan baju zirah, perisai besar dengan tanda salib berwarna merah. Mantel putihnya bertanda salib besar yang juga berwarna merah. Menyembunyikan baju besi di baliknya.

Saat Setelah bangsa Eropa berhasil merebut kota Yerusalem dalam Perang Salib I pada tahun 1099, banyak umat Kristen yang berziarah ke Tanah Suci. Kendati kota Yerusalem relatif aman di bawah kendali umat Kristen, namun daerah-daerah di sekitar Yerusalem bukanlah wilayah yang aman. Para penjahat dan gerombolan penyamun menyatroni para peziarah. Mereka kerap merampok dan membunuh para peziarah, dalam perjalanan dari Jaffa menuju daerah pedalaman Tanah Suci.

Lalu pada 1119, seorang kesatria Prancis bernama Hugues de Payens menghadap Raja Yerusalem, Baudouin II, dan Batrik Yerusalem, Gormondus. Ia mengajukan dibentuknya ordo (tarekat) rahib-rahib petarung yang dapat dikerahkan untuk melindungi para peziarah. Usulnya disetujui oleh Raja Baudouin II maupun Batrik Gormondus, mungkin sekali dalam Konsili Nablus pada bulan Januari 1120.

Gedung-gedung yang menjadi kompleks Temple Church. Foto: Jamazing Clayton/Atlas Obscura

Raja Baudouin II juga menyerahkan salah satu sayap bangunan istana raja di atas Bukit Kenisah, yakni di dalam Masjid Al-Aqsa yang dirampas dari kaum Muslim, untuk dijadikan markas besar ordo Kesatria Templar bentukan Hugues de Payens. Dari sinilah kemasyuran hadir. Mereka mendapat derma dari jasa pengawalan, juga sedekah dari para bangsawan Eropa. Popularitasnya, membuat banyak putra bangsawan bergabung.

Meskipun bergelimang harta derma, Hugues de Payens dan para pendiri Kesatria Templar lainnya bersumpah hidup miskin. Kelompok ini, hanya 10 persennya petarung, sementara 90 persen lainnya mengelola uang hasil derma dan sumbangan. Mereka berhasil membuat badan usaha yang kekayaannya berada di seluruh dunia Kristen.

Mereka juga menciptakan sistem cek, agar peziarah tak perlu membawa uang tunai. Dari kekayaan itu, Kesatria Templar membeli banyak tanah, membangun istana, dan gereja. Salah satunya adalah Temple Church di London, yang dibangun pada 1185.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kuburan para Kesatria Templar di dalam Temple Church. Foto: Jaszmina Szendrey/Atlas Obscura

Saat Yerusalem direbut Saladdin pada 1187, mereka dalam jangka waktu seratusan tahun menyebar hingga sampai ke Inggris. Di London mereka mulai mempengaruhi politik dan keuangan Inggris. Sebelum Yerusalem jatuh ke tangan Saladdin, Kesatria Templar di London membangun gereja beratap bundat, semodel dengan Gereja Makam Suci di Yerusalem – lokasinya diduga bekas kuil pemujaan Dewi Aphrodite pada abad ke-2.

Tetapi pada akhir tahun 1200-an, Perang Salib tidak berjalan dengan baik. Para Kesatria Templar itu dituduh menjalankan praktik penistaan iman Kristen dan menyembah berhala. Konflik dengan Raja Philippe IV dari Prancis pun memuncak, dari persoalan utang piutang menjadi pemusnahan Kesatria Templar. Paus Klemens V pada 1312 membubarkan Ksatria Templar.

Interior Temple Church yang kini jadi perpustakaan. Foto: Jazsmina Szendrey

Di Inggris jauh sebelum Sri Paus membubarkan Kesatria Templar, Raja Edward II menyita Temple Church, yang saat ini menjadi gedung Inns of Court. Gereja itu kini menjadi perpustakaan dan pertunjukan musik. Selama Perang Dunia II, bom dari pesawat Jerman merusak atap Temple Church, namun cepat dibangun kembali.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Kota Ramah Vegan di Dunia dari London Hingga Lisbon

5 hari lalu

Salah satu restoran yang menyajikan makanan vegan di London, Itadaki Zen. Instagram.com/@itadakizen.london
10 Kota Ramah Vegan di Dunia dari London Hingga Lisbon

Wisatawan yang menjalani atau ingin mencoba pola makan vegan tidak akan kesulitan menemukan restoran yang ramah vegan saat bepergian


Panduan Wisata Belanja di London, Waktu hingga Destinasi Terbaik

17 hari lalu

Harrods di London, Inggris. Shutterstock
Panduan Wisata Belanja di London, Waktu hingga Destinasi Terbaik

London juga salah satu tempat terbaik di dunia untuk wisata belanja yang beragam.


