Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelesiran ke Desa Bonjeruk: Sawah, Sejarah, dan Kopi Enak

image-gnews
Warga menari menyambut wisatawan di Desa Bonjeruk, diiringi gendang beliq (gendang besar) alat musik khas Lombok, Dok.
Warga menari menyambut wisatawan di Desa Bonjeruk, diiringi gendang beliq (gendang besar) alat musik khas Lombok, Dok.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada desa wisata di Desa Bonjeruk Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dulu, di sini adalah pusat pemerintahan tingkat Distrik Jonggat yang dipimpin oleh putra setempat, Lalu Serinata yang kemudian kelak menjadi Bupati Lombok Tengah pertama. Semua sejarahnya terekam di Desa bonjeruk.

Karenanya, di sana bisa dilihat adanya bangunan bekas kantor Distrik Jonggat dan tempat kediamannya yang bercirikan bangunan Belanda. Hampir setiap hari wisatawan singgah di Jonggat. Dibawa oleh agen perjalanan dari Mataram, rata-rata dalam seminggu 3 - 4 kunjungan yang masing-masing membawa 10 orang wisatawan. 

Jarak Mataram - Bonjeruk sekitar 20 kilometer ke arah tenggara atau memerlukan waktu 45 menit. Keliling di Desa Wisata Bonjeruk ini memerlukan waktu 2,5 jam.

Rumah Lalu Serinata, Kepala Distrik Jonggat yang disebut sebagai Gedeng Beliq (Rumah Besar) dibangun pada 1933 yang akan dijadikan pusat budaya dan museum. Dok. Pokdarwis Wira Jaya Putra

Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah meresmikan Desa Wisata Bonjeruk di dusun Batu Jering, 26 November 2019 lalu. Bonjeruk menjadi desa wisata dengan bekal kesejarahannya. Di desa itu bekas kantor distrik Jonggat pada zaman Belanda masih kokoh berdiri.

Juga ada kediaman Lalu Serinata, Kepala Distrik Jonggat yang disebut sebagai Gedeng Beliq (Rumah Besar). Rumah yang dibangun tahun 1933 itu, kini menjadi milik pewarisnya Lalu Widjaje. Juga ada Masjid Raden Nuna Umas yang dibangun tahun 1800-an.

Masjid Raden Nuna Umas yang dibangun tahun 1800-an. Foto: Supriyantho Khafid

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Putrie, Bonjeruk adalah salah satu desa tertua di daerahnya. ''Bonjeruk sangat layak sebagai desa wisata,'' kata Lalu Putrie kepada TEMPO, Selasa 3 Desember 2019 sore.

Desa Bonjeruk ini berdiri tahun 1886. Keberadaannya sebenarnya sudah ada sejak 1852. Ketua Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) Wira Jaya Putra Lalu Adi Permadi, 44, yang sehari-hari dosen Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Mataram, desa kakeknya ini memiliki potensi sejarah dan budaya.

"Kami tonjolkan wisata sejarah dan budayanya," ujar Adi Permadi Bonjeruk dari sejarahnya sebagai ibu kota Kerajaan Jonggat, didirikan oleh para keturunan Datu Pujut di Pampang. "Kedatuan Jonggat ini pecahan dari Pujut yang punya kerajaan sendiri," ujarnya yang memiliki silsilah garis keturunan dari Bupati Lombok Tengah pertama, Lalu Serinata dari garis keturunan Lalu Widjaje -- bapaknya Lalu Adi Permadi.

Sedangkan Ketua Pokdarwis Bonjeruk Permai Usman, 43, yang menangani wisata agro menyebutkan, jika wisatawan datang, mereka diajak menelusuri pematang sawah, melihat Pasar Ten Ten, dan juga air terjun Kokoh Dalem dan Tebing Purba.

Berjalan menelusuri persawahan merupakan salah satu atraksi wisata di Desa Bonjeruk. Dok. Pokdarwis Wira Jaya Putra

Saat ini, Bonjeruk terdiri dari 14 dusun yang semuanya memiliki potensi wisata. Namun, Bonjeruk Permai dalam tahap fokus mengelola lima dusun sebagai prioritas desa wisata, di antaranya Presak dan Batu Jering adalah superprioritas. Lainnya yaitu Dusun Bonjeruk Duah, Bonjeruk Dalem, Bat Pekan Timuk, dan Loang Tune. Di sana juga ada spot air terjun dan tebing purba. Hanya aksesnya belum dibenahi untuk memudahkan wisatawan berkunjung.

Nah, Bonjeruk Permai sudah menangani wisata agro di Dusun Peresak yang memiliki potensi buah-buahan, persawahan dan kebun kopi. "Di sana ada varietas pohon juwet hitam, putih, kepundung dan renggak," ucap Usman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang ditonjolkan oleh Bonjeruk Permai adalah kopi sangrai yang terdiri dari tiga jenis yaitu kopi sangrai pasir, kopi sangrai kayu manis, dan kopi sangrai beras. "Ini semua dilakukan oleh kelompok perempuan dusun Peresak," kata Usman. Di dusun tersebut setiap halaman rumah memiliki 10 - 12 tanaman kopi. Jika menggunakan sangrai pasir mendapatkan kematangan yang lebih merata.

Sudah berjalan selama setahun terakhir, produk kopi sangrai ini setiap harinya bisa mencapai 140 bungkus, berisi seperempat kilogram untuk konsumsi wisatawan.

Paket kuliner merangkat masakan yang biasa disuguhkan pada saat upacara pernikahan warga setempat. Dok. Pokdarwis Wira Jaya Putra

Di Bonjeruk Dalam, ada pengolahan makanan ringan yaitu Kampung Ombak terdapat kripik pare (buah peria) yang sampai saat ini sudah dijual ke Qatar. Juga ada makanan kering stik daun kelor, jahe gulung dan stik duri ikan, jajan tradisional renggi dan opak-opak.   