Jelajahi 5 Kawasan Ikonik Portugal yang Menjadi Lokasi Syuting Film Damsel

18 hari lalu

Film Damsel. (Tangkapan layar Youtube.com/Netflix)
Jelajahi 5 Kawasan Ikonik Portugal yang Menjadi Lokasi Syuting Film Damsel

Damsel berhasil menghidupkan suasana abad pertengahan melalui kombinasi studio film dan lokasi kehidupan nyata


Perpustakaan Katedral Ikonik London Buka Pintu untuk Kutu Buku yang Ingin Menginap

21 hari lalu

St Paul's Cathedral London (Pixabay)
Perpustakaan Katedral Ikonik London Buka Pintu untuk Kutu Buku yang Ingin Menginap

Bagi yang ingin menginap di perpustakaan katedral London, Airbnb memasang tarif Rp140 ribu untuk satu malam. Syaratnya, tamu harus kutu buku.


Mengenang Brian Jones, Gitaris Pendiri The Rolling Stones

30 hari lalu

Lewis Brian Hopkins Jones adalah seorang Guitaris dan salah satu pendiri band Rolling Stones. Jones meninggal di kolam renang pada tahun 1969 di rumah Farm Cotchford, tetapi kematian Jones tersebut disangkal oleh sejumlah saksi saat kejadian. neocrisis.com
Mengenang Brian Jones, Gitaris Pendiri The Rolling Stones

Mengenang perjalanan hidup pendiri The Rolling Stones, dari kejayaan musik rock hingga akhir tragis hidupnya.


BT Tower London akan Diubah Menjadi Destinasi Hotel Mewah

34 hari lalu

BT Tower, London, Inggris. Unsplash.com/Karen Uppal
BT Tower London akan Diubah Menjadi Destinasi Hotel Mewah

BT Tower salah satu destinasi ikonik di London, awalnya dikenala sebagai Post Office


Justin Timberlake akan Gelar Pertunjukan di London, Tiket Gratis tapi Terbatas

40 hari lalu

Justin Timberlake menghadiri acara penerimaan penghargaan Grammy Award 2013 di Los Angeles, (10/2). REUTERS/Mario Anzuoni
Justin Timberlake akan Gelar Pertunjukan di London, Tiket Gratis tapi Terbatas

Justin Timberlake kembali menggelar pertunjukan gratis, kali ini di London pada Jumat, 23 Februari 2024.


Istanbul Kota yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan Internasional pada 2023

49 hari lalu

Hagia Sophia di Distrik Fatih, Istanbul, Turki dipadati wisatawan, Kamis, 19 Oktober 2023. (Tempo/Egi Adyatama)
Istanbul Kota yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan Internasional pada 2023

Banyak alasan untuk traveling ke Istanbul, dari Hagia Sophia yang menakjubkan sampai Grand Bazaar yang berusia lebih dari 500 tahun.


Hari ini, 55 Tahun Lalu Konser Terakhir The Beatles Dihentikan Polisi, Terdapat dalam Film Dokumenter Let It Be

59 hari lalu

Anggota band The Beatles menaiki pesawat sewaan mereka menuju dari bandara Seattle Tacoma menuju Vancouver, Kanada, Agustus 1964. Ini merupakan konser pertama mereka di Kanada. Dailymail.co.uk
Hari ini, 55 Tahun Lalu Konser Terakhir The Beatles Dihentikan Polisi, Terdapat dalam Film Dokumenter Let It Be

Hari ini, 55 tahun lalu grup legendaris The Beatles lakukan konser terakhirnya di London. Semua terekam dalam film dokumenter Let It Be.


Bukan Paris atau Roma, Inilah Kota Paling Romantis di Eropa untuk Rayakan Hari Valentine

26 Januari 2024

Wisatawan memadati Istana Buckingham di London, Inggris, 24 Juni 2015. Ratu Elizabeth II harus pindah sementara waktu dari Buckingham karena istana tersebut akan direnovasi. Rob Stothard/Getty Images
Bukan Paris atau Roma, Inilah Kota Paling Romantis di Eropa untuk Rayakan Hari Valentine

Paris dikenal sebagai kota paling romantis selama bertahun-tahun, tapi tahun ini tidak lagi.