Di Batu Jering, terdapat paket kuliner merangkat -- masakan yang biasa disuguhkan pada saat upacara pernikahan warga setempat. Antara lain ada menu ayam merangkat, sate kuncung yang terbuat dari pisang biji (puntik batu), disertai olahan sayur ares (dari bahan batang pisang), sayur daun kelor, urap timun, beberuk (lansule), cengeh (sayur santan yang di dalamnya dicampur daun keladi.

Juga ada tim ikan yaitu ikan yang dibumbui dan dikukus pakai daun pisang. "Sistem begibung per sajian tiga orang dikenai tarif Rp150.000," kata Usman yang sebelumnya bekerja sebagai pemandu wisata di Bali. Begibung adalah cara makan bersama suku Sasak di Lombok.

Untuk memajukan desa wisata Bonjeruk ini masing-masing Pokdarwis memiliki target. Wira Jaya Putra menyiapkan Gedeng Beliq menjadi museum atau pusat budaya "Juga akan ada homestay, kuliner khas Bonjeruk disertai tampilan atraksi budayanya Sasak," katanya.

Secara terpisah Pokdarwis Bonjeruk Permai juga ingin memberdaryakan remaja desanya, dengan mengajarkan berbahasa Inggris yang dibantu oleh relawan wisatawan asing selama dua minggu. Juga menyiapkan keterampilan komputer dan disain grafis.

Kopi sangrai khas Desa Bonjeruk. Dok. Pokdarwis Wira Jaya Putra

"Kami juga siapkan English Camp," ujar Usman. Selain itu adalah pembenahan pasar bambu untuk lokasi kuliner di bawah pohon bambu.  

Usman pun menyiapkan waktu dua tahun untuk memajukan program desa wisata ini. Disebut Stage 1, memprioritaskan eco edu tourism. Kemudian Stage 2 Recreation Center, dan Stage 3 mengembangkan outbond dan resort.

SUPRIYANTHO KHAFID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

8 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

11 hari lalu

Pantai Minang Rua, Desa Kelawi, Bakauheni, Lampung Selatan (TEMPO/Mila Novita)
Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

Pantai Minang Rua letaknya tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, jarak tempuhnya tak sampai dengan 30 menit.


3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

15 hari lalu

Taman Nasional Berbak Sembilang, Banyuasin, termasuk salah satu destinasi wisata alam yang diunggulkan. Pada Oktober hingga Desember, wisatawan dapat menyaksikan ribuan burung migrasi. TEMPO/Parliza Hendrawan
3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

Di Banyuasin, Sumatra Selatan, terdapat beberapa wisata bahari yang menarik dikunjungi bersama dengan keluarga saat libur Lebaran.


Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

42 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

Sandiaga Uno menyatakan ada lima desa wisata di sekitar IKN yang akan dikembangkan oleh Kemenparekraf.


Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

19 Februari 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. TEMPO/Riri Rahayu
Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Pembentukan 6.000 Desa Wisata pada 2024

Menparekraf RI Sandiaga Uno menargetkan pembentukan sebanyak 6.000 desa wisata selama tahun 2024.


Barisan Ikan Bandeng Menjelang Imlek di Pasar Rawa Belong, Dulu Tempat Para Jawara Betawi Termasuk Si Pitung

9 Februari 2024

Deretan lapak penjual ikan bandeng menjelang Imlek di kawasan Rawa Belong, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020. Ikan bandeng dijual mulai dari harga Rp. 70.000 per kilo. TEMPO/Fajar Januarta
Barisan Ikan Bandeng Menjelang Imlek di Pasar Rawa Belong, Dulu Tempat Para Jawara Betawi Termasuk Si Pitung

Menjelang imlek pedagang ikan bandeng musiman penuhi Pasar Rawa Belong. Berikut profil daerah Rawa Belong, disebut tempat kelahiran Si Pitung.


Kenalkan Wisata, Sleman Ajak Ratusan Pemuda Kemah di Lereng Merapi

8 Februari 2024

Salah satu kegiatan kemah wisata yang digelar di lereng Gunung Merapi untuk peserta berbagai daerah Indonesia oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Yogyakarta. Dok. Dinas Pariwisata Sleman
Kenalkan Wisata, Sleman Ajak Ratusan Pemuda Kemah di Lereng Merapi

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Yogyakarta memiliki cara tersendiri untuk terus mendulang pasar wisata domestik berkunjung di wilayahnya.


Gibran Sebut Soal Desa Wisata dalam Debat Cawapres Lalu, Begini Syarat Menjadi Desa Wisata?

1 Februari 2024

Berbagai kegiatan dilakukan di Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta. Foto. dok. Pengelola Dersa Wisata Nglanggeran
Gibran Sebut Soal Desa Wisata dalam Debat Cawapres Lalu, Begini Syarat Menjadi Desa Wisata?

Gibran sebut soal desa wisata saat debat cawapres lalu. Apa saja syarat menjadi desa wisata?


Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

1 Februari 2024

Kampoeng Heritage Kajoetangan (Kampung Kayutangan) sejak tanggal 22 April 2018 ditetapkan sebagai kawasan warisan budaya (heritage) oleh Pemerintah Kota Malang
Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Jawa Timur memang jagonya dalam pengembangan desa wisata, berikut 5 desa wisata yang wajib Anda cantumkan dalam daftar perjalanan Anda.


4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

31 Januari 2024

Kampung Buyut Cipageran. Instagram
4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

Secara geografis, kota ini terletak di sebelah barat Kota Bandung. Kota Cimahi menawarkan beragam wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.